21

246 22 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Darren melangkah di tengah derasnya hujan, tubuhnya berkali-kali limbung, namun sekuat tenaga ia tetap melanjutkan langkah nya.

Ia menekan lengannya yang terasa perih karena tertimpa asin nya air hujan.

Kejadian beberapa jam yang lalu masih memberikan efek gemetar di badannya.

Ia kembali pulang dengan isak tangis, bedanya kali ini lebih menyakitkan.

Dibully sudah makanan nya sehari-hari, tapi ini lebih menyakitkan.

Pulang sendirian sudah menjadi rutinitas nya tapi kali ini berkali-kali lebih menyakitkan.

Ia berjalan terseok-seok, pukulan, tendangan, cacian, makian, jambakan telah menyapa tubuhnya.

Entah apa salah nya tapi kali ini pembully nya sudah berani bermain fisik, yang awalnya hanya Bullyan berupa ejekan.

''Anak pembawa sial!''

''Dasar anak piatu!''

''Mama mu mana?''

''Gara-gara kamu, Mama kamu pergi, dasar pembawa sial! Pantes Papa kamu nggak peduli!''

Darren kecil menyerah, iya terjatuh bersandar di sebuah pohon lumayan besar, ia menangis sekuat-kuatnya.

Kaki nya masih mengeluarkan darah akibat benturan aspal saat di dorong pembully nya, tekanan di lengannya ia lepaskan, luka sabetan ranting itu ia biarkan di terpa derasnya hujan, sederas air matanya.

Hari sudah menggelap, Papa nya tak kunjung menjemput nya, atau bahkan supirnya, pada akhirnya ia memutuskan berjalan sendiri menyusuri jalanan menuju rumahnya.

Namun karena tak ada sepeser uang karena habis disita, tubuhnya yang lemah karena tak mendapat kan asupan malah mendapat kan pukulan akhirnya jatuh juga.

"Mah Jemput Darren! disini nggak enak!" Pekik nya, bocah SD itu meraung-raung meskipun suaranya teredam suara air hujan.

Menunggu beberapa menit, kegelapan tak kunjung merenggut kesadaran nya, yang muncul hanyalah seorang gadis seumuran nya dengan payung hitam ditangannya.

"Kamu kenapa?" Teriak gadis itu agar terdengar oleh Darren.

Darren kenal dia satu sekolah nya juga, gadis kecil itu membantu Darren yang terlentang  untuk duduk.

𝐂𝐀𝐂𝐓𝐔𝐒 𝐂𝐎𝐔𝐏𝐋𝐄 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang