Chloe dan Lilia.

32 3 2
                                    

Setelah kejadian yang sangat melelahkan dan aneh itu, Chloe berencana untuk Mengistirahakan Lilia di kasurnya, Luna berniat untuk menjaganya namun Chloe tidak mengizinkannya, Chloe menyuruh Luna untuk pulang saja.

"tapi, aku juga ingin melihat dia sadar." pinta Luna dengan sangat.
"tapi, bagaimana kalau orang tuamu mencari mu? sedangkan kamu tidak punya telfon genggam." ucap Chloe.
"gunakan telfon mu saja, atau telfon rumah ini." saran Luna, Chloe yang sebenarnya merasa keberatan agak terpaksa meminjamkan telfon genggamnya kepada Luna.
"nih, gunakan telfon ku saja." sambil menyodorkan telfon genggam miliknya.

Luna mengambil telfon genggam Chloe dan mencoba menghubungi telfon rumah nya, dan tak lama di angkat oleh ibunya, setelah bernegosiasi cukup lama akhirnya Luna di perbolehkan menginap di rumah Lilia, tak lama setelah perbincangan antara Luna dan ibunya, Friska datang ke rumah Luna berniat mengembalikan buku not-nya.

"selamat sore tante, Lunanya ada?." sapa Friska sambil menanyakan keberadaan Luna.
"waduh, Friska... Luna sedang tidak di rumah." jawab ibunya Luna.
"loh? kemana emang dia tan? gak biasaya dia keluar sore-sore." tanya Friska heran.
"dia sedang berlatih seni di rumah temannya, dan sepertinya dia akan menginap untuk malam ini." jawab ibunya.
"oh gitu ya tan? yaudah, kalau begitu pamit dulu tan." ucap Friska agak kecewa.
"maaf ya, nak Friska.", ucap ibunya Luna, Friska mengangguk dan pergi.

"apa dia benar-benar berlatih seni di rumah temannya itu? ah, aku ini kenapa sih, Luna bukan anak yang seperti kau kira Friska, ayolah." ucap Friska dalam hati.

"aku balikin besok aja deh." ujarnya lagi dalam hati.

Di satu sisi, Luna dan Chloe mencoba untuk memasak, Chloe yang tidak paham memasak di paksa memasak oleh Luna.

"ayo, kamu pasti bisa masak, perempuan harus bisa masak!." ucap Luna mepertegas stigma kalau perempuan harus bisa memasak.
"haduh, aku gak paham bumbu-bumbu dapur." ucap Chloe kebingungan.
"ck, yaudah sini, aku siapin bumbu dan bahan-bahannya." Luna dengan terpaksa menghampiri Chloe yang tengan bingung.
"masak apa ya enaknya?." gumam Luna.
"sup ayam sepertinya enak." ucap Chloe sambil membuka lemari es yang berisikan ayam potong dan beberapa sayuran.

mereka pun sepakat untuk membuat sup ayam dan mulai memasak, Chloe yang kesusahan mengiris bawang di bantu oleh Luna, dengan lembut dan perlahan, Luna mengajari Chloe memotong, mengiris, dan memasak bahan-bahan sup, Chloe yang kagum melihat kepiawaian Luna dalam memasak membuat dia terpana.

"hei! kok diem aja? kamu denger gak yang aku jelasin tadi?." kejut Luna, membuat Chloe kaget
"ah! iya iya, aku paham.", akhirnya mereka menyelesaikan masakan mereka, tepat di jam 4:45 sore, dan Lilia belum kunjung bangun, Luna mengintip kekamarnya, terlihat Lilia sedang tertidur dengan memeluk gulingnya, Luna kembali ke ruang tengah untuk bergabung dengan Chloe, Luna ingin makan sup yang mereka buat.

"aku mau makan, kamu mau aku ambilkan tidak?" tawar Luna.
"tidak usah, nanti kalau lapar aku bisa mengambilnya sendiri." tolak Chloe, Luna pun mengambil supnya, lalu makan di ruang tengah sambil menonton, setelah selesai makan Luna meminta izin untuk kekamar mandi.
"aku mau mandi dulu, kamu tau kamar mandi di sini?" ucap Luna menanyakan kamar mandi di rumah Lilia.
"di belakang sana, dekat dapur." jawab Chloe.

Luna lalu berjalan kesana, menaruh mangkuknya, mencucinya, dan bergegas untuk mandi, dia tidak bawa baju salin, walaupun begitu, dia selalu menggunakan baju kaos untuk dalemannya, sehingga dia atleast bisa berganti pakaian, Setelah selesai mandi, terlihat Chloe sedang tidur di sofa depan tv, dengan perlahan dia menghampiri Chloe dan duduk di sampingnya, dan ikut tertidur di pundak Chloe, Chloe tidak sadar sampai malam pun tiba, sekitar jam 7:00 malam akhirnya Lilia terbangun dari tidurnya.

"sudah malam?." gumamnya sambil mengucek matanya, dia bangun dan berjalan keluar. Lilia mendengar ada suara tv di ruang tengah, dia melirik ke arah sana dan melihat tv menyala dengan 2 kepala di balik sofa, Lilia teringat kalau dia sedang bersama Luna dan Chloe, tapi dia hanya mengingat kejadian dia di cium oleh Luna, Lilia tidak berniat membangunkan mereka, dia kembali berjalan ke kamar mandi untuk cuci muka, dan kembali ke ruang tengah untuk mematikan tv dan menyelimuti dua orang yang sedang tidur itu, dia juga membuka sandaran kaki di sofanya agar nyaman, agak berisik tapi sepertinya mereka sudah tertidur sangat pulas.

"terimakasih, Luna." ucap Lilia dalam hati.

Pagi tiba, Luna dan Chloe masih tertidur, namun Lilia sudah bangun lebih awal, karna di rumah Lilia tidak ada alarm, maka Lilia lah yang bertugas membangun kan mereka.

"hey, kalian berdua, cepat bangun dan siap-siap ke sekolah." ujar Lilia, yang sontak membangunkan Luna.
"aku telat?." tanya Luna tegang.
"tidak, kau tidak telat, ini masih jam setengah 5 pagi." kata Lilia.
"syukurlah." ucap Luna lega, Luna melihat ke arah Chloe yang masih terlelap.
"hey, Chloe, bangun... kita harus siap-siap ke sekolah." ucap Luna sambil menggoyangkan badannya Chloe berharap dia bangun.
"dia sulit untuk bangun." ujar Lilia menjelaskan.
"trus bagaimana cara mebangunkannya?." tanya Luna.
"ya kau coba saja terus goyangkan badannya, dia pasti bangun." jawab Lilia.

Luna terus menggoyangkan badan Chloe hingga akhirnya Chloe bangun.

"hey, bangun, ayo kita siap-siap." ujar Luna.
"hmm? aku dimana? siap-siap apa? ini masih terlalu pagi." jawab Chloe dengan kembali menutup matanya, Luna geram dengan tingkah Chloe yang malas-malasan seperti itu, dia mempunyai ide lain, dia coba mencubit paha Chloe dengan keras, menghasilkan jeritan yang sangat keras dari seorang Chloe.
"AAAAAWW!!!." jerit Chloe.
"sakit tau, aduuuuh." katanya sambil mengelus pahanya yang di cubit oleh Luna.
"biarin! lagian susah banget di bangunin." Luna dengan tidak bersalah membela dirinya.
"sudah, sudah, kalian bisa menggunakan seragam ku yang lain, kebetulan aku punya 3 pasang, jadi kalian bisa menggunakan punya ku." kata Lilia mengalihkan topik.
"oke, aku mandi duluan." ucap Luna sambil bangkit dan berjalan cepat menuju kamar mandi.

 Chloe yang melihat kelakuan Luna hanya bisa geleng-geleng kepala, kini tinggal Lilia dan Chloe di ruang tengah.

"Chloe, aku, benar-benar minta maaf atas kejadian kemarin." ujar Lilia sambil duduk dan mencoba memegang tangannya Chloe, Chloe yang masih sedikit marah dengannya, jadi sedikit akward dengan Lilia, dia mencoba sedikit menjauh dari Lilia dan menolak untuk di pegang tangannya.
"iya, aku maafkan." ucap Chloe singkat, Lilia yang sadar melihat Chloe menjadi seperti ada pembatas antara mereka berdua akibat sikap Lilia terhadap Chloe akhir-akhir ini, Chloe sadar, kalau ini sebenarnya bukan sepenuhnya salah Lilia, karna yang dia lihat kemarin-kemarin bukanlah Lilia yang dia kenal.

I Know Who Im in Love With! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang