Chapter 7 : Belajar masak bersama bunda

523 31 0
                                    

Hallo guyssss!!!

Gimana kabar kalian?sehat kan?
Aku cuman mau mengingatkan jangan lupa vote dan juga komen ya cantik cantik nya authorrrrr

Happy reading all

"Bunda ajarin Fahris masak dong bunda"ujar fahris sambil mengikuti jalan bunda nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunda ajarin Fahris masak dong bunda"ujar fahris sambil mengikuti jalan bunda nya

"Mau diajarin masak apa ganteng?"tanya Bianca sama Fahris dengan suara yang lembut

"Ehm...yang enak dan gampang dimasak apa ya bun?"ujar Fahris berfikir

"Yang enak dan gampang dimasak?oh...bunda tau masak apa"

Bianca menarik tangan Fahris,dan membawanya ke dapur. Di dapur, Bianca mengambil berbagai macam perlengkapan yang akan mereka masak nanti. Sedangkan Fahris, dia hanya melihat kesibukan bunda nya itu.

"Kita mau masak apa bunda?"tanya fahris

"Kita mau masak ayam krispi"ujar Bianca sambil mengeluarkan sekantong plastik yang berisikan seekor ayam dari kulkas

Fahris mengangguk anggukkan kepala seolah ia mengerti apa yang di bilang bunda nya itu.

"Sini ganteng bantu bunda bersih kan ayam nya"suruh Bianca memberikan ayam yang sudah di masukkan kedalam baskom kecil

Fahris mengerjakan apa yang di suruh Bianca kepadanya. Bukan hanya membersihkan ayam, Fahris juga memotong motong beberapa ayam tersebut menjadi beberapa bagian.

"Seperti ini bunda ayamnya"ujar nya sambil menunjuk kan sepotong ayam yang berhasil ia potong

Bianca melihat ayam yang sudah di potong Fahris tadi. Seketika Bianca mengembangkan senyuman nya. Bianca mengusap-usap rambut Fahris sambil berkata "anak bunda keren banget deh"

Fahris ikut tersenyum mendengar perkataan dari bundanya itu. Wajah nya mendadak berubah warna menjadi sedikit merah akibat salah tingkah setelah mendengar perkataan bunda nya itu.

Bianca menyadari tingkah laku anak angkat nya itu. Di dekati nya Fahris yang sedang memilah milih ayam yang sudah bersih dan yang belum bersih.

"Bunda bangga deh sama anak bunda,udah ganteng, pintar lagi, pokoknya ter the best deh anak bunda satu ini"ujar Bianca memuji anak nya itu

"Sini peluk bunda dulu"ujar Bianca merentangkan kedua tangannya

Fahris tidak menolak apa yang di suruh bianca kepadanya. Anak laki laki ini berjalan mendekati arah bundanya, ia langsung memeluk Bianca dengan eratnya. Bianca juga memeluk Fahris dengan hangat.

Bianca tau beban yang pikul Fahris ini sangat berat. Ia harus terus terusan belajar, kalau pun ia ingin berhenti sejenak ia harus menunggu Fajar pergi dahulu. Kalau tidak dia tidak akan bisa merenggang kan badannya.

Bianca tidak bisa berbuat apa apa selain menyemangati dan mendukung Fahris saja. Walaupun fahris bukan anak kandungnya tapi bagi Bianca, Fahris adalah dunia nya. Begitu juga sebaliknya Bianca adalah dunia dan surga bagi Fahris.

Kehilangan sosok ibu diusia yang masih dibilang cukup kecil itu sudah sangat terpukul bagi Fahris. Ia baru saja melihat dan mendapatkan kasih sayang ibu nya itu baru sebentar saja. Namun apa daya, Tuhan lebih sayang kepada ibu nya itu.

Tapi untungnya dia mempunyai seorang ibu tiri yang menyayangi diri nya, bahkan kasih sayang nya lebih dari apa yang di kasih ibu tirinya itu kepada para saudaranya.

Setelah berpelukan kedua nya kembali dengan aktivitasnya masing masing. Bianca yang menuangkan tepung kedalam piring, sedangkan fahris memasukkan minyak kedalam wajan alumunium.

45 menit berlalu. Akhirnya fahris dan juga bianca selesai memasak sebuah makanan. Masakan ini dinamakan dengan nama "ayam krispi by Fahris Aditama".

Fahris dan Bianca merasakan masakan yang sudah di bikin Fahris tadi. Eh...lebih tepatnya di bikin oleh Bianca. Fahris tadi hanya melihat langkah demi langkah pembuatan nya saja.

"Enak bunda"ujar nya sambil menyantap sepotong ayam

"Jelas enak dong buatan anak bunda memang ehmm..." Mengacungkan jempol nya

"Tapi kayak nya ada yang kurang bun"

"Enggak kok nak ini udah pas rasa nya"

"Bukan rasa nya yang kurang bun,tapi..bentar Fahris ambil dulu"ujar nya sambil berlari ke arah lemari

"Nah....ini yang kurang bun"kata nya dengan bangga sambil menunjukkan sebuah saos botol

"Yaallah bunda kira apa yang kurang nak"ujar Bianca menggeleng gelengkan kepalanya

"Hehe enggak ada yang kurang kok bunda,masakan bunda mah memang selalu enak"

Jantung Untuk Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang