chapter 17 : Pelukan pertama dari papa

727 36 0
                                    

"pelukan yang aku impikan adalah pelukan dari mu papa"

Semua anak pasti menganggap orang sekitarnya adalah rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua anak pasti menganggap orang sekitarnya adalah rumah. Tapi tidak semua anak bisa merasakan rumah tersebut.

Terutama pada anak laki laki. Anak laki laki yang harus kuat dihadapan semua orang,anak laki laki yang tidak boleh lemah apalagi menangis di dekat orang orang tersayang nya.

Namun,anak laki laki hanyalah manusia biasa. Manusia yang mempunyai hati yang lemah. Mungkin dari luar mereka terlihat kuat,tapi di balik itu mereka ingin menangis dengan kuat.

Dibalik canda tawa yang mereka berikan ada luka yang mereka sembunyikan dari orang orang di sekitar mereka.

Fahris Aditama,anak laki laki yang selalu berusaha untuk dibanggakan oleh sang ayah. Fahris selalu ingat dengan apa yang dijanjikan oleh papa nya dulu.

"Kalau fahris dapat juara satu lomba baca puisi kali ini,papa janji minggu depan kita jalan jalan ke pantai"

"Papa janji?"

Anak dan ayah ini saling mengacungkan kedua jari kelingking nya.

Satu kata yang terbentang di lubuk hati fahris kepada papa nya.

BOHONG.

Fajar berbohong kepadanya,fajar tidak menepati janjinya,fajar selalu ingkar kepada nya. Fajar tidak pernah sayang kepadanya.

Detik demi detik,menit demi menit,per jam demi per jam serta perlahan demi perlahan fahris beranjak menjadi seseorang yang lebih dewasa. Pola pikir nya juga sudah mulai mengerti tentang arti nya rumah,arti nya keluarga yang sesungguhnya.

Fahris juga mulai mengerti tentang apa itu sosok ayah yang baik. Dan mulai mengerti bahwa nilai bukanlah suatu kebahagiaan yang harus ia kejar sepenuhnya.

Mungkin dulu dirinya sering menyiksa dirinya untuk belajar,bahkan ia pernah menjeda jadwal makannya demi mendapatkan nilai yang bagus. Namun apa yang ia dapatkan? Hasil nya tetap nihil.

Ia tidak dibanggakan melainkan di suruh pergi dari dunia ini. Fajar selalu mengungkit tentang kematian istri kesayangan dengan dirinya.

Pembunuh. Itulah kata yang sering di sebut oleh fajar dan juga zeyn kepada Fahris.

"Seharusnya kamu yang pergi bukan istri saya"

"Lo penyebab mama gua meninggal fahris,lo yang harus mati bukan mama"

Mereka berdua terus menerus menyebut itu ketika fahris melakukan sedikit kesalahan.

Bagi keluarga fahris, sedikit ataupun banyak tetap lah kesalahan ia bakal tetap di marahi oleh mereka semua.

Terkadang fahris selalu iri dengan anak anak seusianya yang bisa berpergian bersama keluarganya. Tapi tidak dengan fahris, keluarga nya selalu sibuk bahkan di hari libur pun mereka selalu sibuk.

Jantung Untuk Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang