Crazy Over You ✔

PART 22

▪︎ Crazy Over You ▪︎
Part by: TiaraAtika4
Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan vote dan komen💜

▪︎ ▪︎ ▪︎

Siang ini Arka dibuat gila sendiri oleh perasaanya yang terasa aneh. Entah ada apa dengan dirinya saat ini, seperti ada rasa kesal dan tak terima saat melihat Nayra tertawa lepas bersama Deo.

Entah untuk kali keberapa Arka mengehembuskan napasnya dengan kasar, seolah tengah melampiaskan kekesalannya atau—seperti tengah memberi tahu semua orang jika saat ini dirinya tengah terbakar api cemburu?

"Lama-lama lo bisa jadi naga, Arkana," celetuk Daniel tanpa mengalihkan pandangannya dari lapangan—menonton beberapa siswa yang tengah bertanding bola.

Meskipun pandangannya fokus pada lapangan, tetap saja dirinya tau. Bagaimana tidak, Arka menghembuskan napasnya tepat pada telingannya, sialan memang—Arka kira tidak panas apa.

"Biarin aja sih, nanti juga kalo udah gak kuat bakal berubah wujud dia," sahut Nevan tertawa puas bersama Daniel tanpa peduli dengan Arka yang saat ini tengah memberi keduanya tatapan membunuh.

"Oke, cukup! Arkana Najendra, jujur sama gua. Lo suka 'kan sama Nayra? Udah ada benih-benih cinta yang tumbuh di hati lo, kan?" tanya Nevan seraya memicingkan matanya dengan penuh menyelidik.

"Gua? Suka sama tuh bocah dedemit? Bisa gila gua—"

"Gak usah alesan! Gua gampar juga lo lama-lama! Gangsi lo tuh yang terlalu tinggi, sampai-sampai sama perasaan lo sendiri aja lo kagak paham. Heh upil onta, kalo emang lo gak suka sama Nayra, terus kenapa tuh muka bete banget liat Nayra sama si Deo? Kenapa tuh napas lo keluarin dengan sarkas kek gitu? Lama-lama nyawa lo ikut ke buang sama tuh napas!" ucap Nevan panjang lebar, bahkan pemuda itu tak segan-segan balas menatap tajam pada Arka.

"Napas-napas gua, napa lo yang sewot?"

Nevan mengusap kasar wajah Daniel yang berada di hadapannya, mengeram kesal dengan perasaan yang ingin sekali membenturkan kepala sahabatnya ini pada galon. Jawaban dari pertanyaanya bukan itu, mengapa sahabatnya itu malah keluar jalur? Anak setan memang.

Nevan mengantur napasnya sesaat, berniat untuk berbicara tenang pada Arka tanpa kembali emosi.

Baru saja Nevan akan kembali bersuara, namun gadis yang tengah menjadi pembahasan mereka saat ini tiba-tiba muncul, duduk di sampingnya seraya mengeluarkan beberapa permen dari kantung kecil ke atas meja.

"Nay, lo mau jualan?" tanya Nevan binggung.

Nayra mendelik, menatap malas pada pemuda di sampingnya. "Di kasih sama Kak Deo. Gua baik hati, makanya gua bagi-bagi ke kalian," jelasnya sebari membuka satu permen lolipop dan memberikannya pada Arka.

"Buat lo, Kak."  Bukannya menerima, Arka malah mendorong kasar tangan Nayra hingga membuat permen tersebut jatuh.

"Kalo gak mau ya bilang, jangan malah dibuang. Sayang tau! Kak Deo udah baik hati—Kak! mau ke mana?" Nayra dibuat terkejut oleh Arka yang beranjak dari tempatnya, bahkan pemuda itu tak segan-segan menendang kaki kursi hingga membuat Daniel terjatuh ke lantai.

"Anak dakjal! Mati aja lo sana," umpat Daniel dengan kesal, kembali bangkit seraya mengusap pelan bokongnya yang terasa sakit.

"Temen lo kenapa, kak?" tanya Nayra.