▪︎ Crazy Over You ▪︎
Part by: girlRin
Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan vote dan komen💜•••
Deo melemparkan ponselnya ke dinding hingga benda itu pecah tak berbentuk lagi. Ia barusan mengirimkan pesan kepada Arka untuk menanyakan bagaimana keadaan Nayra, tapi Arka malah mengatakan padanya bahwa ia tak ada hak untuk menanyakan keadaan Nayra.
Karena mendengar keributan di kamar Deo, Ayahnya Deo pun masuk ke dalam kamar anaknya dan mendapati kondisi kamar Deo yang berantakan. Pria itu menatap anaknya dengan tatapan tajam.
“Kamu ngapain, ha? Berantakin kamar begini, kamu kira pelayan ngerapiinnya tuh enggak capek?” bentak Ayahnya Deo.
“Bukannya Papa punya uang? Tinggal bayar aja lebih gede biar pelayannya enggak ngeluh,” balas Deo. Ia masih emosi karena Arka.
Ayahnya Deo tak senang dengan bagaimana anaknya menjawab balik ucapannya. “Kamu berani jawab gitu sama orangtua? Enggak diajarin sopan santun di sekolah, ha?”
Deo memejamkan matanya dengan lelah, “Deo capek. Papa mending keluar,” ucapnya.
“Kemasi barang-barang kamu. Papa bakal kirim kamu sekolah ke luar negeri,” ucap pria itu. Deo menatap Ayahnya, “PAH! DEO ENGGAK MAU!”
Namun, Ayahnya tak peduli. “Papa enggak menerima penolakan. Kamu mau apa enggak, pokoknya kamu besok bakal Papa kirim ke luar negeri. Bahkan kalo Papa harus nyeret kamu buat pergi, Papa bakal lakuin!”
Deo mengerang kesal dan melemparkan vas bunga ke arah pintu setelah Ayahnya pergi. Pemuda itu duduk di lantai dan menatap pecahan ponselnya yang sudah tak tahu kemana-mana itu.
“Apa ini cara buat gue bisa ngelupain lo, Nay? Buat ngerelain lo?” Deo bergumam.
•••
Seminggu kemudian, Nayra sudah diperbolehkan pulang. Sengaja, Dewi meminta agar Arka yang membantu Nayra bersiap-siap dari Rumah Sakit, sedangkan mereka menyiapkan pesta penyambutan di rumah Nayra.
Nayra menatap bagaimana Arka melipat semua barang-barang Nayra ke dalam tas yang memang kemarin sudah disiapkan oleh Dewi.
“Gosah natap gue begitu. Gue tau gue ganteng,” ucap Arka yang memang tahu kalau Nayra sedari tadi menatapnya.
“Percuma ganteng kalo enggak bisa dimiliki,” balas Nayra.
Arka menghentikan kegiatannya dan kemudian menatap ke arah Nayra yang kini menatapnya dengan tatapan kesal.
“Siapa ya yang waktu itu ngomong kalo gue tuh ceweknya? Siapa yang waktu itu bilang gue tuh miliknya dia?” balas Nayra dengan nada dibuat-buat.
Arka merona malu, “gue enggak ngomong gitu!” ucapnya dengan cepat. Nayra membalas, “lho? Emang gue ada bilang kalo itu lo yang ngomong, Kak? Bisa aja itu Kak Deo yang ngomong.”
Arka kalah telak. Ia tak bisa berkata-kata lagi. Melihat Arka yang malu, Nayra pun mendekati pemuda itu dan memeluknya dari belakang. Nayra sangat senang dengan punggung Arka yang hangat. Apakah kalau Arka memeluk Nayra, kehangatan itu akan menyelimutinya?
“Gosah peluk-peluk!” ucap Arka dengan ketus, tapi ia tak mencoba melepaskan pelukan Nayra.
Nayra pun meletakkan dagunya di pundak Arka, “Kak ... gue tanya sekali lagi. Tolong jawab jujur. Kesabaran gue tuh ada batasnya, kalo memang lo enggak suka, gue bakal mundur. Jadi, ini pertanyaan terakhir gue. Apa lo udah suka sama gue?” tanya Nayra dengan nada sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Over You ✔
Teen Fiction▪︎update tiap hari▪︎ Nayra pikir kepindahannya kali ini akan memberinya banyak masalah. Ia merindukan teman-teman sekolahnya yang lama. Ia takut kalau di sekolah barunya nanti ia takkan mampu menyesuaikan diri dan mendapatkan teman baru. Nyatanya se...