▪︎ Crazy Over You ▪︎
Part by: lindraVey
Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan vote dan komen💜•••
Nayra menatap tajam ke arah Dinda yang sedang tertawa bersama teman-temannya di koridor sekolah.
"Seneng ya kak?" tanya Nayra yang langsung membuat Dinda dan dua temannya berhenti berbicara lalu menatap ke arah Nayra dengan menaikkan sebelah alisnya.
"Udah masuk sekolah lo? Kemana aja gak keliatan? Kenapa masuk sih? Bikin hidup gue jadi rusuh lagi aja," ucap Dinda.
Nayra menatap Dinda dengan datar, kemudian melebarkan senyumnya, "Kak Dinda yang cantik, makasih banget, karena minuman yang lo kasih ke kak Arka dan gue yang minum itu kemarin, selama dua hari ini gue sangat diperhatiin sama kak Arka, gue berterimakasih banget untuk itu," ucap Nayra dengan wajah penuh senyuman. Mendengar itu Dinda merubah raut wajahnya menjadi jengkel.
"Gitu?" tanya Dinda sambil melangkah maju mendekati Nayra.
"Kenapa? Kakak iri kah? Ini semua terjadi kan gara-gara lo juga kak, gue berterimakasih banget sih. Gue cuman mau ngasih info itu doang sih, kalau gitu gue pamit ya, bye," ucap Nayra yang langsung pergi dari sana sebelum Dinda mengamuk.
Dinda yang melihat Nayra berlalu begitu saja langsung menggeram kesal.
"ARGH! AWAS AJA INI BARU PERMULAAN!"
°°°
Nayra menatap Arka dengan tatapan dalam, Arka mengabaikan tatapan itu dan sibuk dengan ponselnya. Berulang kali Nayra menghela nafas pun, Arka tak menggubris.
"Lo berdua lagi perang batin kah?" tanya Daniel yang frustasi melihat Arka dan Nayra yang hanya diam sejak mereka sampai di kantin tadi.
"Lo gak tau kan? Sekarang mereka bisa berkomunikasi lewat pikiran," celetuk Nevan.
"Sinting kayanya lo berdua kak," imbuh Naura yang geleng-geleng mendengar penuturan Nevan dan Daniel.
"Lo kan udah denger sendiri dari Tante Dewi kalau lo harus jagain sampai gue bener-bener sehat dan siap buat memperjuangkan lo lagi," ucap Nayra.
"Ini dari tadi gue di sini, lo gak liat? Apa gue harus masuk ke tubuh lo?" tanya Arka membuat Nayra menghela nafasnya sebal.
"Tapi gue lihat-lihat sih Dinda itu kayanya emang terlalu obsesi ke lo deh Ar, gue jadi takut tuh cewek bisa lebih nekat dari ini," ucap Daniel yang disetujui anggukan dari Naura dan Nevan.
"Lo pikir gue gak tau itu? Terus kalian pikir salah gue tuh cewek sebegini nya?" tanya Arka.
"Iyalah salah kakak, lagian siapa suruh kakak jadi cowok terlalu ganteng," jawab Nayra dengan wajah tanpa dosa nya, Arka menggelengkan kepalanya tak sanggup dengan tingkah Nayra.
"Emang gue bisa milih wajah sebelum dilahirin?"
"Yaudah daripada ribut, intinya semoga tuh cewek kagak gila beneran, kalau gila beneran mau gak mau kita harus lindungin Nayra, karena pasti Nayra sasaran utamanya," ucap Nevan.
"Nah setuju, lagian ini kan di sekolah Dinda juga pastinya gak bakal segila itu kan?" ucap Daniel.
"Ya semoga aja deh, dan kalau Nayra mau keluar rumah lo harus nemenin Nayra, Ar," ucap Nevan.
"Apa kata lo pada aja deh," ucap Arka yang sudah malas debat.
Mendengar itu Nayra tersenyum puas. Nayra tidak takut dengan Dinda, tapi Nayra ingin Arka lebih perduli dan memperhatikan dirinya, dengan begitu Nayra akan lebih yakin untuk mengejar Arka sampai titik darah penghabisannya. Apalagi, Nayra tau kalau dikit demi sedikit Arka menjadi lebih perhatian padanya, meski kadang dengan terpaksa.
°°°
Nayra tengah berada di ruang klub baca, lalu menatap jam di tangan nya, kemudian memasukkan buku-buku ke dalam tas.
"Mau pulang, Nay?" tanya Deo yang sedari tadi memperhatikan Nayra. Nayra mengangguk mengiyakan, "Kak Arka pasti udah selesai latihan bola, jadi gue mau balik juga," ucap Nayra.
Deo berdiri dari duduk, "gue anterin sampai parkiran," ucap Deo, membuat Nayra menaikkan sebelah alisnya.
"Nanti kalau kak Arka liat, dia pasti mikir aneh-aneh, gue aman-aman aja kok ke parkiran sendirian, lagian masih banyak anak-anak juga di depan," ucap Nayra menolak secara halus Deo yang ingin menemaninya ke parkiran.
"Eum, yaudah, hati-hati ya," ucap Deo yang mendapat anggukan sebagai jawaban dari Nayra.
Tak lama setelah Nayra pergi dari ruangan itu, Dinda datang membuat Deo sedikit kaget dengan kemunculan Dinda.
"Ngapain lo?" tanya Deo pada Dinda. Deo menatap ruangan yang diisi anak klub, lalu beranjak menarik tangan Dinda keluar dari ruangan.
"Apasih narik-narik," ucap Dinda sebal.
Deo menatap tajam Dinda, "udah gue peringatin lo buat gak usah bikin Nayra kenapa-kenapa. Ah, iya gue lupa banget buat bahas ini. Beberapa hari lalu yang lo ngasih gue susu buat Nayra, lo bilang susu itu gak ada apa-apa nya, tapi kenapa setelah gue minum susu strawberry itu, perut gue sakit? Lo pasti ngasih obat aneh kan kedalamnya?" tanya Deo yang membuat Dinda mengernyitkan keningnya.
"Kenapa lo yang minum susu strawberry itu?!"
"Bener feeling gue, lo gak pernah ada baiknya sedikit pun, kalau lo mau misahin Nayra sama Arka harusnya lo pake cara yang adil, gak murahan kayak gini!"
Deo pergi meninggalkan Dinda yang kini mengepalkan tangannya geram. "Kenapa semua orang perduli banget sama Nayra? Lihat aja, gue gak akan tinggal diam!"
Deo mengacak rambutnya acak. Tempo hari, beruntung dirinya tak memberikan susu yang ada isi obat anehnya itu pada Nayra, kalau itu benar-benar jatuh ke tangan Nayra, pasti saat ini Nayra akan benar-benar menjauhinya.
Dinda, ini semua karena cewek itu.
"Gue suka sama lo Nay, tapi gue gak akan pernah biarin orang lain buat nyakitin lo."
°°°
"Kenapa lama banget sih, Kak? Katanya jam 2 lewat 30 menit, udah 15 menit gue nunggu," ucap Nayra.
"Kenapa lo yang repot? Orang numpang dilarang protes," ucap Arka membuat Nayra memanyunkan bibirnya.
"Gue kan kepanasan," ucap Nayra.
"Siapa yang nyuruh lo panas-panasan?" tanya Arka, mendengar itu Nayra sebal, menghela nafas, "dasar nyebelin," ucap Nayra.
Arka hanya mengedikkan bahunya lalu mengeluarkan motornya dari parkiran.
"Kak, kita mampir dulu beli es krim yuk?" ajak Nayra.
"Lo mau beli eskrim di mana lagi?" tanya Arka.
"Di pertigaan sebelum komplek, ada toko eskrim yang baru buka, katanya rasa coklat di sana enak banget, jadi gue mau nyoba," ucap Nayra.
Arka menghela nafasnya, Nayra memang maniak Es krim. "Terserah lo aja deh," ucap Arka yang membuat Nayra tersenyum puas.
"Berangkat!"
Nayra melingkarkan tangannya ke pinggang Arka, Arka yang tidak ingin dan sedang tidak ada tenaga untuk debat, membiarkan Nayra. Lagipula mau segimanapun Arka menyuruh gadis itu melepaskan lingkaran tangan itu, Nayra tidak akan melepaskannya.
Nayra kan batu yang menjelma menjadi manusia.
***
TBC 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Over You ✔
Teen Fiction▪︎update tiap hari▪︎ Nayra pikir kepindahannya kali ini akan memberinya banyak masalah. Ia merindukan teman-teman sekolahnya yang lama. Ia takut kalau di sekolah barunya nanti ia takkan mampu menyesuaikan diri dan mendapatkan teman baru. Nyatanya se...