"tetap diam dan jangan berkutik apapun sampai manusia itu lelah dengan ucapannya sendiri"
Fahris Aditama, nama yang sangat indah untuk di ucapkan. Nama yang sangat di tunggu tunggu kedatangan nya di dunia ini oleh semua orang,nama yang selalu bikin orang bahagia ketika menyebut namanya, serta nama yang selalu di artikan sebagai pelindung keluarga.
Pelindung keluarga, memang tepat adanya. Fahris selalu melindungi keluarganya dari apapun itu, namun apakah keluarga nya melindungi dirinya?
Selalu berbohong, selalu menyembunyikan apapun yang terjadi pada dirinya itu adalah sifat yang sering di lakukan Fahris di rumah.
Dia sama sekali tidak pernah membantah perkataan kedua orang tuanya, dia selalu mengalah dalam segala hal dengan kedua saudaranya, dan dia selalu di cap pembunuh oleh orang yang paling ia sayangi.
Seiring berjalannya waktu Fahris mengerti bahwa yang pembunuh di keluarganya bukanlah dirinya tetapi mereka sendiri.
Tanpa mereka ketahui mereka lah yang pembunuh sesungguhnya. Tapi mereka mengatakan hal sebaliknya bahwa Fahris lah tetap pembunuh dirumah itu.
Seribu cara Fahris melakukan hal untuk meyakinkan mereka bahwa dirinya bukanlah pembunuh Azzura. Tapi mereka masih tetap kekeuh bahwa fahris lah penyebab kematian Azzura.
Ada satu cara bisa meyakinkan mereka semua bahwa dirinya bukan yang menyebabkan kematian Azzura, yaitu mati.
Mati dan mati.
Perkataan itu sering di ucapkan bukan..bukan sering lagi tetapi setiap hari mereka mengatakan itu di hadapan Fahris.
Entah apa maksud mereka harus melakukan itu kepada Fahris. Tapi yang Fahris tahu adalah mereka sangat menginginkan kematian Fahris.
Semua yang telah mereka ucapkan telah menumpuk di pikiran Fahris. Pikiran yang bukan dipenuhi dengan pelajaran tetapi dengan omongan mereka semua, serta pikiran bagaimana caranya ia bisa mati secepatnya.
Pikiran itu terus menerus memutar-mutar di isi kepala Fahris. Pikiran yang berisi kata kata seseorang, baik kata kata motivasi ataupun kata kata hinaan untuk dirinya.
Pikiran yang selalu menyuruh dia untuk mengakhiri hidup secepatnya. Pikiran ini selalu menjadi pikiran yang paling Fahris benci.
Dia tidak bisa menangani semua pikirannya itu, dan dia juga selalu berpikir bahwa kematian itu memang bisa bikin seseorang terdiam.
Tapi dia tidak bisa berpikir jika dirinya mati, orang yang menyayanginya akan sangat kehilangan dirinya.
Terus bagaimana dengan orang orang yang menyuruh nya untuk mati? Jika dia tidak melakukan itu sama saja dan dia menyerahkan dirinya ke kandang harimau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung Untuk Papa [END]
Teen Fiction"Kematian ku adalah sebuah kebahagiaan untuk mereka" START : 08-03-2023 FINISH : 04-04-2024