Chapter 19 : Nama yang sama?

545 26 0
                                    

Annyeong Yeourobun!!!!!

Author cuman mau mengingatkan kalian saja untuk jangan lupa vote dan juga komen yaa !

Happy reading all!!

Hari ini adalah hari yang paling melelahkan bagi Fahris, dan hari juga merupakan hari yang paling fahris tunggu tunggu dari dulu untuk mendapatkan julukan sebagai MABA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini adalah hari yang paling melelahkan bagi Fahris, dan hari juga merupakan hari yang paling fahris tunggu tunggu dari dulu untuk mendapatkan julukan sebagai MABA.

MABA atau biasa di kenal dengan Mahasiswa Baru. Hari ini Fahris resmi menjadi mahasiswa baru di Erlangga University.

Setelah melewati beberapa rintangan dan juga arahan untuk bisa masuk ke kampus impian keduanya Fahtis.

Dengan mengenakan baju kemeja putih dan juga celana hitam panjang membuat Fahris terlihat sangat ganteng dan menawan, dan tak lupa juga ia memakai kalung yang berisikan tentang informasi dirinya.

"Gila! ganteng banget sih gua"ujar nya dengan pede

"Dih, sok ganteng lo"kata Zeyn mengalihkan wajahnya ke arah lain

"Memang ganteng"

"Jijik gua lihat lo"kata Zeyn

"Jijik jijik gini abang sayang kan sama Fahris"

"Gua sayang sama lo?najis"

"Masih pagi udah ribut aja lo berdua"ujar Arhan melihat Zeyn

"Adek kesayangan lo yang mulai duluan"ucap Zeyn sambil mengambil segelas air di meja

"Lo yang tua, seharusnya lo yang harus mendidik adik lo bukan malah sebaliknya"

"Lo yang lebih tua. Udah lah strees gua lama lama gabung sama lo berdua"ujarnya pergi meninggalkan Fahris dan Arhan

Fahris melihat Zeyn yang pergi meninggalkan dirinya.

Arhan mendekati Fahris, dia menepuk nepuk pundak Fahris "omongan abang lo itu gak usah di masukkan ke hati" menenangkan Fahris

"Udah di bawa semua Fahris?"tanya bianca kepada Fahris

"Udah bunda"jawab Fahris

"Almamater lo udah di bawa?"tanya arhan untuk memastikan Fahris supaya tidak ada yang ketinggalan

"Oh iya...almet nya lupa"kata Fahris bergegas menuju kamar nya untuk mengambil almamater kampus nya

Fahris berlari ke kamarnya untuk mengambil almamater yang ia gantung di gantungan baju di dekat pintu.

"Untung aja abang ingatin kamu almet, kalau enggak..."

Fahris langsung bergegas memakai almet kampusnya yang berwarna biru dongker dengan berlogo universitasnya di sebelah kirinya membuat Fahris terlihat sangat ganteng.

Setelah memakai almamater itu, Fahris melihat sekeliling kamarnya. Mencari-cari apakah ada barang yang harus ia bawa lagi. Setelah merasa tidak ada yang lupa, Fahris langsung keluar dari kamarnya dan menuju keruang tamu.

Fahris langsung memakai sepatunya, dan juga membawa tas nya. Berpamitan dengan Bianca dan kedua saudaranya. Setelah itu ia langsung bergegas menuju ke kampus impiannya.

Jarak antara kampus fahris dengan rumah nya hanya memakan waktu sebanyak 45 menit. Setelah sampai ke kampus nya, Fahris segera memakirkan motornya ke tempat parkiran yang sudah di sediakan oleh panitia kampus.

"Kamu anak maba ya?"tanya seseorang disana

"Iya kak saya maba"jawab Fahris dengan sopan

"Sini saya arahkan ke gedung utama kampus kita"ajak seseorang itu kepada Fahris

Fahris hanya mengikuti seseorang yang mengajak nya tadi. Fahris dan orang tadi itu masuk kedalam suatu tempat. Di luar tempat itu terpampang tulisan besar yang bertuliskan Gedung Utama. Gedung yang sudah tersusun kursi dengan rapi yang bernama kan masing masing mahasiswa ataupun mahasiswi yang baru masuk.

"Saya boleh lihat kartu ke mahasiswa'an kamu?"tanya seseorang itu

"Boleh kak"

Fahris mengeluarkan sebuah kartu dari dalam tas nya. Kartu ke mahasiswa'an, kartu yang wajib di bawa oleh semua mahasiswa di kampus itu pada saat masa ospek.

Setelah melihat kartu yang fahris berikan kepada orang tadi pun langsung mengarahkan fahris ke sebuah kursi yang bertuliskan nama dan juga nomor induk yang ia punya.

"Ini kursi kamu"kata orang itu sambil menunjuk kursi Fahris

"Saya kakak pendamping kamu, kalau ada apa apa dan ada kesulitan tanya saja nama saya"kata seseorang itu

"Baik kak, maaf sebelumnya nama kakak siapa ya?"ujar Fahris menanyakan nama seseorang yang sudah mengantarkan diri nya ketempat duduknya

"Nama saya Aurelia Al Azzura,saya mahasiswi dari jurusan psikologi. Kamu bisa panggil saya kak Aurel ataupun kak Azzura, terserah mana yang nyaman sama kamu"jelas Aurel memperkenalkan dirinya kepada Fahris

"Azzura?"

Jantung Untuk Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang