The Crimson Star's Lies 2

99 9 0
                                    

[ Warning! : mengandung beberapa konten sensitif walau tidak langsung]

Disclaimer:
Inspired from: Oshi No ko
⛔ AU characters, genderbend characters, Genre berat? (Moss gak tau bilang nya apa), dsb.

Sekian.

Mossart24.

⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️

¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬

"Beneran muncul njir..." Gentar mengeluarkan kata hewan begitu mereka berdua di tinggal di tempat mandi bola hasil 'disogok' sama paman mereka agar tidak ikut ke tempat paman dan lainya akan berbincang.

"Bahasa mu Gentar, nanti kalau ada yang denger gimana?" Tegur Supra yang terlihat was-was.

"Bleh.. Iya iya Gengen ngerti.." Balas Gentar dengan cemberut.

"... Gak kayak gitu juga... Alay tau" ujar Supra yang fokus melempar bola merah ke sembarang arah.

"Haah terserahlah... Jadi orang tadi beneran Solar dari dunia ini?" Tanya Gentar santai sambil melempar beberapa bola ke ring mainan.

".... Kayaknya iya..." Jawab Supra pelan sambil meremas bola yang ia pegang.

Kak Supra... Masih kepikiran ya.... Batin Gentar melihat raut gelisah Supra yang terdiam, Karena itu ia memilih fokus bermain bola sambil menunggu kakaknya merasa baikan.

Kemunculan salah satu orang yang mereka berdua perkirakan sebagai Ayah kandung mereka di siang bolong tanpa tanda-tanda memang membuat mereka terkejut.

Terlebih Bunda mereka terlihat sangat dingin menatap orang itu, Solar yang terlihat sangat gugup seolah telah melakukan hal yang salah.

Gentar yakin Supra pasti kepikiran tentang hubungan mereka berdua pada masa lalu Bunda mereka.

Orang pintar macam Supra memang biasanya akan overthinking, sebuah hal yang membuat Gentar merasa kasihan karena kakak nya terus berpikir meski Gentar yakin Supra sendiri sebenarnya tidak ingin.

"Kak Sup, Mau tanding bola? Ayok lihat siapa yang bisa masukin bola paling banyak ke situ!" Ajak Gentar sambil menunjuk Ring basket yang paling tinggi, mencoba mengalihkan isi pikiran Supra.

Supra terdiam menatap ring "... Nggak ah.. Kayak anak kecil.." gumamnya.

Tapi kita emang bocil.....Gentar menatap kakaknya datar, apa Supra masih menganggap dirinya remaja? Sekarang kan mereka menjadi bocah berumur 5 tahun.

".... Kakak takut kalah? Apa karena sekarang kakak pendek? Takut nggak nyampe? "

Itu kenyataan.... Meski Supra itu kakaknya, faktanya Gentar lebih tinggi 2 centi dari Supra. Sebuah fakta yang membuat Gentar merasa bangga karena akhirnya bisa mengalahkan kakaknya dalam satu hal.

BRUKK.

Suara bola masuk ke ring terdengar, Gentar menutup mulutnya dengan tangan, Supra melempar bola dengan kekuatan penuh tadi, sebelum akhirnya berbalik menghadap Gentar

"Apa katamu tadi Gentar? Aku nggak dengar"

Gentar berkeringat menatap Supra yang menyeringai lebar...

"Deal, Challenge accepted, Let see who will laugh at the end"







Skor nya 19- 17. Gentar kalah.

Menangis di pojokan mendengar tawa remeh Supra yang puas telah mengalahkannya.

"Sesuai perjanjian, jatah kinderjoy kamu hari ini buat aku, haha"

Short Stories By Moss.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang