Chapter 12 : Hari Kelulusan

518 33 0
                                    

Hari rabu kali ini merupakan hari yang sangat menegangkan bagi Fahris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari rabu kali ini merupakan hari yang sangat menegangkan bagi Fahris. Hari ini hari yang sangat di nanti nanti oleh seluruh anak SMA Armanda, karena hari ini merupakan hari penentu mereka untuk melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi lagi.

Di sebuah kamar berwarna hijau muda yang di kombinasikan dengan warna putih melihat kan suasana kamar yang sejuk. Dikamar ini terlihat seorang anak remaja laki laki yang sedang berkaca di sebuah cermin lemari yang terletak di sudut kamar sana.

Anak laki laki itu memakai celana hitam dan juga jas hitam dengan baju dalaman yang berwarna putih membuatnya terlihat sangat ganteng. Di sebelah kanan baju nya terpampang name tag yang bertuliskan nama seseorang Fahris Aditama .

Anak laki laki itu tersenyum ketika sedang menyisir rambutnya yang sudah rapi itu. Setelah ia rasa rambutnya sudah rapi, ia kembali merapikan pakaian nya.

"Ganteng banget sih gua"ujar nya dengan percaya diri

Fahris berjalan keluar dari kamar nya,tak lupa ia mengunci kamarnya. Fahris menghembuskan nafasnya, jantungnya mendadak berdetak dengan kencangnya.

Fahris merasa aneh melihat rumah nya, biasanya pagi pagi seperti ini rumah nya ramai dengan suara papa nya yang bertelefon dengan para klien nya, dan juga suara bundanya yang sedang ber bersih bersih rumah.

"Bi, papa sama bunda kemana bik?"tanya nya kepada bik Rina yang sedang menyusun piring ke rak piring

"Bibi juga gak tau nak ibu sama bapak kemana, tadi bibi dengar mereka mau pergi ke hotel tapi bibi gak tau mau ngapain"kata bik rina

Fahris hanya ber-oh ria saja. Fahris sudah tau hal ini akan terulang lagi kepadanya, dari raut wajahnya juga tidak terlihat sedih ketika mendengar hal itu.

"Bibi boleh temani nak fahris ke sekolah?"tanya bik rina sambil menawarkan diri nya

"Boleh banget bik kalau bibi mau temani Fahris ke sekolah"ujar Fahris bahagia

"Bibi ganti pakaian dulu gak papa kan nak?"tanya bik Rina lagi

"Enggak papa bik,masih lama lagi kok acaranya"

"Yasudah bibi ganti pakaian dulu ya nak"ujar bik Rina berjalan meninggalkan Fahris sendirian disana

Fahris duduk di sofa ruang tamu sambil memainkan handphone nya. Ia melihat lihat status teman teman seangkatannya yang berfoto bersama keluarga sambil memakai jas dan baju kebaya.

"Nggak papa Fahris, pasti nanti pas wisuda kuliah mereka bisa datang semua"ujar Fahris menyemangati dirinya sendiri.

Fahris melihat foto foto yang terletak di ruang tamu, foto yang terpampang jelas foto keluarganya tanpa adanya dirinya satu pun di sana.

Jantung Untuk Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang