Chapter 5 : Masakan bang arhan

777 42 0
                                    

Haloo semuanya!!
Aku cuman mau mengingatkan jangan lupa vote dan juga komen yaaa

HAPPY READING SEMUANYAA!!

"Dari mana?"tanya seorang anak laki laki yang sedang membaca buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dari mana?"tanya seorang anak laki laki yang sedang membaca buku

"Dari makam mama bang"ujar Fahris dengan suara pelan

"Kangen sama mama?"tanya nya lagi

Fahris hanya menganggukkan kepalanya saja untuk menjawab pertanyaan dari Arhan

"Sini duduk sama gua"pinta Arhan

Fahris menuruti perintah yang Arhan berikan kepadanya. Ia duduk di samping abang nya itu. Satu kata yang menggambarkan mereka berdua yaitu canggung.

Hal seperti ini merupakan baru pertama kali Fahris dan Arhan lakukan. Biasanya mereka selalu diam diaman, kalau pun bicara hanya sebatas nya saja.

"Kangen banget lo sama mama?"tanya Arhan membuka percakapan

"Iya bang"jawab Fahris dengan singkat

"Apa yang lo kangenin dari mama?"

"Semuanya. Tapi Fahris lebih kangen masakan mama" ujar Fahris sambil melihat Arhan

Arhan mengangguk anggukkan kepalanya sambil melihat ke arah dapur. Setelah melihat ke arah dapur, Arhan langsung menarik tangan Fahris. Arhan membawa Fahris ke dalam dapur, entah apa yang akan dia dan Fahris lakukan.

"Kita mau ngapain bang ke sini"tanya Fahris dengan heran

"Lo kangen sama masakan mama kan?biar abang masakin makanan favorit kamu"ujar Arhan dengan memperlihatkan senyum sumringahnya

Fahris tersenyum melihat Arhan tersenyum kepada nya. Rasa nya ia ingin memeluk tubuh Arhan. Arhan tidak pernah memperlakukan Fahris seperti ini.

"Adek nanti potong ini ya,biar abang potong wortel nya"kata Arhan memberikan segenggam bawang merah kepada Fahris

"Adek?" Ucap Fahris melihat Arhan dengan terheran heran

"Iya,adek. Fahris kan adek nya abang"kata Arrhan sambil memotong wortel

Fahris terkejut bukan main setelah mendengar ucapan yang Arhan lontarkan kepada nya. "Fahris Kan Adek Abang" sedikit kalimat yang dari dulu belum pernah arhan ucapkan di hadapan Fahris

Kalimat yang sangat sangat Fahris tunggu dari mulut kedua Abang nya. Dan kalimat itulah yang bisa bikin fahris semangat untuk jalani kehidupan.

15 menit berlalu. Makanan yang mereka masak kini sudah jadi. Mereka meletakkan masakannya itu di dekat sebuah meja ruang tamu.

"Gimana ris?enak?"tanya Arhan sambil menyantap masakannya itu

"Enak bang, enak banget"kata Fahris dengan memberikan senyuman nya

"Walaupun enggak seenak masakan mama, tapi setidaknya bisa mengobati rindu kita pada mama ris" ujar Arhan sambil menatap Fahris dengan hangat

Fahris mengangguk setuju dengan apa yang Arhan katakan kepadanya. Fahris mendekat dengan Arhan, ia memeluk Arhan dengan erat "makasih ya bang udah mau bikin mengobati rindu Fahris sama mama"

"Sama sama ris, kalau ada apa apa cerita sama abang. Kalau kangen sama mama bilang juga sama abang, kamu enggak sendirian Fahris ada abang di samping kamu" kata Arhan sambil ikut memeluk Fahris

"Dan jangan pernah sungkan untuk meminta tolong sama abang,abang adalah abang kamu bukan orang lain. Dan kamu Fahris, kamu adik abang. Adik yang abang sayangi dan satu satunya adik yang abang punya. Jadi jangan pernah merasa sendiri, kamu punya abang,dan abang punya kamu"

Jantung Untuk Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang