Chapter 20 : Selalu salah

487 31 0
                                    

"semua hal yang aku lakukan,yang aku ucapkan hanyalah kesalahan untuk papa"

"Gimana ospeknya?"tanya Arhan membuka percakapan antara dirinya dengan Fahris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana ospeknya?"tanya Arhan membuka percakapan antara dirinya dengan Fahris

"Ya gitulah bang,ada lelahnya ada juga bahagianya"ujar Fahris sambil menyenderkan kepalanya di dinding

"Yang lelah apa?yang bahagia apa?"

"Yang lelah nya itu karena kan tadi banyak tuh acara nya, kalau yang bahagianya Fahris ketemu banyak teman teman baru"jelas Fahris

"Berapa banyak lo ketemu sama teman baru lo?"

Fahris mengerutkan keningnya, menghitung satu persatu teman yang ia jumpai pada saat ospek tadi.

"6 orang bang, lima cowok satu perempuan "

"Udah dapat aja lo"ejek Arhan

"Bukan pacar Fahris, kakak tingkat Fahris"

Arhan menyipitkan matanya, melihat fahris dengan teliti. Menggelengkan kepalanya tak percaya dengan ucapan fahris tadi, "enggak percaya gua sama lo" ujar Arhan

"Kenapa enggak percaya? Yang Fahris bilang benar loh..kakak itu juga sepertinya sudah ada pacar"

"Tau dari mana lo dia udah yang punya"

"Dari gelang hitam nya"

Arhan memukul kepala Fahris dengan kertas "tolol, gelang yang lo lihat" seru arhan

"Tapi kan kata orang orang kalau dia pakai gelang hitam berarti dia udah punya pasangan, jadi Fahris pikir ya..kakak Azzura udah punya"

Arhan yang sedang minum pun tersedak ketika mendengar Fahris menyebutkan nama Azzura.

"Azzura? namanya Azzura?"tanya arhan untuk memastikan bahwa yang ia dengar benar

"Abang kayaknya kaget banget dengar nama kak Azzura, sama kok Fahris awalnya juga kaget dengarnya"Kata Fahris memikirkan awal ia bertemu dengan Aurel

"Namanya beneran Azzura?"

"Nama kakak itu Aurelia Al Azzura, tapi Fahris panggil nya Azzura"jelas Fahris

"Kenapa lo harus panggil dengan nama Azzura? Kan ada Aurel gitu"

"Enggak kenapa napa, kak Azzura juga nge-bolehin Fahris panggil dia dengan nama itu"ujar Fahris

"Siapa yang namanya Azzura?"tanya seseorang dari belakang sana

Fahris dan Arhan menoleh ke asal suara tersebut. Ternyata yang berbicara adalah Fajar. Fajar menguping pembicaraan Fahris dan juga Arhan sejak tadi.

"Teman kamu arhan yang namanya Azzura?"tanya fajar sambil berjalan untuk bergabung bersama kedua anaknya itu

"Bukan pa, temannya Fahris"jawab Arhan

Jantung Untuk Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang