45

159 12 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Raena melihat pesan terakhir yang dikirimkan Bunda nya tadi malam. Tidak ada kabar lagi padahal seharusnya mereka susah tiba di rumah karena ini sudah hampir pukul 7 pagi.

 Tidak ada kabar lagi padahal seharusnya mereka susah tiba di rumah karena ini sudah hampir pukul 7 pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Raena mengangkat bahunya tak peduli, lalu memasukkan ponsel nya ke dalam almamater biru tua nya. Ia benar-benar pusing. Mau di bawa kemana sebenarnya hubungan nya dengan Darren.

Sampai sekarang tak ada komunikasi yang tercipta diantara mereka, semakin yakin kalau pernikahan mereka hanya bertahan beberapa bulan saja.

Lagipula Raena ingin segera terlepas dari ikatan yang menyulitkan diri nya ini.

Ia berjalan memasuki pelataran sekolah, namun satu hal yang baru ia sadari adalah, semua orang menatap nya aneh.

"Dih najiss benerrr, defenisi polos-polos bangsat!"

"Mbak, mbak mentang-mentang cantik ada cogan dikit langsung di mangsa"

"Ah gue walaupun cantik dann mangsa gue ganteng nggak mau gue semurah dia,"

Raena bingung lalu memandang sekitar dan semua orang benar-benar menatap ke arah nya, ada yang menatap nya jijik, penuh amarah, mengejek dan lainnya.

Dengan langkah cepat ia melewati lapangan menuju kelasnya namun seruan seseorang dari pojok lapangan langsung menginterupsi langkahnya.

"Nah akhirnya datang juga tuh orang nya," seru seseorang yang Raena tau, gadis itu sering sekali bermasalah dengan warga sekolah lain. Dia Olivia atau yang biasanya Raena dengar gadis itu dipanggil Oliv.

"Nggak malu apa? Bisa-bisanya sekolah kayak nggak terjadi apa-apa," ujar teman Oliv yang duduk bersebelahan.

"Mereka emang nggak tau malu banget ya? Padahal baru kemarin-kemarin di hujat perihal ranking sekarang rahasia besar mereka akhirnya kebongkar juga," yang berucap kali ini teman Oliv yang lain lagi.

"Bisa-bisanya masih SMA dan belum lulus kepikiran buat nikah, najis," celetuk yang lain.

Raena masih diam di tempatnya, satu kata yang ia tangkap membuat ia langsung mengerti apa yang sudah terjadi. Mereka sudah mengetahui segalanya.

𝐂𝐀𝐂𝐓𝐔𝐒 𝐂𝐎𝐔𝐏𝐋𝐄 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang