Selamat datang kembali, Chloe.

37 4 6
                                    

sudah 2 hari Luna tidak bertemu Chloe, Luna semakin penasaran di buatnya, namun dia tidak tau harus bagaimana, bahkan dia tidak tau rumah Chloe di mana.

"apa aku tanya Lilia saja ya?." gumam Luna sambil duduk di bangku kelas, Clara yang mengetahui Luna sedang bergumam sontak bertanya
"Van? ngomong sama siapa barusan?." tanya Clara.
"ha?? ooh, ngga gak, gak ngomong sama siapa-siapa." elak Luna
"kamu sudah 2 hari ini melamun terus di kelas, kenapa sih? ada masalah di rumah?." tanya Clara peduli.

"aku tidak mungkin memberi tau masalah ini ke Clara." ucap Luna dalam hati.
"ah, gapapa, cuma masalah kecil di tempat les piano aku kok." jawab Luna berbohong.
"hmm, yakin gapapa?." tanya Clara lagi untuk meyakinkan.
"iya gapapa." tegas Luna, bel pun berbunyi tanda murid harus masuk kelas karna istirahat telah usai, Luna kembali mencoba untuk fokus dalam pembelajaran.

Bel pulang berbunyi, Luna tidak berniat untuk langsung pulang, tapi dia ingin bertemu Lilia dulu.

"aku harus menemui Lilia, dan menanyakan alamat rumah Chloe." ucap Luna semangat, setelah mencari Lilia, Luna menjumpainya di lapangan basket sekolah, dia terlihat sedang berlatih basket, Luna teringat, kalau sebentar lagi pekan olahraga akan di lakukan di sekolah ini.

"dia sedang berlatih?." tanya Luna dalam hati, Lilia yang dari tadi fokus latihan, tiba-tiba melihat ke arah Luna.

"Luna? ngapain dia kesini?." katanya dalam hati, seolah tidak peduli, Lilia melanjutkan latihannya.

Luna yang sadar Lilia melihat ke arahnya dan tidak menyapanya merasa agak kesal, tapi dia mewajarkan sifatnya itu, Luna menghampiri Lilia, Lilia yang sedang mencoba 3 point tidak sengaja membentur ring basket menghasilkan lambungan bola yang tinggi mengarah ke Luna, Lilia yang sadar memberi isyarat pada Luna agar menghindar.

"LUNA! AWAS!!." teriak Lilia, namun tidak bisa menghindar karna laju bola yang cukup kencang.

Dengan sekuat tenaga Lilia berlari ke arah jatuhnya bola, beruntung Lilia menangkap Luna dan bola pun tidak jadi mengenai Luna, Luna yang kini berada di pelukan Lilia merasa aman, dan lagi-lagi dia mendidih seperti biasa, Lilia yang tidak sadar sedang memeluk Luna melihat ke arah nya, dan menyadari betapa cantiknya Luna, Lilia yang termenung memandangi Luna akhirnya sadar kalau muka nya Luna sudah memerah seperti tomat, dia melepaskan pelukannya dan meminta maaf.

"m-maaf." kata Lilia, Luna yang masih mendidih tidak bisa berkata-kata.
"Luna?." kata Lilia sambil menyadarkan Luna.
"ah!." Luna sadar "ah, ya, tidak apa apa, aku selamat berkat mu." jawab Luna.
"terimakasih." ucap Luna lagi.
"ada apa kau kemari?." tanya Lilia.
"kamu, tau alamat rumah Chloe?." Luna berganti menanyakan alamat rumah Chloe, Lilia yang merasa jengkel menjawab.
"iya, aku tau", Luna merasa senang, karna kini dia bisa kesana untuk melihat Chlo.
"antarkan aku kerumahnya dong, bisa gak?." pinta Luna kepada Lilia.

"ck." "bisa, mau kapan kamu kerumahnya?." tanya Lilia.
"sekarang, kalau kamu mau." ucap Luna.
"baiklah, ayo kita kerumahnya." Lilia mengiyakannya, Luna merasa senang, Karna dia bisa bertemu dengan Chloe.
"aku beres-beres dulu." ucap Lilia.

Setelah selesai, Luna dan Lilia pergi ke parkiran untuk naik motor nya Lilia, Luna di bonceng, Lilia berniat ingin membawanya ke rumahnya, bukan ke rumah Chloe, setelah perjalanan yang cukup panjang, mereka sampai di rumah Lilia, Luna yang tidak tahu menahu soal ini langsung excited karna sudah 2 hari dia tidak melihat Chloe, ntah apa yang merasuki nya karna kini sepertinya Luna mulai 'jatuh cinta' pada Chloe, Lilia yang sadar melihat Luna sedang berbinar-binar itu pun seperti merasa bersalah, mencoba menahan Luna untuk stay di luar terlebih dahulu karna dia mau mengecek supaya aman dan sekiranya tidak ada hal buruk yang terjadi (alibi untuk membebaskan Chloe dari jerat tali yang mengikat dia), Luna mengiyakannya, Lilia masuk dan memasuki kamar nya, terlihat Chloe yang malang sedang tidur sebenarnya dia juga tidak tega untuk mebangunkannya, tapi dia juga merasa kasihan dengan Luna, saat hendak membuka tali yang mengikat Chloe, seperti seolah sedang di kontrol pikirannya, Lilia tidak jadi membukanya, dia malah berbicara

"kau, tidak pantas untuknya, Chloe." sembari mendekatkan bibirnya ke bibir Chloe, Chloe yang sadar dengan hembusan nafas Lilia terbangun dari tidurnya.
"apa yang-" belum sempat Chloe bicara, Lilia dengan cepat menyambar bibirnya Chloe membuat mereka saling berciuman.
"mmmm~~" seolah seperti ingin bicara, Chloe berusaha untuk bernafas, akhirnya Lilia melapas ciumannya itu, dan membuat Chloe terengah-engah.
"sudah gila kamu Lilia!." gertak Chloe, Lilia memberi isyarat pada Chloe untuk diam dengan menempelkan jari telunjuknya ke bibir Chloe.
"sssst, jangan berisik nanti Luna dengar." kata Lilia.

"Luna? sedang apa dia disini?." tanya Chloe dalam hati.
"mau apa kau dengannya? jangan berbuat yang tidak-tidak dengannya!." gertak Chloe.
"tenang saja, selama kau menjadi milikku seutuhnya, dia tidak akan ku apa-apakan." ucap Lilia sambil mengelus bibir Chloe, seperti kerasukan, Lilia berteriak seperti melawan inner selfnya.

Luna yang mendengar jeritan itu langsung masuk dan melihat apa yang terjadi, Luna kaget ternyata ada Chloe yang di ikat di bangku dan Lilia yang sedang meronta, berteriak, Chloe yang sadar Luna datang memberi tahunya untuk pergi menjauh, bisa saja Lilia mengincar Luna dan Luna menjadi tidak baik-baik saja, Luna yang masih bingung dan shock tidak bisa bergerak untuk pergi, tetapi malah seperti ingin menghadapi.

"Lilia..." ucap Luna dalam hati sambil membayangkan kejadian tadi, soelah dia tidak percaya kalau yang di hadapannya ini adalah Lilia.
"Lilia sadar lah!." ucap Luna berharap Lilia akan sadar, namun Lilia tetap menggerang, seperti ada dua orang yang berinteraksi.
"LILIA!." dengan tekat bulat Luna menghampiri Lilia dan mencoba untuk menenangkannya, dengan segala upaya dia coba, Chloe yang terikat di bangku tidak bisa membantu, dia mencoba berdoa yang terbaik untuk kedua temannya itu, Luna yang melihat ada kesempatan untuk menenangkan Lilia.

"apakah, harus, aku melakukannya?." Luna berpikir, jika dia mencium Lilia, Lilia akan menjadi lebih tenang.

"oke, Luna, ini demi teman mu." Luna membulatkan tekat untuk melakukannya, dan

*chu

Luna berhasil menggapai bibir Lilia dan menciumnya, membuat Lilia terdiam dan mulai tenang, Chloe yang melihat kejadian ini, bengong, kaget, dan merasa lega, kalau temannya berhasil di redam, cukup lama Luna mencium Lilia membuat Lilia pingsan dan tak sadarkan diri akibat susah bernafas, Luna yang sedang menciumnya sadar bahwa dia telah berhasil membuat Lilia tenang.

"aku, menciumnya?." ujar Luna agak kaget, dan merasa aneh sekaligus lega, Chloe yang melihat Luna kebingungan menyapanya.

"Luna...", Luna yang sedang melamunpun tersadar.

"Chloe...".

I Know Who Im in Love With! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang