Luna yang baru selesai mandi pun keluar dan melihat Lilia dan Chloe sedang duduk, tapi sepertinya masih ada jarak di antara mereka.
"hei, kalian, kamar mandi kosong." ujar Luna memecah keheningan.
"aku mandi dulu." jawab Chloe sambil berjalan ke arah kamar mandi.Lilia yang dari tadi diam ikut bangun dan berjalan ke kamarnya, Luna berniat untuk pulang dulu karna dia tidak membawa jadwal pelajaran hari ini, Luna berniat untuk meminta Lilia mengantarkannya ke rumahnya dulu.
"Lilia, bisa ngga, kamu anterin aku ke rumah ku dulu, aku gak bawa jadwal hari ini." tanya Luna.
"iya." jawab Lilia sambil masih merapihkan buku-buku yang akan di bawa hari ini, setelah Lilia siap, Luna berpamitan kepada Chloe karna dia mau pulang dulu, Chloe yang memiliki rencana yang sama pun juga ikut keluar rumah dan berjalan kerumahnya.Setelah selesai mengantarkan Luna pulang dengan motornya, Lilia kembali kerumah nya.
"apa aku harus kerumah Chloe?." katanya dalam hati.
"sebaiknya aku kesana saja, sekalian aku ajak bareng kesekolah naik motor ku." ucap Lilia kembali dalam hati.
Dia pun bersiap dengan buku-bukunya dan tasnya, setelah selesai dia mendatangi kediaman Chloe dengan motornya, Chloe tinggal di apartemen yang cukup kecil, tidak seperti Lilia yang tinggal di rumah yang memang keluarganya berikan untuknya. Chloe di sana juga sambil bekerja paruh waktu sebagai Cleaning Service di sebuah Cafe, Lilia menaiki tangga menuju kamar apartemen Chloe yang berada di Lantai 2, setelah sampai di kamar 27, dia mengetuk pintunya.
"sebentar..." ucap Chloe dari dalam, Chloe membuka pintunya dan melihat Lilia, dengan wajah yang terlihat 'malas' Chloe berniat menutup kembali pintu nya namun di tahan oleh Lilia.
"tunggu!." ucap Lilia sambil menahan pintu.
"kalau, kamu mau, kita berangkat bareng ke sekolah dengan motor ku." kata Lilia lagi.Chloe hanya diam dan menutup pintunya, Lilia berpikir Chloe tidak mau bareng dengannya, tapi pintu terbuka kembali dengan penampakan Chloe yang sudah siap untuk ke sekolah.
"aku pakai sepatu dulu." ucap Chloe.
Lilia salah, karna Chloe masih mau di ajak bareng dengannya, Lilia lega karnanya, setelah selesai mereka beranjak ke lantai bawah dan menaiki motor Lilia, sepanjang jalan Chloe tidak ngomong sama sekali, hanya Lilia yang berusaha ngobrol dengannya, tidak biasanya, biasanya Chloe lah yang paling banyak bicara. Mereka sampai di sekolah yang terlihat masih sepi, karna jam masih menunjukan 6:35 pagi, Chloe turun dan memberikan helm nya ke Lilia, Chloe yang jalan duluan membuat Lilia jadi buru-buru.
"jangan buru-buru dong." ujar Lilia.
Chloe hanya diam dan tidak banyak bicara, mereka pun sampai di kelas dan duduk di tempat masing-masing, seperti biasa, Chloe anak yang rajin di kelas, walaupun bukan waktunya dia piket, dia tetap menyapu kelasnya sampai bersih, Lilia yang melihat Chloe kerja sendirian pun berniat membantunya.
"aku bantu ya." ucap Lilia sambil mengambil sapu di pojok kelas, dengan tidak banyak bicara mereka membersihkan kelas, sampai akhirnya mereka selesai dan sudah banyak anak-anak yang datang ke kelas, tak terasa sudah pukul 7:20 sebentar lagi pelajaran mulai, pelajaran pun dimulai dan anak-anak duduk dengan rapih di tempatnya masing-masing.
Bel berbunyi tanda istirahat, Chloe pergi ke kantin dengan tidak di ketahui Lilia, Lilia yang sedang berbincang dengan rekan basketnya, Lilia yang melihat Chloe berjalan pun berniat mengejar nya namun dia menabrak seseorang yang sedang membawa berkas.
"aduhh!." jerit orang itu.
"maaf maaf." kata Lilia sambil melihat ke arah Chloe yang sudah jauh, Lilia tidak sempat mengejarnya karna tidak mungkin dia meninggalkan orang yang dia tabrak sendirian.
"kamu tidak apa-apa?." tanya Lilia kepada orang itu yang ternyata itu adalah Tara yang hendak membagikan selebaran acara minggu depan yang merupakan Pekan Olahraga di sekolah tsb.
"Tara?." Lilia mengingat mantan teman sekelasnya waktu kelas 10 itu.
"Lilia?." mereka bertemu di waktu yang tak terduga.Sesampainya di kantin, Chloe memesan minuman lalu duduk di bangku kantin, untuk mengusir kebosanannya, dia coba bermain telfon genggamnya, tak lama ada seseorang datang dan duduk di bangku depan Chloe.
"hai." ucap orang yang kini duduk di hadapan Chloe, setelah melihat ternyata itu Luna.
"kamu sendirian?." tanya Luna sambil menyeruput minumnya.
"mungkin, seperti itu." jawab Chloe sambil mengantongi telfon genggamnya.
"kamu sendiri? gak sama teman mu itu? siapa namanya?." kata Chloe berbalik nanya.
"oooh, Clara? biasa, dia sama sirkelnya, aku gak biasa dengan sirkel-sirkel seperti itu, jadi yaudah aku ke kantin aja." jawab Luna dengan sedikit senyum sambil mengaduk-ngaduk minumnya dengan sedotan, Chloe hanya mengangguk.
"Lilia mana?." tanya Luna, Chloe yang sedang tidak baik-baik saja dengan Lilia terdiam sesaat.
"dia ada di kelas." katanya dengan raut datar, Luna yang tidak biasa melihat Chloe berwajah datar seperti itu pun berbicara.
"sebaiknya kau berbaikan dengan Lilia, bagaimana pun dia itu orang yang special bagimu kan?.", Chloe kaget, ternyata Luna mengetahuinya, entah dia mengetahuinya atau hanya asal ucap.
"aku, tidak tau harus menerima maaf dia atau tidak, dia sudah melakukan hal 'itu' padaku, apakah aku harus menerima maafnya?." tanya Chloe dengan memangku jidad dengan tangannya di atas meja.
"aku tau itu perbuatan yang tidak pantas, aku tau, tapi kamu dan dia sudah dekat cukup lama kan?." kata Luna.
"sebaiknya kamu cepat-cepat berbaikam dengannya, kamu tau? aku ketemu dengan teman kecil ku di sekolah ini, dan kamu tau? sewaktu kami berusia 10 tahun dia mau pindah kota, dan dia berjanji pada ku kalau dia akan berkabar dengan ku entah itu lewat surat atau lewat telfon rumah, dan kau tau apa? aku sama sekali tidak menerima satu pun surat dari nya, jangankan surat, telfon pu aku tidak mendapatkannya." kata Luna sambil terus mengaduk-ngaduk minumnya.
"kejamnya." sahut Chloe.
"memang!... tapi aku sadar, kalau marahan dan saling membenci hanya menjerumuskan kita pada masalah yang tidak akan selesai sampai kapanpun." ujar Luna, sambil dia memegang tangan Chloe.
"keluarkan apa yang ingin kamu keluarkan, Chloe, jangan jadikan itu sebagai penghambat mu untuk berkembang, mungkin akan pahit, tapi mungkin itu lah yang terbaik!" ucap Luna dengan wajah yang terang cerah bagaikan matahari yang bersinar terang menghangatkan badan."jadi, kau adalah teman kecilnya Luna?." tanya Lilia.
"Yak, begitulah... seperti yang aku bilang tadi, hubungan kami sedikit mendapat tantangan, karna itu kami sempat bertengkar dan tidak akur, tapi karna kebaikan Luna yang memang sudah tumbuh sejak dulu, kami berbaikan, yaaaaa.... walau sepertinya masih ada jarak antara kami, tapi kami senang karna kami sudah baikan." ujar Tara.
"tadi kamu juga bilang kalau kamu punya masalah dengan teman dekat mu?." tanya Tara balik, Lilia mengangguk.
"kenapa kamu tidak selesaikan masalah mu? aku yakin, mungkin dia mau memaafkan mu, tapi dia merasa kalau belum tepat saja waktunya untuk menerima maaf mu." ujar Tara membuat Lilia merasa baikan.
"terimakasih, mungkin kata mu itu ada benarnya." ucap Lilia.
"sama-sama." jawab Tara.Mereka berpisah Tara masih harus menyebarkan brosur acara minggu depan, Lilia berniat untuk kembali ke kelasnya, Lilia berjalan di lorong kelas, Chloe yang juga sedang jalan kembali ke kelas berpas-pasan dengan Lilia dan Lilia melihat Chloe yang sedang berhenti, mereka bertatap mata melihat satu sama lain.
"Chloe." ucap Lilia dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know Who Im in Love With! [Completed]
RomanceVanessa Actias Luna, atau biasa di panggil Van, Vanessa, atau Luna adalah seorang anak Baru di SMA Khusus perempuan di Jakarta, Dia baru saja pindah karena orang tuanya ada pekerjaan di sana yang mengharuskan mereka sekeluarga pindah, Vanessa atau L...