Sunoo's POV
"KEPADA ADEK KIM SUNOO, ANAK MUSIK SEMESTER SATU, MOBIL ES KRIM LO UDAH NUNGGU DI LAPANGAN DEK. ADA MINT CHOCONYA LHO DEK. TADINYA MAU PAKE TRUK DEK, TAPI PABRIK ES KRIMNYA BINGUNG SIAPIN STOKNYA TUH GIMANA. DEK, GUE DIMAAFIN YA DEK ?"
Suara dari pengeras suara yang biasa digunakan untuk pengumuman tiba-tiba aja berbunyi begitu kencang sepanjang lorong dan sampai ke kelas gue pastinya. Gue kenal suara itu. Anjing banget yang namanya Park Jongseong. Bisa-bisanya gue dipermalukan kayak gini.
"Sun, di lapangan beneran ada mobil es krim satu tuh." temen sebangku gue, Hanbin, menyenggol gue.
"Biarin aja gue nggak kenal sama orangnya." elak gue pura-pura cuek sambil fokus ke Pak Namjoon yang lagi kasih penjelasan di depan. Bentar lagi gue kena amuk Pak Namjoon nih.
"Lha dia tau nama lo itu kok bisa nggak kenal ?" Hanbin mengerutkan keningnya.
"Ya anggap aja gue nggak kenal. Sssst, Pak Namjoon ntar ngamuk gue lagi yang kena hukum." gue kasih kode Hanbin untuk diam.
"KIM SUNOO, GUE DIMAAFIN NGGAK NIH ? MAAFIN YA DEK KALO NGGAK GUE RIBUT TERUS NIH."
Suaranya kembali terdengar bikin gue malu setengah mati karena seisi kelas liatin gue sekarang sampai Pak Namjoon juga. Itu yang kasih ijin Jay pakai pengeras suara siapa sih ! Sogokkannya mantep banget.
"Kim Sunoo. Kamu keluar sekarang. Ribut banget temen kamu itu." ucap Pak Namjoon terdengar begitu mengerikan di telinga gue. "Dipikir ini kampus main-main apa ?!" Pak Namjoon menghela nafasnya. Kayak berat banget pak bebanmu sebagai dosen.
"Bukan temen saya tapi pak."
"Ya kakak kamu kalo gitu."
"Bukan kakak saya juga pak !"
"Lha terus ngapain rusuh begitu. Terserah kamu deh, pokoknya kamu keluar suruh dia berhenti pakai pengeras suara. Ganggu kuliah saya."
Gue mendengus kesal terus keluar dari kelas setelah meminta maaf ke Pak Namjoon. Gue denger bisik-bisik kelas gue yang gue jamin ini bakal jadi topik di forum lagi. Ah kesel banget gue. Kayaknya nggak bisa banget gue hidup tenang kuliah di Belift.
🦊🦌🦊🦌
"DAH GILA LO YA !!" maki gue begitu liat muka si Jay yang nyengir liat gue datang nyamperin dia di ruang informasi tempat dia pakai pengeras suara kampus.
"Lho kan ini yang lo yang minta kemarin ?" jawabnya santai.
"Dek, kalo mau berantem jangan disini ya." Ucap staff yang biasa kasih ijin Jay untuk pakai speaker itu.
Satu ide gue muncul. "Pak boleh pinjem sekali aja ?"
"Untuk apa lagi dek, kalian pake ini sembarangan saya yang dipecat nanti." staffnya terlihat frustasi, sepertinya juga kewalahan ngadepin tingkah Jay.
"Please pak. Nanti Jay yang tanggung jawab kalau bapak dipecat."
"Kok gue ?" Alis Jay langsung mengerut.
"Lo diem." Gue terus dekatkan mulut gue ke mic yang diijinkan oleh si petugas. "BUAT SEMUA MAHASISWA BELIFT, ICE CREAMNYA BOLEH KALIAN NIKMATI GRATIS. ENJOOOYYY."
"Lho, lho, kok lo bagiin gratis. Gue bawa itu kesini bayarannya mahal cuma demi lo doang." protes Jay yang nggak setuju dengan pengumuman gue barusan.
Gue abaikan, hanya berlalu.
"Dek, lo dengerin gue kan ? Itu nggak gratis. Gue bawa itu kesini biar lo maafin gue bukan buat dibagiin gratis. Lo denger nggak sih ?"
"Gue nggak budek ya kak. Lo bilang itu buat gue, kalo mau gue bagiin kesiapa bebas dong." gue terus melangkah cepat. Balik ke kelas Pak Namjoon udah nggak mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Color Brush | Heesun / Heenoo [END]
FanfictionLee Heeseung yang nggak suka pagi, nggak suka perubahan, yang hidupnya monoton antara rumah, kerja, kampus, kini harus tinggal seatap dengan anak berambut pink yang sifatnya kayak petasan, suka meledak-ledak, yang mulutnya kasar banget, yang sikapny...