Prolog

3.2K 91 1
                                    

"Lo mau tau kenapa lo nggak pernah diberi kasih sayang sama mama dan papa?"kata Zeyn menatap Fahris dengan tajam

Fahris hanya diam menunggu jawaban dari mulut Zeyn. Ia tidak menganggukkan kepalanya dan juga tidak berbicara untuk menyuruh Zeyn mengatakan sesuatu kepadanya.

"Karena lo itu anak yang di pungut sama nyokap gua di taman"

Fahris yang mendengar perkataan Zeyn itu langsung menarik kerah baju nya, ia menatap Zeyn dengan penuh amarah yang mendalam "bilang sama gua kalau perkataan lo tadi bohong bang"

"Ngapain gua harus bohong sama lo soal ini, enggak ada gunanya Fahris"Ujar zeyn sambil melepaskan tarikan yang di lakukan oleh Fahris tadi

Perlahan-lahan tarikan yang di berikan Fahris kepada zeyn merenggang sendiri. Fahris menggeleng-gelengkan kepalanya seakan dia tidak percaya akan yang dibicarakan oleh Zeyn kepadanya.

Dan perlahan demi perlahan juga tubuh nya merosot ke lantai. Tangisan Fahris disana mulai terdengar dengan jelas. Zeyn, orang yang melihat dan mendengar tangisan Fahris itu bukannya dia ikut bersedih seperti apa yang dirasakan oleh Fahris malahan dia tertawa dengan kencang.

"Baru tau lo kan kalau lo itu bukan anak kandung mereka. Ehm..lo pasti kaget banget yaa,kasian banget sih hidup lo Faris udah nggak punya keluarganya penyakitan lagi"

Fahris terdiam mendengar penuturan kata Zeyn. Ia marah dengan semuanya, semua yang di telah di lakukan Fajar kepadanya dan dia juga marah kenapa Zeyn bisa tahu penyakit yang ia alami selama ini.

"Kalau kata gua mah ya ris mending lo donorin aja jantung lo itu ke papa,ya...itung itung lo balas budi sama bokap kan. Hidup lo juga nggak akan lama lagi kan,jadi gua rasa sayang"

"Lo mau gua yang ngedonorin jantung untuk papa?"tanya Fahris kepada zeyn

"Menurut lo?lo ingat ya Fahris, nyawa bokap gua lebih penting daripada lo Fahris Aditama dan lebih baik lagi lo yang pergi dari kehidupan gua untuk selama lamanya, lo selalu nyusahin hidup gua dan keluarga gua. Jadi saran gua lo harus enyah dari bumi ini"ujar zeyn berlalu pergi meninggalkan Fahris sendiri di sana

"Lo tenang aja, setelah wisuda langsung gua donorin jantung buat bokap kesayangan lo"ucap Fahris dengan tegas

"Gua bakal pergi dari hidup lo Zeyn, jadi tunggu aja tanggal main gua"

"Gua tunggu kematian lo Fahris Aditama"

"Gua tunggu kematian lo Fahris Aditama"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jantung Untuk Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang