Chapter 6 - I'm Falling for Your Eyes, Always

726 124 111
                                    

"Lo semua kudu cium kaki gue sih kata gue mah!"

Zoe yang pertama kali memberi atensi pada Gavin, lengkap dengan pakaian khas kuliahnya, tas ransel yang tadinya tersampir di pundak kemudian ia lempar sembarang di sofa.

Mata mereka bertemu, Gavin menyentil sedikit bagian dahi Zoe sambil menggigit bibir bawahnya.

"Mau kasih kabar bahagia langsung gak mood liat orang bucin."

Ucapan itu terlontar dengan netra yang tidak henti-hentinya melihat posisi Zoe dan Asher saat ini. Asher sengaja membuka kakinya agar Zoe bisa bersandar di bagian depan tubuhnya, tangan Asher yang sedang sibuk memainkan controller permainannya pun ditaruh di perut kekasihnya itu.

"Kan emang anjing banget main PS harus nempel segala. Pengen muntah gu-Asher anj- sialan! Gue lagi ngomong sama Gavin, sat!"

Zoe tertawa mendengar umpatan demi umpatan yang Sean ucapkan, dirinya menepuk tangan Asher berkali-kali agar dibiarkan pergi untuk sesaat, ingin tahu kenapa Gavin masuk dengan cara berlebihan seperti tadi.

Asher yang sedang merasa di euforia karena berhasil melayangkan serangan saat Sean terdistraksi akibat bicara tersenyum miring, sesaat menaikkan tangannya agar Zoe bisa pergi.

Setelahnya, Zoe menaruh laptopnya di lantai, fokus bicara dengan Gavin yang terlihat sudah tidak sabar ingin bicara tentang kabar baik menurutnya itu.

"Kenapa? Hal baik apa yang sampai bikin kami harus cium kaki lo? Lebih baik daripada profesor setuju buat ketemu dan bimbingan kah?"

Sengaja dengan remeh bertanya, ia cukup mengenal Gavin dan bagaimana gaya guyonan sahabat Asher yang satu ini. Apalagi mereka juga datang dari program studi yang sama.

Gavin lagi-lagi ingin menjitak Zoe jika saja perempuan itu tidak menghindar dari serangannya.

"Sher, cewek lo nih nyebelin banget."

Zoe menjulurkan lidahnya saat Asher tidak menggubris perkataan Gavin, begitu serius dengan permainannya melawan Sean.

"Udah cepat, apa kabar baiknya."

Gavin melihat dengan penuh kalkulasi, bergantian juga antara Zoe dan kedua temannya yang memang terlihat tidak bisa diganggu.

Niatnya ingin memberi tahu dengan cara menggebu-gebu, tapi mau bagaimana lagi? Sean dan Asher jelas akan kesal setengah mati jika Gavin mengganggu permainan mereka sekarang, sedang dirinya sudah tidak sabar berbagi kabar.

Akhirnya ia duduk mendekat kearah Zoe, mengambil tas ranselnya sebelum dengan wajah serius mencari sesuatu di dalam sana.

Zoe sampai harus meletakkan kacamata diatas kepalanya, ikut serius melihat Gavin mencari apapun yang ia ingin tunjukkan pada Zoe.

Setelahnya dengan cepat Gavin menaruh wristband diatas tangan Zoe.

Mereka saling tatap, Gavin jelas ingin melihat reaksi Zoe atas apa yang ia berikan, sedang Zoe mengerjapkan matanya berkali-kali. Bingung menanggapi pemberian yang tiba-tiba ini.

Tapi pada akhirnya, wristband itu ia angkat, menggumam pelan untuk mengulang tulisan yang ia baca di gelang tersebut.

"Ed Sheeran: +-=x Tour. Section Pink C."

Zoe kehabisan bukan hanya nafasnya tapi juga kata, terbukti dari bagaimana perempuan itu bahkan kesusahan untuk bertanya secara jelas pada Gavin, yang kini sudah tersenyum karena senang melihat reaksi memuaskan dari perempuan di hadapannya.

"I-i-ini? Hah? Sumpah? Ini beneran?" Tanya Zoe bertubi-tubi. Ia tidak peduli jika dibilang norak, tapi ia bahkan harus membawa gelang itu begitu dekat dengan matanya.

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang