34. Yeri's Anger

341 46 13
                                    

Di Vote Komen gengs

HAPPY READING

🌹🌹🌹

Pagi-pagi buta, Jungkook tengah berkutat dengan alat dapur. Pria itu macam mendapat Jack pot. Dirinya sungguh merasa senang karena Yeri tinggal di rumahnya. Sengaja ia bangun pagi-pagi guna menyiapkan sarapan untuk istrinya nanti.

Senyum selalu menghiasi wajahnya, sesekali ia membayangkan sarapan bersama dengan Yeri, berharap Yeri senang dan suka dengan masakannya.

Sret

Jari tangan Jungkook tergores pisau karena sibuk melamunkan bayangannya bersama Yeri. Pria itu meringis lalu meletakkan pisau dapurnya dan mencuci tangannya. Ia mengambil kotak P3K nya sebentar dan mencomot hansaplast untuk menutupi lukanya. Setelah itu Jungkook kembali bersemangat melanjutkan masakannya tanpa memperdulikan luka kecilnya itu.

Beberapa menit kemudian, sarapan yang Jungkook buat telah selesai tinggal ia berikan kepada Yeri dan sarapan bersama. Tersenyum sejenak sebelum kaki panjangnya menapaki kamar Yeri.

Ceklek

Di lihat gadis itu sudah terbangun menatapi sang cahaya yang masuk di sela-sela gorden jendela kamar. Jungkook mengetuk pintu sejenak agar Yeri tau kehadirannya. Dan benar saja, Yeri menatap Jungkook sekilas lalu kembali melanjutkan lamunannya.

Tak

Jungkook meletakkan sarapannya diatas meja samping ranjang Yeri. Pria itu perlahan duduk di atas kasur di samping Yeri.

"Mau apa kau?" Tanya Yeri sinis tapi pandangannya masih tertuju kearah jendela yang masih belum di buka.

"Dari kemarin malam kau belum makan, aku sudah membuatkan sarapan untukmu, dimakan yah, Kita sarapan bersama."

Yeri tersenyum mengejek pada Jungkook "Kau pikir aku mau makan makanan mu, siapa tau di dalam makanan mu itu terdapat racunnya. Kau ingat julukan ku dulu pembunuh Sofia, siapa tau kau masih dendam padaku"

Deg

Perkataan Yeri mengingatkan dirinya pernah berujar seperti itu pada Yeri. Sungguh ia merasa bersalah telah berkata demikian. Terdengar terasa sakit sekali di dadanya ketika mendengarnya.

"Ye-yeri-ah... Dengar, aku minta ma—"

"Sudahlah, lebih baik kau keluar aku sama sekali tidak ingin di ganggu, apalagi melihat wajah mu"

Kembali merasa sesak, apakah seperti ini rasanya? Lalu bagaimana perasaan Yeri yang dulu pernah di perlakukan sama olehnya. Aku jahat sekali bukan? Batin Jungkook.

"Apa kau tuli?"

Jungkook gelagapan, ia menggelengkan kepalanya. Walau hatinya terasa sakit tapi dirinya berusaha tersenyum pada Yeri.

"Maaf, kalau begitu habiskan sarapan mu, aku akan pergi ke luar."

"Sudah ku bilang aku tidak mau makan makanan mu. Lebih baik kau bawa saja" ujar Yeri ketus.

Terpaksa Jungkook menuruti kemauan Yeri, meski kecewa karena hasil masakannya di tolak oleh Yeri, tapi Jungkook berusaha menerimanya dengan tersenyum.

"Kalau begitu aku akan menyuruh ibu Han Yuri membawakan makanan untuk mu" ujar Jungkook.

THE HEIRS | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang