Ataraxia itu adalah Paranormal.
Gimana nggak? Gabungan ketajaman Halilintar ditambah kepekaan Ice tampaknya menurun pada anak itu dengan cara yang lebih menakutkan karena dia bahkan mampu mendeteksi mahluk tak kasat mata sekaligus hal tidak masuk akal, alias, berubah menjadi indera keenam.
Contohnya kayak beberapa waktu yang lalu, Ketika Gentar dan Sopan menghubungi ruang kontrol saat adalah masalah waktu misi, tiba-tiba anak itu dateng dan bilang,
"Pilih jalan yang kiri Bang."
*"Hah? Tapi yang tengah malah kek mau rubuh gitu loh!" *
"Dengerin aja."
*"Tapi, Hamba yakin kalau sinyal powersphera nya berasal dari yang kanan... Kenapa kau sangat bersikeras menyuruh kami untuk ambil yang kiri?"*
*"Bener tuh Kata Sopan, lagian darimana kau tahu di sini ada dua jalan, perasaan belum bilang." *
"Yaudah, terserah abang - abang aja lah. Tapi kalau sampe nyasar ke dunia lain, jangan manggil aku."
Melecos pergilah anak itu tanpa babibu, meninggalkan ruangan yang hening hingga seseorang pekerja yang tugasnya meng-scan area situ angkat tangan, "Anu, maaf mengganggu tapi dalam layar deteksi saya.... Jalannya memang cuma ada yang ke arah kiri..."
Gentar keburu merinding duluan.
Atau waktu dia lagi jalanin misi bareng Supra dan Glacier, namun dia tiba-tiba menghilang tanpa jejak, dikira ketangkep musuh tapi malah dateng disaat genting dengan bawa barang yang Villain sembunyi kan,
"Mustahil! Bagaimana bisa? Kau! Darimana kau bisa ambil itu dari tempat rahasia super ku?!!" Kata si ketua Villain sambil menunjuk Ataraxia dengan muka murka.
"Ya, mungkin. Kau harusnya tidak bikin banyak musuh, habisnya roh penunggu disini pada punya dendam kesumat sama kau sampe nunjukin jalan pintas ke sana." Ujar Ataraxia dengan wajah datarnya, menggerakkan pedang katana nya ke leher si bocah kesayangan villain," Nah, sekarang menyerahlah. Atau anak ini bakal mati. Kau sudah tamat sejak awal."
*Sebenernya siapa villain nya disini? *Batin Supra ama Glacier yang tengah menahan musuh.
Bahkan saudara-saudara nya pun kena juga,
"Yang ngambil es krim bang Glacier? Bang Frostfire noh."
"Lah?! Kok tau kalau itu gue?!–eh salah—"
"Frost, sini kau!"
Atau yang lebih serem, sewaktu dia tiba-tiba keliatan bicara sendirian di tengah malam di lorong tapops yang lampunya mati gara-gara lupa bayar,
"Jadi komandan xxxxx mati sebenarnya bukan karena serangan mata-mata tapi konspirasi komandan lain? Haissh... Ini mengejutkan dan... Hm? Bang Blaze kagak mandi seminggu jadi tolong bilangin dia supaya mandi? Ok sip, ntar teror aja kalau ternyata gak mandi juga."
Setelahnya Blaze kena teror setiap kali tidur, dia kejang-kejang tiap bangun, katanya malam sebelumnya badannya ketimpa mahluk halus lah, mimpi ular lah, sama bau melati yang terus-menerus ada di kamarnya padahal seorang Blaze kagak pernah pakai pengharum ruangan.
Sementara yang lain pada panik menyelidiki teror si Blaze —karena itu bikin dia 2 kali lebih reog dari biasanya gara-gara panik— , Ataraxia dengan santai bilang,
"Mampus."
Sambil menikmati es kopi panasnya.
Tapi sayang, ada satu hal yang dia nggak bisa tangani, seperti permintaan Gempa yang satu ini,
"Jadi gak bisa ya..."
"Iya bang, gak bisa...."
"Sayang sekali... Kukira sudah menemukan solusinya..."
"Duh, Bang Gem. Maaf banget, mereka bukan kerasukan soalnya, tapi udh dari sana nya kagak waras. Mereka sehat secara medis tapi mental nya kagak atau bahkan udh menjelma jadi setan ya sendiri..."
Yang minta melakukan sesuatu pada TTM yang ngereog lagi. Gempa kira dengan akhirnya ada cenayang gratis di keluarga ini dia bisa memperbaiki sedikit mental saudara nya tapi ternyata konsep nya gak gitu.
End.
Moss gabut bikin beginian :v.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Stories By Moss.
RandomWelcome to this Book. Kumpulan karya tulis berbagai jenis tulisan mulai dari oneshot hingga cerbung yang berisi ide-ide cerita Moss yang absurd nan Gila. Di isi berbagai Genre dari yang ringan hingga berat, comedy hingga Angst. Dengan karakter origi...