Sunoo's POV
Gue benci Heeseung, benci banget ! Jauh lebih benci dari waktu gue pertama kali gue ketemu dia. Gue benci banget sampai rasanya kalau gue liat dia nih pengen gue tonjok banget. Bisa-bisanya gue dicuekin perkara gue tidur minta peluk sama dia doang. Nyesel banget gue malam itu ke kamar dia, mending gue ke kamar Jake walaupun artinya harga diri gue jatuh karena masih marah dia nonjokin Sunghoon. Dih mending begitu daripada dicuekin begini sama Heeseung. Gue paling benci dicuekin begini. Gue jadi ngerasa kayak gue yang paling salah di dunia ini padahal kan wajar aja kan kalau tidur minta cuddling. Gue biasanya gitu sama Jungwon, Niki, sama Jake juga. Gue pikir malam itu karena Heeseung sering kasih gue perhatian dia nggak akan apa-apa kalau gue minta cuddling. Bunda aja gapapa tuh. Eh nyatanya gue malah dicuekin begini. Sekalian aja ribut udah. Balik ke mode awal aja. Nggak usah suka-suka gue, perhatian sama gue, nggak usah !!
"Napa tuh bibir manyun-manyun." Sapaan Jungwon mengalihkan perhatian gue dari hape. Gue abis ngescroll sosmed terus liat Jake nge-tag Heeseung di foto yang dia share. Langsung emosi gue inget dia cuekin gue bahkan di Busan, di depan bunda juga.
"Nggak ada." jawab gue jutek terus lempar hape ke kasur, lanjut buat tugas gue.
"Oh tau gue nih, perkara masih dicuekin Kak Hee kan ?" gue liat Jungwon ngambil hape gue terus ikutan scroll hape gue. "Eh gue follow-in IG nya Kak Hee ya. Ini dia posting foto kita pas di Busan. Kali hubungan lo jadi baik."
"JANGAN !! Nggak mau gue." Gue rebut lagi hape gue. "Nggak sudi gue follow dia."
Peduli amat gue sama foto di Busan. Itu gue akting happy doang depan dia. Ya kali gue bisa happy disana kalau sepanjang hari gue disana cuma dikasih sikap dingin sama Heeseung. Kalo bukan karena bunda yang undang gue, males banget sumpah jauh-jauh ke Busan.
"Dih lo kok jadi ngamuk. Api tuh jangan disiram bensin Sun. Kalo Kak Hee cuekin lo ya lo harus tanya penyebabnya, jangan malah diajak berantem. Nggak bakal selesai masalah lo yang ada. Masak lo seatap tinggalnya ribut mulu sih."
"Dia yang mulai ya Won !"
"Lo yang mulai Sun." Jungwon merebahkan tubuhnya di kasur gue. "Lo lagian minta cuddling sama orang yang suka sama lo, ya orangnya jadi salting lah sama lo. Menurut gue nih Kak Hee itu bukan lagi menghindari lo, dia lagi debat sama dirinya. Gue sering lihat dia natapin lo lama banget tapi pas lo-nya noleh dia buang muka kayak cuek. Kadang gue liat juga dia kalo natap lo kayak orang sedih, bingung, happy, tapi banyak takutnya. Kayak dia tuh takut buat jujur sama lo tapi nggak bisa bohong juga kalau dia punya rasa sama lo. Gimana sih ngomongnya, ya gitu deh. Lo paham kan maksud gue ?"
"Nggak paham gue. Lo nggak jelas." sahut gue acuh terus berbalik fokus ke tugas gue lagi.
Aslinya gue paham banget maksud Jungwon. Gue tau Heeseung itu suka sama gue. Nggak, gue nggak asal tebak. Dia sediri yang bilang dan gue ingat banget itu walaupun waktu itu dia koreksi omongannya sendiri dan gue bilang gue nggak denger. Tuli gue nggak denger omongan dia sedekat itu. Cuma ada hati yang gue utamain kala itu dan gue memang nggak mau percaya sesuatu tanpa aksi. Dan see, aksi dia yang sekarang ini. Menghindar. Lari. Kabur. Apa lagi tuh istilahnya. Ah tau deh, gue nggak mau percaya Heeseung, udah sakit hati gue dicuekin.
"Heleeh sok nggak paham, lo sendiri juga suka kan sama Kak Hee. Ngaku lo !"
"Nggak ada ya, gue nggak suka dia." Sekarang udah nggak suka.
"Iyakah ? Tapi lo marah dicuekin sama Kak Hee. Hahaha... kocak temen gue nih." Jungwon lempar bantal ke gue yang buat pulpen yang gue pegang mencoret sedikit buku gue. Dikit banget tapi bikin gue mendadak kesel. Kesel karena Jungwon bener.
KAMU SEDANG MEMBACA
Color Brush | Heesun / Heenoo [END]
FanficLee Heeseung yang nggak suka pagi, nggak suka perubahan, yang hidupnya monoton antara rumah, kerja, kampus, kini harus tinggal seatap dengan anak berambut pink yang sifatnya kayak petasan, suka meledak-ledak, yang mulutnya kasar banget, yang sikapny...