Bonus Chap

495 85 11
                                    


"Kak jangan telpon bunda, kita loncat pagar aja."

Heeseung hampir rotasikan matanya ketika mendengar ide Sunoo itu. Ada-ada aja ide pacar mungilnya ini. Walaupun pagar rumah kakeknya nggak terlalu tinggi, tetap saja mereka nggak mungkin untuk panjat temboknya. Tambah masalah namanya. Dikunciin bunda di luar aja udah masalah banget, sekarang mau panjat pagar.

"Kalo tadi pulangnya cepat nggak akan dikunciin bunda." gumam Heeseung sambil mencoba menelpon bundanya. Sudah dua kali di telpon tapi belum diangkat.

"Iya, maaf." Cuma cicitan kecil yang Heeseung dengar. Dia langsung menoleh. Sudah dia duga Sunoo pasti lagi pasang muka sedih dan menyesalnya, dengan khas bibirnya yang mencebik turun.

"Sini." Heeseung minta Sunoo untuk mendekat, begitu Sunoo sudah dekat di sampingnya, dia langsung raih pinggang Sunoo dan semakin dekatkan jarak mereka. Membuat Sunoo masuk dalam pelukannya. "Dingin ya ?"

Sunoo menggeleng. Dia sedang salah tingkah, jiwanya sedang salto dikasih affection dadakan sama Heeseung. Dia sembunyikan wajahnya yang terasa panas dengan menunduk. Gimanapun juga, Sunoo itu masih belum terbiasa dengan semua sikap manisnya Heeseung. Dari awal hubungan mereka, sampai udah pacaranpun, mereka jarak yang namanya punya moment manis berdua, bisa di hitung tangan. Lebih sering ributnya. Jadi wajar kalo di setiap affection yang Heeseung kasih, Sunoo gampang melelehnya.

"Kenapa sih nggak mau banget kelihatan lemah depan gue ? Coba deh jawabnya, iya kak dingin. Peluk. Gitu kan lebih bagus." kekehan kecil terselip di ucapan jahil Heeseung. Dia makin eratkan rengkuhannya di pinggang Sunoo ketika pacarnya itu mau kabur.

"Gue nggak kayak cewek manja ya." dengus Sunoo kesal, menyerah untuk kabur. Dia angkat kembali kepalanya dan menatap Heeseung dengan berani. Dia mau tunjukkan kalo dia ya memang nggak selemah itu. Bukan cewe menye-menye gue macam Karina.

Heeseung kembali tertawa. Dia suka sisi 'tough' Sunoo ini. Padahal itu hidung sudah merah banget, bibirnya sudah sedikit berubah warna. Heeseung nggak bilang Sunoo  manja, Heeseung cuma mau Sunoo tuh lebih terbuka tentang apapun keadaannya dia. Lebih jujur. Nggak selamanya kan menunjukkan sisi soft itu artinya lemah atau manja ? Apalagi mereka pacaran sekarang, setidaknya menunjukkan sisi soft ke pacarnya kan nggak ada salahnya.

Tapi Sunoo is Sunoo. Batu banget. Jadi dibandingkan menjawab lagi ucapan Sunoo yang endingnya pasti debat, Heeseung memilih untuk menjawabnya dengan tindakan. Dia mencium bibir Sunoo, kali ini lebih lama bukan lagi sekedar kecupan singkat. Dia tidak meminta Sunoo untuk membalas karena dia tau Sunoo terkejut dengan tindakan tiba-tibanya. Tubuh Sunoo yang ingin kabur dari pelukannya semakin ditahan, tak membiarkan si mungilnya ini kabur. Untuk beberapa saat Heeseung hanya menempelkan bibirnya saja, tak bermaksud untuk membawa ciuman ini lebih dalam, cuma mau menunjukkan kalo dia sudah punya keberaniannya.

Sampai panggilan namanya dari hapenya yang masih terhubung dengan bunda, terdengar sedikit membentak sampai terdengar jelas meski tak pakai speaker.

"Ah.. Halo bund." rengkuhan Heeseung melonggar dan Sunoo langsung kabur menjauh. "Iya bund, aku di luar. Bukain gerbangnya ya. Maaf ganggu tidurnya bund." lanjut Heeseung melihat ke arah dalam rumah kakeknya yang kini lampu terasnya sudah di nyalakan.

"Lo tuh ngapain sih ?! Kalo bunda lihat gimana ? Kalo ada yang lihat gimana ?" meracau Sunoo bicara karena panik dan takut ketahuan. Pandangannya dia edarkan ke sekitar, memastikan kalo memang tidak ada siapapun disekitar mereka.

"Aman." jawab Heeseung tenang.

Dia sudah sering kesini jadi dia paham betul kalo jam malam begini nggak akan ada orang yang keluar rumah. Daerah tinggal kakeknya isinya kebanyakan orang tua yang jam sembilan juga udah pada tidur, dan nggak ada cctv di rumah kakeknya ataupun rumah lain sekitar mereka. Cuma ada di ujung-ujung gang, kalopun tadi ketangkap cctv ya biar aja. Heeseung sudah nggak peduli.

Color Brush | Heesun / Heenoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang