Chapter 9 : Dibuang?

696 36 0
                                    

Hallo guyssss!!!

Gimana kabar kalian?sehat kan?
Aku cuman mau mengingatkan jangan lupa vote dan juga komen ya cantik dan gantengnya authorrrrr

Happy reading all

"Buang!"kata Fajar dengan nada yang tegas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buang!"kata Fajar dengan nada yang tegas

"Buang pa?"tanya Fahris

"Tidak dengar saya bilang apa? telinga kamu sudah tidak berfungsi lagi? Saya bilang buang"

"Pa.."

"Saya bilang buang Fahris aditama!!!"bentak Fajar

"Papa bahkan belum melihat kado dari Fahris kan,bolu yang Fahris beli juga belum papa rasakan kan?"

"Buang"

"Kenapa harus di buang pa.."

"Saya bilang buang anak biadab"bentak Fajar menjatuhkan bolu yang di pegang fahris

Fahris diam tak berkutik melihat apa yang di lakukan Fajar kepadanya. Air mata nya perlahan lahan jatuh ke wajahnya yang ganteng itu.

"Papa kenapa seperti ini sama Fahris pa.. Fahris beli semua ini penuh dengan perjuangan pa, kalau memang nya papa tidak mau menerima apa yang Fahris kasih setidaknya papa hargai pemberian Fahris pa.."

"Yang suruh kamu kasih untuk saya siapa? Saya tidak ada minta sama kamu, saya hanya minta kamu enyah dari hadapan saya"

"Mas..."

"Kamu tau Fahris, semenjak istri saya meninggal akibat ulah kamu saya tidak pernah mau menerima apalagi menyayangi kamu. Dan saya lebih berharap kamu yang pergi dari dunia ini, bukan istri saya"

"Fahris udah bilang kan pa bukan Fahris yang menyebabkan kematian mama pa..bukan Fahris juga yang bunuh mama pa.."ujar Fahris meyakini fajar

"Bukan kamu? Sudah jelas jelas kamu yang memegang pisau saat itu Fahris , dan kamu satu satu nya orang yang berada di dekat istri saya"

"Bukan Fahris pa.."

"Fahris harus berapa kali bilang ke papa kalau bukan Fahris yang bunuh mama, jika iya pun Fahris nggak akan tega bunuh mama Fahris sendiri pa"

"Kalau bukan kamu siapa? Bisa kamu kasih tau saya siapa yang menyebabkan istri saya meninggal selain kamu pembunuhnya?"

Fahris terdiam mendengar perkataan papa itu.

Benar, Fahris tidak bisa memberikan bukti yang cukup untuk meyakinkan Fajar bahwa dia bukan lah pembunuh dari kematian Azzura

"Tidak bisa kan kamu kasih tau saya siapa yang membunuh istri saya selain kamu"

"Sudah lah Fahris, seharusnya kamu bersyukur tidak saya buang kamu ke jalanan sana"

"Tapi memang bukan Fahris yang membunuh mama pa, Fahris mohon percaya sama Fahris"

"Saya akan percaya sama kamu kalau kamu mati Fahris"

Mati? Fajar ingin menginginkan Fahris untuk mati. Untuk sekian kalinya Fahris mendengar kata "mati" dari mulut fajar

"Fahris bakal mati pa, tapi bukan sekarang"

"Saya mau kamu mati sekarang"

"Harus sekarang pa?"

"Harus"

Jantung Untuk Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang