Sunoo's POV
"Jalan pake mata lo !"
Suara makian Yuna terdengar begitu melengking di kuping gue. Dia dengan sengaja tabrak gue sampai bahu gue rasanya nyeri. Kuat juga tenaga nih mak lampir. Nampan berisi makanan yang gue bawa jatuh ke lantai dan sudah pasti seisi kantin fokusnya tertuju ke gue.
Gue cuma lirik sinis Yuna terus mulai bersihkan makan gue yang jatuh. Pengen gue jambak banget mulutnya, sumpah. Gue sabar banget tahan diri gue buat nggak ngamuk di tempat umum begini karena gue yakin gue yang bakal dipersalahkan dengan alasan 'lo kan laki ya lo harus ngalah sama cewek'. Bullshit !! Kalo perempuannya setan kayak Yuna nggak pantas dibela. Tapi sekencang apapun gue teriak nggak akan terdengar.
"Lain kali awas ya lo nggak sopan ke gue. Gue lapor lo ke dekan." Yuna lalu dorong punggung gue dengan lututnya yang buat gue yang berjongkok jatuh ke makanan yang tumpah tadi. Ada cola, ramyeon dan odeng, sekarang makanan itu menempel di celana jeans gue.
Gue hela nafas gue dengan kesal. Oh tentu gue nggak akan diam saja diperlakukan seperti ini. Gue sabar tapi bukan berarti gue mau diperlakukan seperti ini. Jadi saat dia lewat disebelah gue, gue langsung tarik pergelangan kakinya sampai dia juga jatuh terjungkal menabrak seorang anak yang membawa nampan makanan. Kalo gue yang kotor celananya doang, tapi kalo Yuna dari baju sampai celananya terkena kuah odeng. Mampus lo.
"KIM SUNOO !!" teriaknya kencang langsung bangun dan menoleh ke gue.
Gue yang lagi tahan tawa melihat Yuna wajahnya memerah menahan marah, langsung memasang wajah polos gue.
"Gue kenapa kak ?" tanya gue balik.
"LO ANJING YA !! LO KENAPA TARIK KAKI GUE BANGSAT !!"
"Ih kok gue ? Emang ada bukti lo gue yang buat lo jatuh kak ? Lo aja jalannya kecentilan kali." balas gue santai sambil berdiri membawa nampan dengan mangkuk-mangkuk yang telah kosong isinya.
Beberapa anak-anak disana tampak kaget dengan jawaban gue yang berani. Gue takut sih aslinya ini pengen lari kabur tapi gue nggak nggak mau terlihat seperti loser.
"LO BERANI YA SAMA GUE !!" Yuna sudah mau layangkan tangannya ke gue buat gue sedikit mengernyit menundukkan kepala gue, tapi herannya tangan itu nggak pernah menyentuh gue. Gue beranikan membuka mata.
Oh ada Jay yang nahan tangan Yuna.
"Lo apa-apaan sih Yun. Masih doyan aja pakai kekerasan di kampus buat nakutin junior lo. Ini kampus Yun dan lo mahasiswa, bukan bocah lagi. Jangan sampe gue laporin lo ke dekan ya." ancam Jay yang menghempas kasar tangan Yuna.
"Lo jangan ikut campur ya Jay. Ini urusan gue sama dia." Yuna tunjuk gue. "Jangan bilang lo juga udah kena penyakit gay-nya Sunoo." Yuna memasang wajah jijiknya untuk Jay.
Jahat banget mulutnya sumpah.
"Heh ! Lo tau sopan santun nggak sih kak ? Ngatain orang gay begitu apa udah paling bener hidup lo ? Mau Kak Jay gay kek, straight kek, aseksual kek, apa urusannya sama lo ? Emaknya lo emangnya, huh !!"
Gue kaget liat Jungwon yang tiba-tiba maju ke depan Yuna terus maki-maki dia. Sejak kapan ada Jungwon ? Anak kucing ini terlihat begitu marah sampai wajahnya memerah.
"Lo kalo nggak pergi sekarang, gue nggak cuma laporin lo ke kepala department lo aja karena udah bully temen gue dan ngata-ngatain dia, gue juga bakal lapor lo ke rektor karena sudah mengganggu ketenangan kampus. Gue bakal bawa kasus lo sampai pengadilan kalo perlu. Gue yakin semua anak-anak disini punya rekamannya." ucap Jungwon menggebu-gebu, dadanya naik turun. Gue takut ni bentar lagi Jungwon berubah jadi siluman harimau kalo udah marah begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Color Brush | Heesun / Heenoo [END]
FanficLee Heeseung yang nggak suka pagi, nggak suka perubahan, yang hidupnya monoton antara rumah, kerja, kampus, kini harus tinggal seatap dengan anak berambut pink yang sifatnya kayak petasan, suka meledak-ledak, yang mulutnya kasar banget, yang sikapny...