Heeseung's POV
Sunoo banyak berubah belakangan ini. Bukan cuma gue yang ngerasain itu, Bahkan Niki dan Jungwon yang deket banget sama mereka juga mengeluhkan hal yang sama. Jake apalagi, anak itu merasa paling bersalah karena dia sampai sekarang masih dapat silent treatment dari Sunoo. Lo bisa bayangin anak yang paling ceria, paling cerewet, yang nggak ada takut-takutnya kalau diajak berantem, sekarang mendadak diam seribu bahasa. Ngomong kalau ditanya aja, lebih banyak ngabisin harinya di kamar. Bahkan di kampus pun yang tadinya tempat favoritnya adalah kantin sekarang gue hampir nggak pernah liat dia di kantin tapi sesekali gue liat dia perpus, selebihnya gue nggak tau kemana dia.
Gue nggak tau apa ini ada hubungannya dengan putusnya hubungan Sunoo dengan Sunghoon atau karena gosip yang terus beredar di kampus tentang dirinya. Yang jelas Sunoo jadi lebih penyendiri sekarang. Gue rasa kepalanya lebih ribut dari suara-suara yang berdengung di sekelilingnya membawa rumor tentang dirinya. Gue pikir setelah beberapa hari berlalu semuanya akan meredam kayak kata Karina, tapi semakin hari forum kampus semakin panas membawa nama Sunoo. Bahkan beberapa foto yang ada Sunoonya mulai bermunculan. Heran gue orang-orang pinter banget bongkar aib orang.
Sampai suatu siang di kantin kampus, gue yang baru menginjakkan kaki di kampus cukup kaget melihat kerumunan orang di pojok kantin.
"Seung.." Tiba-tiba Karina sudah ada di samping gue, wajahnya sedikit panik. "Sunoo." lanjutnya.
Sunoo ? Gue langsung menghampiri kerumunan itu, menyeruak memaksa menerobos orang-orang yang mengacungkan hapenya ke pusat kejadian. Mata gue melebar ketika melihat Sunoo duduk di mejanya dengan rambut pinknya yang basah sampai ke kemejanya. Minuman pink menodai kemeja putihnya. Dia dia tak bergeming sementara disebelahnya ada Wonyoung yang berteriak memakinya.
Apa lagi sih ini ?
"LO MASIH NGGAK MAU NGAKU ?" Wonyoung menunjuk sesuatu diatas meja yang ikut gue lihat. Sebuah foto dengan rambut pink Sunoo begitu kentara dengan tak lain siapa lagi kalo bukan pacarnya Wonyoung, Sunghoon.
Gue ambil langsung foto di meja itu dan meremasnya. Gue berdiri di depan Wonyoung membuat gadis berambut panjang itu terkejut. Semua orang juga kaget disana.
"Lo mending pergi sekarang sebelum gue laporin lo ke dekan." ujar gue masih dengan nada setenang mungkin walaupun dalam hati emosi gue sudah siap meledak.
"Lo jangan ikut campur Seung." bentak Wonyoung sambil mendorong gue biar dia bisa berhadapan dengan Sunoo lagi.
"YANG SOPAN LO ! GUE SENIOR !" Hilang sudah sabar gue. Gue dorong balik pundaknya sampai terhuyung ke belakang tapi berhasil disanggah oleh teman-temannya. Gue udah nggak peduli kalau gue harus berantem sama Sunghoon nanti. Gue tatap tajam Wonyoung yang wajahnya mulai takut. "LO..." gue tunjuk keningnya. "SAMPAI GUE LIAT LO MASIH GANGGU SUNOO, SIAP-SIAP LO NGGAK LULUS SEMESTER INI."
Setelah itu gue langsung tarik Sunoo, bawa dia menjauh dari kerumunan. Gue genggam erat pergelangan tangannya, gue tarik terus sampai di depan parkir. Udah nggak peduli gue sama omongan orang-orang atau tatapan aneh yang gue terima sepanjang lorong.
"Kak, mau kemana ?" Tanya Sunoo dengan wajah bingung bercampur takutnya ketika gue kasih helm ke dia.
"Pulang !"
"Eh ? Gue masih ada kuliah kak."
Gue yang tadinya mau pakai helm menurunkan helm gue, gue tatap dia tajam. "Lo kayak gini masih mikir kuliah. Lo nggak liat penampilan lo udah kayak badut. Lo masih sanggup jadi bahan tertawaan ?"
Anaknya diam. Bibirnya menungkik turun seperti mau nangis. Eh gue ngomongnya terlalu ngegas kah ? Gue nggak sadar karena emosi gue yang masih meletup-letup liat kelakuan Wonyoung kayak setan tadi. Baru kali ini gue semarah ini di depan banyak orang, di kampus pula yang pada kenal gue sebagai anak yang kalem. Tapi kelakuan Woonyoung memang menguji sabar gue banget, diatas setan kelakuannya. Bisa-bisanya cewek itu bawa kelakuan buruknya sampai ke kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Color Brush | Heesun / Heenoo [END]
FanficLee Heeseung yang nggak suka pagi, nggak suka perubahan, yang hidupnya monoton antara rumah, kerja, kampus, kini harus tinggal seatap dengan anak berambut pink yang sifatnya kayak petasan, suka meledak-ledak, yang mulutnya kasar banget, yang sikapny...