Seorang Perempuan datang ke rumah Tara, kelihatannya dia seumuran dengan nya.
Tara kaget kalau dia akan datang hari ini.
“Risa? Kamu datang? Katanya minggu depan?.” Kata Tara, “Iya, aku kebetulan lewat aja, jadi aku mampir sebentar.” Kata Risa, “ooh, yaudah… masuk yuk.” Ajak Tara.
Tara mengajak Risa masuk, Risa di persilahkan duduk di ruang tamu, “mau minum? Air putih atau jus? Atau mau teh? Kopi?” tawar Tara, “ah, tidak usah repot-repot, air putih juga sudah cukup.” Kata Risa, “yaudah, cemilan?.” Tawar Tara lagi, “tidak usah aku cuman sebentar disini kok.” Tolak Risa secara halus, “ayolah, tidak usah malu, yaudah bentar ya, aku ambilkan air putih dan beberapa cemilan.” Ucap Tara sambil bangkit dan berjalan kedapur.
“Rumah ini, tidak banyak berubah…” kata Risa sambil melihat kesekeliling ruangan, Risa bangun dari duduknya, dan mulai menjelajahi rumah Tara, sambil melihat beberapa foto, dan dia meliha ada satu foto yang menjadi foto favorite nya, terlihat disana ada Tara yang sedang berfoto bersama anak perempuan seumurannya.
Tak lama Tara datang sambil membawa beberapa cemilan dan 2 gelas minuman, air putih dan teh, tentu teh untuk Tara dan air putih untuk Risa, sesuai permintaannya.
“Sedang melihat apa, Risa?.” Tanya Tara sambil menaruh minuman dan cemilannya di meja, “ah? Hanya melihat-lihat foto mu, kamu tidak berubah dari SMP ya?” kata Risa sambil tertawa kecil, “ah, masa sih?.” Ucap Tara, lalu dia menghampiri Risa yang sedang melihat-lihat foto itu, “hey Risa, kamu ingat dengan foto ini?.” Kata Tara sambil mengambil sebuah foto, foto yang tadi Risa liat, “ah, iya… aku ingat dengan foto ini, foto saat kita sedang study tour SMP.” Jawab Risa, “yep… tak terasa kita sudah kelas 2 SMA, sayang sekali kita tidak 1 sekolah SMA saat ini.” Ujar Tara, Risa hanya menanggapinya dengan senyuman, “oya, kamu pernah bilang di chat, kalau kamu di masukin ke sekolah elite?.” Tanya Tara, sebelum di jawab Risa, Tara menawarkan untuk duduk di sofa, agar lebih enak mengobrolnya.
“Iya, orang tua ku memasukan ku ke sekolah yang cukup elite, dan sama sepertimu, sekolah ku juga khusus perempuan.” Jawab Risa sambil duduk, “nama sekolahnya apa? Rosenfield?.” Tanya Tara sambil menyeruput teh nya, “iyaa, sekolah SMA Rosenfield.” Jawab Risa, “hmmm, gimana sekolah disana, enak?.” Tanya Tara lagi, “yaaa, gitu deh, seperti sekolah pada umumnya aja sih, cuman memang fasilitasnya cukup lengkap disana.” Jawab Risa, tak lama ibunya Tara datang dan menyuruh mereka pindah ke atas, kekamar Tara, karna sebentar lagi akan ada tamu dari ayahnya yang datang.
“Yaudah, ayo Ris… kita ke kamar ku.” Ajak Tara kepada Risa, mereka berdua naik ke atas, dan masuk ke kamar Tara, “aku taruh sini ya cemilannya.” Kata Tara sambil menaruh cemilannya di atas meja belajarnya, “oya, kamu pernah bilang, kalau teman kecil mu sekarang satu sekolah dengan mu?.” Tanya Risa, “ooo, iya dia sekarang satu sekolah dengan ku.” Jawab Tara, “bagaimana hubungan mu dengan dia?.” Tanya Risa lagi, “hubungan? Hubungan kami di awal pertemuan tidak terlalu baik, yaaaa…. Itu juga karna salah ku sih.” Kata Tara sambil meminum tehnya, “oooh, begitu… umm, siapa namanya?.” Tanya Risa lagi, “Luna, Vanessa Actias Luna.” Jawab Tara, “hmmm, namanya indah ya…” kata Risa sambil mengambil cemilan yang Tara sediakan, banyak obrolan anatara Tara dan Risa, sampai mereka tak sadar kalau sudah jam 18:24.
“Eh, sudah jam segini??.” Ujar Risa sambil melihat ke jam dinding yang ada di kamar Tara, “kenapa? Kamu udah mau pulang?.” Tanya Tara, “iya, aku harus menyelesaikan PR yang guru ku berikan, dan besok sudah harus di kumpulin.” Jawab Risa, “ooo, yaudah, padahal aku berharap kamu lebih lama lagi disini.” Kata Tara, “kapan-kapan deh, minggu depan, seperti yang aku bilang.” Kata Risa sambil berdiri di ikuti Tara yang juga berdiri untuk mengantarkannya ke pintu depan.
Dilantai bawah tidak ada seseorang, sepertinya ayahnya Tara dan teman-teman bisnisnya sedang rapat di ruang kerja, “ibu dan ayah mu gak ada ya?.” Tanya Risa, sepertinya dia mau berpamitan dengan kedua orang tuanya Tara, “mungkin ayah sedang di ruang kerja dengan teman-teman bisnisnya, dan ibu mendampinginya di sana… biasanya sih gitu.” Jawab Tara, “yaudah, aku pulang dulu, nanti kapan-kapan aku datang lagi.” Ucap Risa, “iyaa, hati-hati… naik apa pulangnya?.” Tanya Tara, “aku sudah pesan taksi online, tinggal nunggu dateng aja ini.” Jawab Risa, “ooo yaudah, aku temenin nungguin taksinya.” Kata Tara, mereka berdua jalan menuju gerbang dan menunggu taksi online Risa datang.
Tak beberapa lama taksi online Risa datang dan Risa berpamitan kepada Tara, Tara masuk lagi ke rumahnya, dan kembali kekamarnya, membereskan bekas minuman dan cemilan yang dia suguhkan kepada Risa tadi, setelah selesai, Tara kembali kekamar dan duduk di meja belajarnya, Tara meliha jam yang sudah menunjukan pukul 18:35, “ahh, sudah jam segini… kalau aku pesan bunga atau barang di online tidak akan cukup waktunya.” Ujarnya, “sebaiknya aku berikan setangkai bunga mawar saja, nanti aku bisa beli di toko bunga dekat sini.” Katanya lagi.
Tara bersiap-siap untuk pergi dengan Luna, dia mempersiap kan segalanya dari penampilan sampai barang yang akan dia bawa, setelah selesai siap-siap, dia mengabari Luna, kalau dia sudah siap untuk berangkat.
Luna yang masih di mall sedang bersama Clara mendapti pesan, bahwa Tara akan segera berangkat dari rumah menuju stasiun untuk menjemput Luna, dan berjalan bersama menuju café Laureley.
“Tara sudah mau berangkat? Jam berapa memangnya searang? HA?! Jam 18:40?? Cepet banget sih…” kata Luna dalam hati sambil memandangi HP nya itu, Clara yang melihat Luna seperti kaget langsung bertanya, “kenapa Lun??.” Tanya Clara, “ah? Ngga, ini ibu ku sudah memberi tahu ku ntuk pulang.” Jawab Luna, yang lagi dan lagi dia berbohong, “ooo, ibu mu? Kamu udah mau pulang? Yaudah ayo kita ke stasiun, aku juga sudah tidak ada barang lagi yang mau ku beli.” Kata Clara, mereka berjalan menuju stasiun Clara hanya mengantarkan Luna karna Clara tidak perlu naik kereta kalau ingin pulang dari sekolah atau dari mall.
“Hati-hati ya Lun, kabari aku kalau sudah sampai rumah.” Ujar Clara kepada Luna yang hendak masuk ke kereta, Luna memberikan tanda OK di jarinya, saat Luna hendak masuk ke kereta, dia berpas-pasan dengan seorang gadis yang berseragam Rosenfield.
Clara merasa tidak asing dengan seragam itu, namun dia tidak terlalu memperdulikannya, Clara melambaikan tangannya kepada Luna, begitu pun sebaliknya, Lalu Clara berpaling sambil menghela nafasnya dan setengah tersenyum lalu melirik kearah gadis yang berseragam Rosenfield itu lalu, sepertinya dia menunggu angkutan umum atau taksi, tanpa berpikir panjang Clara pergi dari stasiun itu.
Luna sampai di stasiun dekat rumahnya, Luna keluar dari gerbong kereta, dan melihat-lihat ke berbagai arah, “untung saja Tara belum sampai.” Gumam Luna, dia melihat ke arah jam yang menunjukan pukul 18:56, “seharusnya Tara sebentar lagi sampai.” Gumam Luna, beberapa saat kemudian datang mobil yang sepertinya itu taksi online, dan benar saja, Tara datang dengan di antar taksi online.
“Hey Lun.” Sapa Tara, “hai.” sapa balik Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know Who Im in Love With! [Completed]
RomanceVanessa Actias Luna, atau biasa di panggil Van, Vanessa, atau Luna adalah seorang anak Baru di SMA Khusus perempuan di Jakarta, Dia baru saja pindah karena orang tuanya ada pekerjaan di sana yang mengharuskan mereka sekeluarga pindah, Vanessa atau L...