Aku yang lemah, Aku yang salah.

18 3 1
                                    

Hari Pekan Olahraga Sekolah pun tiba, dan juga menjadi hari penentuan, apakah Chloe berhasil mengembalikan Luna atau tidak.

"Aku pergi dulu." pamit Luna kepada Orangtuanya untuk pergi ke sekolah, dan menjadi pemandu sorak kelasnya, "Hati-hati nak." kata Ibunya, ayahnya sudah pergi kerja jadi di rumah hanya ada Ibunya saja.

"Lun, sudah siap?." kata Friska yang sedang menunggunya di motor, Luna memanggutkan kepalanya dan naik kemotor Friska, mereka mulai berkendara menuju sekolah Luna.

"Rasanya seperti mempertaruhkan hidup dan mati." kata Chloe dalam hati sambil berjalan turun dari apartemen kecilnya, "aku benar-benar tidak tau apa yang akan terjadi setelah ini." gumamnya, "Luna, semoga kau suka." kata Chloe dalam hati.

Luna sampai di sekolah lebih dulu, dan melihat sudah ramai di penuhi anak-anak, namun acara masih belum dimulai, Luna langsung mencari keberadaan kelompok kelasnya, akhirnya dia menemukannya dan melihat kelasnya masih banyak yang belum datang, tak lama Clara datang, dia terlihat tidak semangat, "hey, Clara... kamu kenapa?." tanya Luna, namun Clara tidak menjawab, dia hanya menoleh dan langsung menaruh tasnya dan ke barisan, Luna yang merasa aneh pun agak tidak terlalu memikirkannya.

Chloe dan Lilia ke sekolah agak telat, karna kereta jam 08:00 pagi itu lama datangnya, "sudah ramai." ujar Chloe, "hm." ucap Lilia, "Chloe, aku kekelas dulu ya, aku mau briefing sama anak-anak kelas yang ikut lomba." kata Lilia kepada Chloe, Chloe mengiyakannya, Lilia langsung berlari menuju kelasnya, sedangkan Chloe ada di bawah mempersiapkan tim soraknya, karna memang dia ketua timnya.

setelah selesai mempersiapkan tim soraknya dan memberi pemantik semangat, Chloe istirahat di pinggiran lapangan, "panas, tumbenan terik." kata Chloe sambil melihat ke atas yang saat itu sedang terik, padahal masih jam 08:56 pagi, Chloe yang sedang istirahat melihat Luna sedang duduk di bangku lorong, dan terlihat dia sedang bermain dengan hp nya, "Luna, sepertinya sulit." kata Chloe dalam hati, dia melihat Luna sepertinya terlihat senyum-senyum sendiri, Chloe menghela nafasnya dan memalingkan pandangannya, dia melihat kembali rencana yang dia buat untuk Luna.

Lilia yang sudah selesai briefing pun turun ke lapangan dan melihat Chloe sedang menunduk, dia berniat mengagetkan Chloe, "BOOM!." Lilia mengejutkan Chloe dan membuat Chloe kaget bukan main, "HAAA!!." Chloe kaget dan tak sengaja melemparkan agendanya yang di rencanakan akan dia lakuka dengan Luna, note itu pun mendarat dekat Lilia sontak membuat Lilia reflek mengambilnya dan melihat isinya, Chloe berusaha mengambil kembali kertasnya itu, namun sia-sia, "hmm?? 'Agenda Bersama Luna'?." kata Lilia membaca judul catatan Chloe itu, "oooo, kamu mau mulai lagi dengan Luna?." kata Lilia menggodanya, "apaan sih, sini balikin dulu." dengan cepat Chloe mengambil catatan itu, "udah ngaku aja, aku juga tau kok kamu suka sama Luna." kata Lilia masih sambil menggoda Chloe, "gini amat punya temen DID." *(Disociative Identity Disorder. kata Chloe sambil menyingkirkan Lilia dari hadapannya, "hmm?." ucap Lilia sambil menggaruk kepalanya.

"Oke, teman-teman semua mohon perhatiannya ya, acara akan segera di mulai, dan yang akan di perlombakan di awal adalah Lomba lari estafet antara kelas 10A, 10B, 10C, jumlah kelas yang di pertandingkan dalam satu kali pertandingan lari estafet ini sebanyak 3 kelas, lalu di lanjut ke pertandingan kedua antara kelas 10D, sampai 10F, jika 10A menang di pertandingan pertama dan 10D menang di pertandingan kedua, maka mereka akan bertemu di pertandingan akhir, lalu untuk sisa 4 kelas lainnya akan di lanjut dengan pertandingan untuk merebutkan juara 1 dan 2 nya sebagai tiket ke pertandingan terakhir begitu pula untuk kelas 11 dan 12 untuk cabang lari estafet ini, untuk lomba yang lainnya kalian bisa lihat-lihat di MaDing ya?." kata panita penyelenggara yang merupakan alumni dari sekolah ini.

Chloe yang sambil mendengarkan juga sambil mencari-cari keberadaan Luna, tentu bukan hal yang mudah, karna kelas mereka sangat jauh, jadi sulit untuk mecarinya dengan hanya melihat, "Luna dimana ya?." tanya Chloe dalam hati, Lilia yang melihat temannya itu terlihat seperti mencari sesuatu menghampirinya, "hey Chloe, sedang apa kau? ooo, aku tau... kamu pasti sedang mecari Luna ya?." kata Lilia, "apa sih, orang aku sedang mencari waktu yang tepat untuk ke toilet." kata Chloe yang sudah pasti dia berbohong, "ah, saatnya, aku ke toilet dulu ya." ucap Chloe sambil berjalan pergi, "hey, Chloe!." panggil Lilia, "ah, kalau aku belum kembali tapi acara sudah mulai, tolong pimpin tim sorak kelas kita ya." katanya sambil tetap berjalan, "tapi, aku kan, ada, lomba... basket... aghh, anak itu." kata Lilia sambil merasa kesal, tapi mau bagaimana lagi.

Tentu saja Chloe tidak benar-benar ke toilet, dia mencoba untuk berputar dan melihat ke barisan kelas Luna, dan benar saja, Chloe benar-benar tidak bisa menemukan Luna, bahkan dalam jarak yang cukup dekat, "anak itu kemana sih?." kata Chloe dalam hati, dia mencoba berjalan ke kantin, kali saja dia menemukan Luna di sana. Ketika sampai di kantin, Luna juga tidak kunjung Chloe temukan, Chloe mencoba untuk duduk dan memikirkan kemana lagi dia akan pergi, "kelas, yaa, kelasnya, 11B." gumam Chloe, diabangkit dan bergegas ke kelas, "ah iya, disini kan ada ice-cream, beli aja deh, sekalian buat Luna." katanya dalam hati yang tiba-tiba terbesit di pikirannya untuk membeli ice-cream, Chloe berjalan ke kelas Luna yang jaraknya lumayan jauh, saat sampai di kelasnya, dia tidak melihat penampakan Luna di sana, "gak ada?? haduh, dimana lagi ini?." gumam Chloe saat tau di kelas 11B tidak ada Luna, "Rooftop?." ntah kenpa tiba-tiba dia kepikiran untuk kesana dan mencari keberadaan Luna.

Chloe dengan membawa ice-cream yang dia beli di kantin, berjalan menuju Rooftop sekolah, entah kenapa tiba-tiba dia merasa yakin kalau Luna ada di sana, dia sampai di pintu Rooftop, dia membukanya dan melihat pemandangan yang begitu terang, Chloe menoleh-nolehkan kepalanya mencara keberadaan Luna, seketika dia berhenti menoleh dan terpaku kepada seorang gadis yang sedang berdiri memandangi sekolah dari ketinggian, dan Chloe sudah merasa dan seperti memiliki ikatan batin kalau itu adalah Luna, dia menghampiri gadis itu dan bersandar di pagar-pagar Rooftop sambil menyodorkan ice-cream yang dia beli, dan berkata.

"disini kau rupanya, Luna."

Luna menoleh dan kaget, karna bibirnya langsung menyentuh ice-cream yang dingin itu, dan juga terkejut kalau Chloe bisa menemukannya di atas sini, sontak Luna menjauhkan bibirnya itu dari ice-cream yang Chloe sodorkan, "bisa gak, gak usah ngagetin." ucap Luna dengan jutek, Chloe dengan senyumnya menjawab "kamu bisa gak, gak jutek sehari aja sama aku?.", "gak." jawab Luna, "kamu, berubahnya terlalu jauh ya Lun." kata Chloe sambil senyum-senyum kecil, "nih, ice-cream buat kamu." lanjut Chloe sambil memberikan Luna ice-cream yang dia sodorkan tadi, dengan agak jutek, Luna menerima pemberian Chloe itu.

"jadi, kamu mau apa kesini menemui ku, kamu tau kan, aku sudah punya kekasih, dan kamu juga sudah punya." kata Luna, "lantas, kita juga sudah tak bisa bersama-sama seperti biasa." lanjutnya, Chloe bingung "sejak kapan aku punya pacar?." kata Chloe, "lalu, kamu anggap Lilia apa kalau bukan pacar?." kata Luna, Chloe yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak, "apa yang lucu sih?!." tanya Luna kesal, "maaf-maaf, aduuh, sakit perutku... sepertinya kamu salah paham." kata Chloe, "salah paham?." tanya Luna bingung, "iyaa-" belum sempat Chloe menjelaskan, Lilia datang dan memotong perkataan Chloe, "iyaa, kami benar-benar tidak ada hubungan apa-apa selain berteman dekat." jelas Lilia, membuat Chloe dan Luna terkejut, "Lilia? kamu kok disini, bukan nya jaga barisan." kata Chloe kesal, Lilia tak pedulikan ocehan Chloe, "biar aku ceritakan bagaimana kami tetap menjadi teman dekat." kata Lilia yang mulai menjelaskan.

FLASHBACK 2 HARI YANG LALU.

2 hari yang lalu, Lilia yang sedang mencari keberadaan pohon sakura yang telah gugur terlihat kesulitan, namun akhirnya dia menemukannya, tanpa ambil pusing, dia langsung ke sana dan melihat kearah jam 11, disana dia melihat bekas galian kecil, Lilia menggalinya dan melihat kertas itu bertuliskan "Selamat! kamu telah menemukan ku! berikan kertas ini di esok hari kepada: Chloe.".

Ke-esokan harinya, Lilia mencari Chloe untuk memberikan kertas itu, Lilia melihat Chloe sedang merapihkan kelasnya, Lilia tanpa malu-malu, dia langsung membrikan kertas itu kepada Chloe, Chloe yang sedang fokus menyapu itu tidak menyadari kehadiran Lilia, Lilia menegur Chloe "hey, Chloe..." ucap Lilia, Chloe kaget karna tiba-tiba ada Lilia di belakangnya, "aku... telah menemukannya." lanjut Lilia sambil menyodorkan kertas yang dia temukan kemarin.

Chloe yang mengetahui kalau temannya itu berhasil menemukannya, langsung mengambil kertas itu dan mengatakan "kau aku maaf kan." sambil tersenyum, "tapi, hubungan kita selesai sampai disini, sekarang kita kembali berteman baik, oke?." sambung Chloe, Lilia agak kecewa, tapi dia juga sudah menduga akan seperti ini dan dia mengangguk menerima konsekuensinya.

Luna yang mendengarkannya pun merasa tidak percaya, kalau mereka berdua sudah benar-benar tidak memiliki hubungan spesial lagi, "Yah, begitulah cerita secara garis besarnya." sambung Chloe, Luna seperti merasa bersalah, "Maafkan aku, karna aku sudah berprasangka buruk kepada kalian." kata Luna sambil menunduk, "aah, tidak apa-apa, hey makan ice-cream mu itu, nanti cair." kata Chloe, Chloe melihat Luna seperti sedang menangis, "hey, Luna?." tanya Chloe, "maafkan aku, aku benar-benar tidak tau." kata Luna sambil terus menangis, "hey hey hey, sudah, aku juga salah karna tidak memberitahu mu." kata Chloe sambil mengangkat Luna dari posisi meminta maafnya, sambil mengusap air mata Luna, Chloe berkata.

"Kalau kamu mau, kamu bisa menemaniku sebagai tanda maaf mu."

I Know Who Im in Love With! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang