Hubungan.

105 5 0
                                    


Masih nyambung ke 'unknown Swords' tapi beda timeline.

Lagi nyoba gaya bahasa baru nih. :)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~







"Sebenarnya hubungan kalian berdua tu apa sih?"

Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba ni mahluk bernetra jinga biru nongol di tempat salah satu adiknya yang baru muncul beberapa waktu yang lalu bagai drama keluarga di tv, lagi kerkom bareng temen se-tim nya.

"Berdua tu siapa? Gua sama Axi-chan?" Yang nunjuk diri itu cewek berambut silver di kuncir dua, mata ungu nya menatap jengah kakak temennya itu, "Sorry ya, gua kagak mau jadi adek ipar kalian. Suram masa depannya."

"Ya siapa juga yang mau nerima Nek lampir kayak lo? Yang gua maksud tuh berdua, Axia ama Leo!" tunjuk Frostfire pada dua orang yang dimaksud, yang dengan santuy nya saling menyender sama lain sambil mengerjakan PR mereka, gak peduli apa yang dibicarakan sama dua mahluk lainnya.

"No. 3 kayaknya lebih masuk akal kalau kita jawab dari POV nya si A kan?"

"Ya. Dengan itu kesaksian nya jadi lebih kredibel. No. 4 jawabannya akar 400.".

"Sip. No. 5— Adaw! Apaan sih Yan?"

Perkataan Leo terputus saat dirinya tertimpuk buku yang dilempar oleh Yania untuk mendapat perhatian mereka, "Noh, Abang Dispenser nanyain  kalian."

"Nama gua Frostfire cuk!" protes si empu, merasa kesal ketika harga dirinya tidak ada dimata temen-temen adeknya sendiri.

"Eh, sejak kapan aniki di sini?" Tanya Ataraxia yang baru ngeh abang seayahnya yang paling berisik ternyata ada.

"Dari tadi, Axi-Chan~~" Yania tersenyum, ya tersenyum, tapi aura hitam keluar dari tubuhnya dengan benda-benda mulai melayang, "Dunia berasa milik berdua sih, Gua jadi nyamuk nih."

"Anjirlah, Kemarin Ace sekarang Axia, kapan gue ketemu jodoh gue ya tuhan?" Frostfire berdecak kesal.

"... Maksud?"

Mengabaikan wajah bingung Ataraxia, Leo sebagai individu yang lebih peka nan berpengalaman akan situasi ini mulai mengambil alih dengan cepat, "Weh-Weh! Bang, jangan mencemari pemikiran Axia ku ya! Dia masih polos! Dan lagi Yan, hatiku cuma untuk mu seorang!"

"Meh, masih sempet bilang gitu lagi, dasar iblis buaya."

"Dia bilang 'Axia ku'.... Jadi beneran ya?"

"Nggak Woi! Gua tunangan Yania tercintaku seorang!"

Frostfire menaikkan alis nya akan informasi baru itu, "Dah tuh, kenapa manggil adek gue kek gitu? Kedekatan kalian ambigu tau ngeliatnya."

"Tapi kalau dipikir-pikir, emang kalian berdua cocok sih untuk hubungan kek gitu, pantas pada salah paham." Yania dengan enteng menyambung.

"Lah Yan??? Kok gitu? Aku cuma setia sama kamu plisss... " Muka Leo menjadi masam tak percaya, Bisa-bisanya pujaan nya hatinya sendiri ngeship dirinya dengan Sohib nya sendiri.

Padahal dia masih normal, dan Axia tuh cuma temen+bawahan terpercaya nya doang.

"Bleeh. Salah mu sendiri mesra-mesraan didepanku. " Yania menjulurkan lidah keluar, tidak peduli sama pembelaan Leo.

Frostfire yang sedari tadi memandangi drama antar kekasih ini dengan wajah malas menarik kesimpulan, "Ini cinta segitiga kah ceritanya? Atau NTR?"

"Kalian pada ngomong apa sih?" sedang mahluk yang menjadi inti konflik masih mencoba untuk mencerna situasi akibat kurangnya update dengan trend terkini.

"Dek, lu ama Leo begituan?" Untuk kali ini, entah mengapa otaknya bekerja lebih baik sehingga Frostfire memilih untuk langsung bertanya ke orangnya.

Ataraxia mendelik, ".... Aniki buta ya? Dia udh punya Yania." 

"Ya terus, soal 'Axia ku' tuh apa?"

Ataraxia menatap Leo yang masih mencoba membujuk kekasihnya agar percaya sama pembelaan nya, lalu menurunkan topinya seraya berkata pelan, "Aku memang pedangnya."

"Hah? Apa? Gue gak denger, Axia!"

"Terserah Leo mau anggep aku apa. " jawab Axia yang malah menutupi dirinya dengan buku sambil membenamkan diri pada lututnya sendiri, menghiraukan wajah cengo Frostfire akan jawaban ambigu nya.

"Axia! Jangan bikin aku tambah ambigu please!!!"





Short Stories By Moss.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang