Air & His Problem.

126 18 11
                                    

"Sampai sini kamu paham, Ais?"

Memiringkan kepala nya, Air masih mencerna semua informasi yang baru saja Gempa dan Halilintar jabarkan mengenai kenapa mereka bergabung dengan Tapops.

"Aku ada pertanyaan." dia memilih mengangkat tangan, membuat Gempa mengangguk sebagai tanda untuk lanjut, "Apa landasan hukum internasi—intergalaksional yang menunjang pembentukan Tapops?"

"Maaf?"

"Kayak polisi atau tentara, mereka punya alasan valid untuk dibentuk, karenanya Negara mengeluarkan undang-undang untuk membenarkan keberadaan mereka, Tapi sampai sekarang aku belum tahu atas hukum mana atau pemerintahan galaksi mana saja yang menyetujui berdiri nya organisasi ini. "

Cengo.

Itulah gambaran wajah dua sulung dari kembar 7 bersaudara ini. Mereka berdua saling menatap satu sama lain, Halilintar mengendikkan bahunya tidak tahu menahu sementara Gempa hanya pasrah.

Menatap bagaimana kedua orang didepannya bereaksi, membuat Air bergumam sesuatu yang telah lama dia pikirkan tapi tidak berani menyimpulkan terlalu cepat, "Jangan bilang Tapops sebetulnya organisasi ilegal...?"

"Nggak, Nggak sampe ilegal kok. Kayaknya..." Gempa menggaruk pipinya ragu, "Soal itu nanti saja, ada hal lain yang mau ditanyakan lagi?"

"Ada." Air mengangguk mantap, dengan mata berapi-api bertanya, "Kalau gitu, apa pemerintah sini setuju dengan pembangunan markas Tapops-U di dalam tanah negara? Berdasarkan undang-undang negara nomor—"

"Ais tolong jangan bahas hukum please." Halilintar tidak ingin memelas, tapi cuk, waras sedikit lah! Mereka ini superhero, sekolah pun masih SMA, bukannya anak jurusan hukum atau gimana, Jelas mana tau mereka soal ini!!

"Tapi Bang, ini masalah serius!" balas Air dengan gesit. Masalah dia bukan apa, tapi jiwa pangeran dia berteriak terus sedari dia belajar tentang Tapops, merasa banyak hal yang patut dipertanyakan, "Gimana kalau nanti kita salah langkah, dan gak ada yang back up? Semua karena gak ada kejelasan?"

Dengan lingkup sudah bukan antar negara beda daratan lagi, tapi antar planet-planet galaksi, justru peraturan dan hukum adalah hal yang harusnya di jabarkan dengan jelas di organisasi ini.

Dulu, pelajaran soal ini sudah ditanamkan sejak kecil. Air masih hafal semuanya, karena sebagai seorang pangeran, hidup mereka gak cuma menyangkut diri sendiri namun juga kerajaan.

Semua hal sudah memiliki aturan nya sendiri, semua badan pemerintahan berjalan masing-masing sesuai tugas dan wewenang mereka. Memang masih ada kecacatan, tapi setidaknya nya ada basis pedoman yang kokoh untuk di patuhi.

Lah organisasi ini? Air bahkan tidak tahu seberapa luas cangkupan tugas mereka sebetulnya melihat tingkah saudara-saudara nya.

Katanya, organisasi pelindung dan pelacak, tapi kok jobdesk mereka sampe menyelamatkan planet?

Katanya, ini pekerjaan yang butuh dedikasi karena tanggung jawab berat, tapi bisa-bisa nya malah ngerekut anak bawah umur tanpa pendampingan?

Katanya, mereka organisasi galaksi, jelas dari gaya nya mereka butuh banyak biaya, kok gaji mereka miris banget? Emang gak ada investasi dari pemerintah-pemerintah nya gitu?

Sebetulnya Tapops ini ada ijin operasional nya gak sih?

"Parahnya kita bisa saja di eksploitasi! Sebetulnya, aku sudah curiga dari dulu! Bisa jadi Komandan itu sebetulnya orang jahat yang tengah menyamar!"

Sungguh, dua sulung ini berakhir dalam overthinking mendengar teori konspirasi adik kelima mereka ini.















_________________________________________

Balik lagi bersama Air, dan Lika-liku kehidupan barunya. Wkwkwk.

Seorang mantan pangeran yang tengah bergelut dengan masalah finansial.

Kurasa Air ini bakal jadi 'only sane man', yang 'brutal honesty' ama orang-orang sekitarnya. Satu-satunya orang yang bakal demo kenaikan pangkat ama gaji cuz hell no, Air mah kagak sebaik Ais yang ngikut imingan jadi super hero yang berbudi baik, rendah hati dan gak sombong.

Meh, uang itu penting. (kok kayak Cale...😅)

Short Stories By Moss.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang