EXTRA PART

1.7K 55 0
                                    

Awan yang mendung seakan akan ikut sedih dengan berita kematian anak yang selalu menunggu kepulangannya kepada sang pencipta alam.

Ramai orang yang datang ke pemakaman anak ini. Orang orang tersebut yang datang merupakan teman dekat anak ini.

Bisa dilihat dari orang orang yang datang bahwa anak ini sangat baik dimasa kehidupannya dulu.

Anak yang biasa mereka panggil dengan panggilan Fahris kini telah pergi meninggalkan mereka semua untuk selama lamanya.

Anak yang selalu mereka hina, anak yang selalu mereka pukul, dan anak yang selalu mereka tuduh tentang kematian seseorang yang padahal bukan dia yang melakukannya.

Dan anak yang pandai menyembunyikan kesedihannya kepada semua orang. Bahkan kematiannya saja tidak banyak diketahui oleh semua orang.

Ia lebih memilih cukup dirinya dan juga Tuhan saja yang tahu dengan kepergiannya itu. Benar saja, semua keinginannya itu dikabulkan oleh Tuhan.

Semua orang mengetahui kematiannya setelah dua tahun dari kepergiannya dari dunia ini. Bukan karena tidak mau memberitahu keluarganya, tetapi karena itu adalah permintaan dari Fahris sebelum ia meninggal.

Tidak ada satupun orang yang tidak menangis di depan batu nisan milik Fahris. Batu nisan itu berada disebelah nisan seorang perempuan yang sangat ia sayangi.

Selain keinginan untuk pergi secepatnya, Fahris juga memiliki keinginan untuk meletakkan batu nisannya bersebelahan dengan Bianca.

Ia sangat ingin bersebelahan dengan seseorang yang sudah mengambil dan menjaganya. Maka dari itu Fahris sangat ingin terus bersamanya terus, walaupun sudah berada di alam lain.

Di depan batu nisan tersebut terlihat seorang laki laki paruh baya yang sedang berjongkok dihadapan dua batu nisa yang berdiri dengan kokoh.

Ia mengelus salah satu batu nisan itu dengan lembut. Elusan itu diiringi dengan tangisan air mata yang dari tadi tidak berhenti.

"Kenapa kamu harus melakukan hal ini kepada saya Fahris? Kamu benci kepada saya? Kalau memang kamu benci seharusnya saya yang harus pergi, bukan kamu yang pergi dari kehidupan saya"ujar seseorang itu

"Saya memang banyak melakukan kesalahan kepada kamu, tapi bukan seperti ini balasan yang kamu berikan kepada saya Fahris"lirih seseorang itu lagi

"Papa sudah gagal jadi seorang ayah untuk kamu, papa juga..."ucap seseorang itu terpotong

Laki laki itu menarik dan menghembuskan nafasnya dengan sangat panjang, air matanya masih tidak kunjung berhenti. "Papa sudah melakukan kekerasan kepada anak papa yang begitu baik kepada papa, kamu juga harus melakukan itu kepada papa. Bukan malah memberikan papa jantung tidak berguna ini"kata laki laki itu menyambungkan perkataannya

"Tidak perlu berlarut larut seperti ini mas. Bukannya kamu bahagia dengan kepergian Fahris?"gumam seorang perempuan yang berada di samping laki laki itu

"Kamu yang selalu menyuruh anak kita pergi dari dunia ini mas. Tapi kenapa kamu harus bersedih seperti sekarang. Toh, dulu kamu yang meminta dia pergi dari kehidupan kita"sambung perempuan itu

"Kamu orang yang paling munafik dari semua orang yang pernah aku temui. Anak kamu sudah rela membuktikan dirinya menjadi anak kebanggaan kamu. Bahkan dia juga sudah rela memberikan seluruh hidupnya untuk menyelamatkan laki laki yang tidak pernah puas dengan hasil yang di peroleh dari anak terakhirnya, dan itu adalah kamu mas"

"Kamu adalah seorang ayah yang paling tidak tahu diuntung dengan usaha usaha yang telah Fahris lakukan. Kamu memukulnya hampir setiap hari, tapi apa pernah kamu mendengar keluh kesahnya? Enggak kan mas"ujarnya sambil menatap kepala keluarga itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jantung Untuk Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang