Bunga Melati dan Bunga Tulip.

4 2 0
                                    

Clara berusaha bersikap biasa kepada Luna, namun dia juga tidak bisa terus menyembunyikan perasaan itu, karna Clara juga mencintai Luna.

"Lun." Ucap Clara.
"Hmm?" sahut Luna.
"Kamu, khawatir dengan Chloe?" tanya Clara.
"Kamu bicara apa? Tentu saja aku khawatir dengannya, karna aku-" Luna berhenti bicara, karna dia tau kalau Clara juga mencintai Luna.

"Dia memintaku untuk membuatmu kembali seperti biasa, karna mungkin dia mencintaimu." Luna teringat dengan perkataan Chloe, kalau Chloe pernah mengobrol dengan Clara untuk mengembalikan sifat Luna yang waktu itu ketus.

"Karna kamu apa Lun??" tanya Clara serius.
"Karna... karna aku adalah temannya." Jawab Luna dengan grogi.

Clara terkejut dan tak menyangka kalau Luna akan berbohong padanya, karna dia tau kalau Luna mencintai Chloe.

"Kamu, berbohong, ya?" tanya Clara sambil menunduk.
"Aku, aku tidak berbohong, Clar... Kami berdua hanya teman." Ujar Luna

Namun Clara tidak percaya, dia berlari keluar kelas dengan diperhatikan oleh seluruh kelas, Luna berusaha menahan Clara untuk tidak keluar dengan memanggil-manggilnya.

"CLARA! BUKAN BEGITU!!" ucap Luna.
"CLARA!" teriak Luna sambil bangkit dari duduknya dan mengejar Clara.

Luna mengejar Clara yang terus berlari di lorong, sambil terus memanggil-manggilnya, namun akhirnya Luna kehilangan jejak di belokan menuju tangga.

"HAH... HAH... HAH... Clara!" sambil tersengal-sengal Luna memanggil Clara, namun dia tak mendengar suara langkah kaki maupun sahutan dari Clara.
"Kemana dia? Ada ruangan, ada tangga ke bawah, dan tangga menuju rooftop." Kata Luna bingung.

Dia mencoba membuka pintu yang ada disitu terlebih dahulu sambil memanggil Clara, namun pintu terkunci dan tidak ada sahutan atau suara-suara yang mengindikasikan ada Clara disana, dia mencoba untuk turun berharap ada Clara di bawah, namun dia tidak melihat Clara di seluruh pandangannya, opsi terakhir hanya di rooftop.

"Apa mungkin? Dia di rooftop?" gumam Luna.

Dia menaiki tangga lagi dan menaiki satu buah tangga lagi untuk menuju rooftop, dia mencoba untuk membuka pintu rooftop yang biasanya terkunci, namun kini bisa terbuka dengan mudahnya, dia sampai di rooftop dan memandangi ke seluruh penjuru rooftop, berjalan mencari keberadaan Clara.

"Clara, kamu dimana?" kata Luna sambil terus mencari.

Seketika dia terfokus dengan seseorang yang tengah duduk memeluk kakinya, terlihat seperti menangis, Luna langsung paham dan tau kalau itu adalah Clara yang sedang duduk menangis di pojokan rooftop.

"Clara?" tanya Luna.

Clara mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Luna, dia melihat Luna diiringin dengan sinar mentari yang menyinari Luna seakan Luna adalah seorang malaikat. Luna menghampiri Clara dan langsung memeluknya, Luna merasa bersalah kalau dia tidak peka dengan perasaan temannya itu terhadapnya.

"Clara, maaf, aku tidak peka dengan perasaanmu... Tapi aku ingin kamu tau." Ucap Luna.
"Aku ingin kamu tau, bahwa kamu adalah sahabatku, malahan kamu mengerti kenapa aku hanya menerimamu sebagai sahabatku." Sambung Luna.

Mendengar itu, Clara menangis lebih keras lagi.

"Clara, dengar dulu penjelasanku... Aku tidak ingin mengecewakanmu, kalau aku tidak mencintaimu... Aku takut kamu akan lebih sakit hati lagi kalau kita berdua berhubungan dan baru tau kalau aku tidak mencintaimu." Ucap Luna.
"Aku juga, lebih nyaman ketika kita menjadi sahabat, banyak hal yang bisa kita lakukan ketika menjadi sahabat." Lanjut Luna.
"Sekarang aku berjanji, aku tidak akan melupakanmu dan persahabatan kita akan terus berjalan sebagaimana mestinya." Sambung Luna.

I Know Who Im in Love With! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang