Beberapa hari telah berlalu, beberapa minggu dilewati, Luna dan Chloe Kembali menjadi TTM(Teman Tapi Mesra). Dan sifat dia kepada teman dekatnya di kelas pun menjadi normal bahkan lebih baik lagi, hubungannya denga Friska pun terbilang masih berjalan, namun Luna seperti tidak terlalu focus kepadanya.
Di samping itu, Luna juga menjadi pribadi yang di sukai banyak orang sekarang, "hey Lun, kamu sedang apa?." Tanya Chloe yang melihat Luna sedang di kantin duduk sendirian sambal mengaduk-ngaduk minumannya, "aku... aku masih bingung, mau bagaimana hubungan aku dengan Friska kedepannya, aku sadar sekarang aku tidak terlalu focus lagi dengannya akhir-akhir ini." jawab Luna, "hmmm... begitu rupanya." ucap Chloe, "kamu ada saran gitu?." Tanya Luna, "putusin?." Jawab Chloe sambal tertawa kecil, "aku gak mau ngerusak perasaannya." Ujar Luna, "hey, kamu bersikap gak focus aja udah ngerusak perasaannya tau." Jelas Chloe, Luna Kembali di buat berpikir 2x oleh temannya itu.
Bel berbunyi tanda murid harus masuk kembali ke kelas masing-masing, saat hendak ke kelas, Luna berpas-pasan dengan Tara, "hey Lun." Sapa Tara, "oh, hay Tara." Jawab Luna yang dari tadi pandangannya ke arah lapangan, "kamu nanti malam ada acara gak?." Tanya Tara, "ummm, ngga sih, kenapa?." Jawab Luna sambil bertanya kembali, "kita, ke café yuk, Café Laureley, itu loh yang deket stasiun biasa kamu pergi ke sekolah." Ucap Tara, "hmmm, boleh, jam berapa?." Tanya Luna, "itu tempat ku jadian sama Friska dan itu juga tempat kerjanya Chloe." Ujar Luna dalam hati, Tara tidak tau menau tentang semua itu, "bagaimana kalau jam 7 malam?." Jawab Tara, Luna mengangguk tanda setuju, Tara merasa senang dengan di terimanya ajakan darinya.
Luna kembali duduk di tempatnya, terlihat Clara memperhatikan Luna yang dari tadi melamun kearah lapangan, "HEY LUNA!!" kejut Clara, membuat Luna kaget "OII, Astagaaa, Clara... kamu suka banget ngagetin aku sih." Ucap Luna dengan Geram, "hahaaa... maaf-maaf, abisnya kamu melamun terus, kenapa sih?." Tanya Clara kepo, "ah, bukan masalah yang besar kok... hanya-" belum sempat menjelaskan, guru sudah masuk kekelas, Luna tidak jadi menjelaskan, dan Clara tetap penasaran dengan Luna namun Clara mencoba mempercayai sahabatnya itu.
Jam menunjukan pukul 14:58, guru sudah selesai mengajar sebelum waktunya selesai, namun anak-anak tidak di perbolehkan keluar kelas, guru meminta untuk tetap stay sampai bel pulang berbunyi, saat Luna sedang beres-beres, Clara kembali menghampiri Luna, "hey Lun, kamu setelah pulang nanti ada acara gak?." Tanya Clara, "aku nanti ada acara, tapi itu jam 7 malam." Ujar Luna dalam hati, "umm, jam berapa?." Tanya Luna, "yaaa, habis pulang ini, mungkin jam 3 sore? Kamu bisa?." Tanya Clara, sambal mempertimbangkan dan mengambil keputusan yang tepat, Luna menerima ajakan Clara itu, "okee, jam 5 ya?." Ucap Luna memastikan lagi, "sip! Nanti aku hubungi lagi lewat pesan atau telfon ya?." Ucap Clara.
Jam menunjukan pukul 15:03 Bel-pun berbunyi, dan semua murid akhirnya di persilahkan pulang, seperti biasa, Luna di jemput oleh Friska, "Luna!!." Ucap seseorang yang mengejar Luna, ternyata itu Tara, "Luna! Tunggu..." kata dia sambal berlari tergesa-gesa, "ada apa Tara?." Tanya Luna, Tara pun sampai di hadapan Luna, "huft... huft... nanti, jam, ½ 7 malam, aku tunggu, di stasiun, okeh??." Kata Tara sambil terengah-engah, "ooo... iya iya, nanti aku kesana." Jawab Luna, "yaudah, aku pulang dulu ya, biar aku istirahat dulu, supaya ada energi saat kita pergi nanti." Kata Luna lagi, Tara mengangkat jempolnya.
Friska mengantarkan Luna sampai rumahnya seperti biasa, "anu, tadi teman ku mengajak ku keluar." Ucap Luna, "aku rasa dia ingin aku membantunya menyelesaikan tugas yang barusan guru kami berikan." Sambung Luna, "teman sekelas?." Tanya Friska, "iya, mungkin nanti jam 5-an." Jawab Luna, "ooo, yaudah... mau di antar/jemput?." Tawar Friska, "ah tidak usah, aku bisa sendiri, nanti teman ku yang menjemput ku di stasiun." Tolak Luna, "oow, yaudah... nanti kalau udah sampai di rumah teman mu kabari aku ya." Ucap Friska, "beres." Ujar Luna sambil memberi tanda O di jarinya,
mereka pun berpisah.
"Aku pulang." Kata Luna sambil memasuki rumah, disana sudah ada ibunya yang sedang memasak, "oh, selamat datang Luna." Sapa Ibunya sambil tetap memasak, Luna langsung naik ke kamarnya, dan berganti pakaian, langsung Luna turun dan membantu ibunya memasak, jam 16:20 mereka selesai memasak, Luna kembali ke kamarnya dan mengecek HP nya, barangkali Clara atau Tara menghubunginya, namun belum ada yang menghubungi nya satupun, "hah... ngerebah dulu ah." Gumam Luna, tak terasa waktu berjalan sangat cepat, dan benar saja, Luna ketiduran untung HP nya di buar berdering, jadi dia terbangun karena ada yang menelfonnya, "Clara?." Ucap Luna agak setengah sadar, dia melihat jam, dan ternyata sudah jam 17:04, Luna lansgung sadar dan buru-buru mengangkat telfonnya, "ha-halo, Clara?." Tanya Luna kepada Clara dari telfon, "Luna, aku sudah di stasiun, kamu dimana?" tanya Clara, "a-a-aku sedang di jalan, iyaa, di jalan, sebentar lagi aku sampai stasiun." jawab Luna yang sudah pasti dia berbohong, "oooh yaudah, kalau keretanya sudah berangkat, kabari aku ya, "i-i-iya, nanti aku kabari, daah." Ucap Luna sambil berjalan secepatnya berganti pakaian, sempat bingung mau mandi atau tidak, akhirnya dia memilih tidak mandi dan hanya memakai parfum, Luna pergi berpamitan kepada ibunya dan berangkat ke stasiun, "semoga kereta nanti tidak lama datangnya." Kata Luna sambil berlari.
Clara yang menunggu Luna cukup lama akhirnya dia bertemu dengan sahabatnya itu, "lama banget sih, jam berapa sekarang? 17:34, kemana dulu sih?." Tanya Clara bertubi-tubi sambil sedikit marah, "i-iya, tadi aku bantu ibuku ke supermarket dulu dan itu, cukup lama..." Jelas Luna yang sudah pasti dia hanya ngeles, "hmmm... betul begitu?" ucap Clara agak curiga, "iiiya loh, kamu gak percaya sama sahabat mu sendiri?." Ucap Luna meyakinkan Clara kalua dia memang telat karna membantu ibunya ke supermarket, "baiklah kalau begitu, ayo kita ke mall, ada baju yang ingin ku beli karna sedang diskon 90%." Ujar Clara sambil menuntun Luna, "eee, sebentar, aku kabari ayah ku dulu, soalnya dia tidak ada dirumah, sedang bekerja." Kata Luna, memang benar dia mengabari ayahnya, namun juga dia mengabari Friska kalau dia sudah Bersama temannya.
Disatu sisi, Disebuah rumah yang cukup mewah, "nanti enaknya aku kasih apa saat Bersama Luna ya?." Ucap Tara yang sedang Bersiap-siap untuk bertemu Luna nanti, "hmmm... boneka? Teddy?" kata Tara sambil menatap online store kebingungan, "kalau teddy, mungkin sampai nanti jam 6, atau beli buket bunga aja ya..." katanya masih kebingungan, "ah, atau setangkai bunga mawar aja?." Ujarnya, "Tara, ada yang ingin bertemu dengan mu nak." kata ibunya dari luar pintu, "katanya sih teman mu." Kata ibunya.
"ha? Siapa?" tanya Tara, "kamu turun aja dulu gih, nanti juga kamu tau" Jawab ibunya, "haduhh..." gumam Tara, Tara turun dari ranjangnya, dan pergi ke bawah lalu ke pintu depan, sesampainya disana dia terkejut.
Berdiri di sana Perempuan dengan segaram yang kelihatan berbeda dengan punya Tara.
Perempuan itu menyapa Tara hanya dengan senyuman dan anggukan.
Dengan muka yang terlihat cerah dan senang,
Tara memanggil Perempuan itu dengan nama...
"Risa... Destiane..."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know Who Im in Love With! [Completed]
RomanceVanessa Actias Luna, atau biasa di panggil Van, Vanessa, atau Luna adalah seorang anak Baru di SMA Khusus perempuan di Jakarta, Dia baru saja pindah karena orang tuanya ada pekerjaan di sana yang mengharuskan mereka sekeluarga pindah, Vanessa atau L...