"Sekeras apapun aku berusaha,aku bakal tetap gagal di mata papa"
"Loh..kapan lo sampai rumah?kok gak gedor pintu?"tanya Zeyn terheran heran melihat fahris yang sedang minum
Fahris yang sedang minum itupun ikut terkejut mendengar suara Zeyn.
"Dari tadi Fahris dirumah,semalam bunda kasih kunci cadangan sama fahris, makanya bisa masuk"ujarnya sambil menunjuk kan sebuah kunci
"Pantesan ni anak bisa masuk"ucap Zeyn dalam hati
"Abang sendiri?"
"Gua? Kenapa?"
"Kapan pulangnya?"
"Pulang? Gua dari tadi dirumah"kata Zeyn sambil memainkan handphone
"Bukannya abang pergi sama bunda dan papa ya?"tanya fahris
"Kapan gua pergi nya Fahris, bunda sama papa juga dirumah dari tadi"
Fahris semakin dibuat kebingungan dengan perkataan Zeyn tadi. Ada dirumah? Tapi tadi kenapa kata bik rina mereka semua pergi.
"Zeyn, tolong ambilkan berkas papa di kantor"suruh fajar berteriak dari ruang tamu
"Itu suara papa, berarti mereka nggak jadi pergi"
"Memang kami gak pergi kemana mana"ucap Zeyn berjalan ke kantor Fajar
Karena merasa ada yang tak beres dengan keluarga nya, Fahris langsung bergegas menuju ke ruang tamu.
Diruang tamu, Fahris melihat bunda,arhan dan juga Fajar ada disana. Tanpa menunggu lama fahris langsung menemui ketiga anggota keluarga nya itu.
Dengan berbakali senyuman dan basa basi yang ia pun tanpa ragu fahris bergabung untuk duduk dengan mereka. Fahris melihat ketiga anggota keluarga nya itu yang sibuk dengan urusan pribadi nya.
"Tadi bunda pergi ya? Kemana bun?"ujar Fahris berbasa basi kepada bianca
"Oh tadi bunda ke san-"
"Enggak ada yang pergi, kami semua dirumah"ujar Fajar sambil mengetik sesuatu
"Di rumah? Tadi kata bik Rina kalian pergi"
"Iya kami memang pergi, tapi sebentar"
"Papa ingat kan hari ini fahris ambil kelulusan di sekolah?"tanya fahris dengan hati hati
"Tentu saya ingat, maka dari itu saya dan keluarga saya pergi"
"Saya tidak mau menerima hasil kelulusan kamu yang jelek itu"
"Kenapa papa nggak mau terima hasil kelulusan Fahris, nilai fahris juga nggak seburuk itu pa"
Fajar terkekeh mendengar perkataan yang barusan saja Gahris ucapkan. Tangan Fajar beralih mengambil beberapa lembar kertas yang tersusun dengan rapi.
Fajar berdiri dengan memegang lembaran lembaran kertas tersebut. Di lemparkannya lembaran kertas itu ke wajah Fahris dengan kasar.
"Itu alasan saya tidak mau pergi ke acara kelulusan kamu. Saya malu Fahris,saya malu mempunyai seorang anak yang bodoh"
"Kenapa Tuhan harus titipkan sama saya anak yang bodoh dan tidak tahu diri seperti kamu"
"Fahris bodoh pa? Fahris udah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mendapatkan nilai yang papa mau, tapi.. sepertinya papa memang enggak akan puas dengan nilai yang
Fahris miliki""Papa nanya kan sama Fahris kenapa tuhan titipkan anak yang bodoh ini kepada papa, Fahris juga bertanya kepada tuhan kenapa harus papa yang jadi orang tua fahris"lirih Fahris
Nafas Fajar memburu setelah mendengar perkataan Fahris, tangan Fajar yang semula tadi tergenggam kini terbuka dengan lebarnya.
Fajar menampar wajah Fahris dengan keras. Dari tamparan yang di lakukan Fajar kepada Fahris membuat wajah dan juga hidung Fahris berdarah.
"Dasar anak tidak tahu untung, seharusnya kamu yang mati Fahris bukan istri saya"bentak Fajar
"Iya pa.. seharusnya Fahris yang mati, seharusnya Fahris enggak ada di dunia ini"ujar Fahris tak kalah emosi
Anak dan bapak ini sama sama dalam kondisi emosi, bahkan orang yang di sana pun tidak berani memisahkan mereka berdua.
"Papa tau, Fahris bertahan disini karena Fahris mau tepatin janji sama papa untuk jaga kalian. Tapi apa...hanya Fahris yang menjaga kalian, kalian sama sekali enggak pernah menjaga Fahris"
"Setidak pantas itu Fahris untuk dibanggakan pa? Sejahat itu fahris di mata kalian?"
"Fahris enggak minta banyak banyak pa, cukup papa hadir di acara kelulusan Fahris pa"
"Kalau memang kalian enggak mau datang bilang aja.. Fahris nggak akan marah sama kalian, kelakuan kalian seperti ini justru bikin Fahris sakit hati"
"Kelulusan bang Arhan papa datang, kelulusan bang Zeyn papa juga datang,tapi kelulusan Fahris?"ucap Fahris menunduk kan kepalanya
"Papa malu punya anak seperti Fahris yang nilainya turun dari anak anak kesayangan papa?"
Fahris berjongkok mengambil lembaran kertas yang berserakan di atas lantai
"Padahal nilai fahris tidak seburuk itu pa, nilai 95 juga sudah termasuk kedalam KKM. Tapi kenapa papa begitu marah dengan nilai Fahris seperti ini"ujar nya sambil melihat nilai ujiannya itu
Fajar terdiam mendengar semua perkataan Fahris,dia tidak menggubris ataupun membantah perkataan Fahris tadi.
Yang di katakan Fahris memang benar, nilai 95 sudah termasuk nilai yang sangat sempurna untuk anak anak sekolah di tingkat manapun.
"Kalian tau Fhris tadi di suruh naik ke atas panggung, bukan karena fahris sering berbuat masalah tetapi karena ini..."menunjukkan sebuah amplop putih bertanda tangan kepala sekolah dan bercap logo sekolah Fahris
Fahris menyerahkan amplop itu kepada Arhan yang dari tadi tidak berani membuka suara.
Arhan dan juga Bianca membuka amplop putih tersebut. Bukan berisi uang melainkan berisi sebuah surat. Mereka berdua membaca isi surat yang sudah di ketik oleh pihak sekolah.
"Nak..kamu dapat beasiswa dari sekolah ya fahris"kata Bianca sambil melihat fahris dengan mata yang berkaca kaca
"Iya bunda, Fahris dapat beasiswa untuk kuliah dari sekolah Fahris. Fahris dibiayai full delapan semester sama kepala sekolah Fahris"
"Fahris belum bilang sama kalian kalau fahris lolos SNBP ya, Fahris lolos masuk kuliah di Erlangga University"ujar Fahris dengan bangga
Fahris melihat Fajar dengan raut wajah yang bahagia,"Fahris lolos pa di universitas yang papa inginkan"
"Terus saya harus bereaksi apa sama kamu? Wah..anak papa hebat banget. Gitu mau kamu?"
"Fahris mau di puji pa seperti apa yang papa lakukan ke bang arhan dan bang zeyn"ujar Fahris meminta permintaannya
"Memuji kamu? Jangan harap, saya tidak akan pernah dan tidak akan mau memuji kamu sampai kapanpun" kata Fajar menolak permintaan fahris mentah mentah
"Sampai Fahris mati papa juga nggak akan memuji Fahris?"tanyanya
"Iya sampai kamu mati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung Untuk Papa [END]
Teen Fiction"Kematian ku adalah sebuah kebahagiaan untuk mereka" START : 08-03-2023 FINISH : 04-04-2024