part 29

57.5K 3.6K 253
                                    

🌟Update🌟
.
.
Jangan lupa vote komen 🖤
.
.
.
.
.
.

Pagi ini, kediaman Kathrine kembali berwarna atau lebih tepatnya berisik. Setelah minggu kemarin suasana didalam rumah tampak sepi dan mendung.

Lili menggunakan sepatu boots nya bermain diluar bersama Kathrine yang sedang mengurus tanamannya.

"Lili saja. Lili saja" Kata anak itu girang melihat Kathrine yang mulai menyalakan kran air.

"Nanti Lili sakit lagi. Jangan ya, kan baru sembuh"

"Lili janji gak sakit lagi, Gemi" Bocah itu menatap Kathrine dengan mata yang berbinar penuh harap.

Kathrine mendenguskan tawa melihat kegigihan anak itu yang tampaknya tak bisa dibantah. Persis seperti Lyora kecil.

"Yeay" Kini Lili sudah melompat kegirangan setelah menerima selang air dari Kathrine.

Kemudian si mbok menghampiri Kathrine karena handphonenya berdering, ada panggilan masuk dari managernya. Ia meninggalkan Lili sebentar

Kira-kira 20 menit kemudian Kathrine menyudahi panggilan itu. Ia kembali keluar melihat Lili.

Seluruh tanamannya sudah dibasahi oleh air. Termasuk halamannya pun basah. Tak lupa juga dengan bocah yang masih memegang selang dengan senyum bahagia itu sudah basah kuyup.

Kathrine menggelengkan kepalanya melihat itu. Memang bocah itu sangat senang bermain air dengan selang. Mungkin karena selama ini di Belanda, Lili tak pernah melakukannya karena tinggal di kondomium.

"Sudah yuk" Ajak Kathrine

"Sebentar lagi, Gemi"

Sebentar dalam kamus Lili adalah satu jam. Dan Kathrine tak akan membiarkan bocah itu bermain air hingga satu jam kedepan.

"Nanti Lili kedinginan"

"Gak dingin, Gemi"

'Keras kepala' Batin Kathrine

"Mbok. Rogutnya sudah matang ya?" Teriak Kathrine seolah berbicara pada si mbok yang ada didalam rumah.

"Rogut?" Ucap Lili sambil memandang Kathrine.

"Isian nya pakai cabe aja ya mbok" Kata Kathrine lagi mengabaikan tatapan Lili.

"Jangan, Gemi. Lili mau"

Kini anak itu sudah melemparkan selang air nya. Dan berlari kecil mendekati Kathrine.

Bocah itu memeluk kaki Kathrine dengan erat. Membuat dress yang dikenakannya ikut basah.

"Lili" Pekik Kathrine berpura-pura marah. Sedangkan bocah itu mendapat delikan dari Geminya semakin tertawa riang dan memeluk Kathrine kian erat sambil menggosokan badannya yang basah ke dress Geminya.

Kathrine ikut tertawa lepas. Ia mengangkat Lili yang basah kuyup ke dalam gendongannya tanpa mempedulikan badannya yang ikut basah. Toh Ia juga belum mandi.

....

Kathrine meminta tolong pada si mbok untuk membantu Lili mandi. Sedangkan Ibu dari bocah itu masih terlelap pulas, sama sekali tidak terganggu dengan suara Lili dari kamar mandi.

Hingga bocah itu sudah rapih dengan bajunya. Lyora pun belum terbangun. Baru saja si mbok akan merapihkan rambut Lili. Tetapi anak itu menolak. Dan segera naik ke kasur dan melompat-lompat membangunkan Lyora.

Sampai akhirnya Lyora terusik. Ia menangkap kaki Lili hingga anaknya itu jatuh kedalam pelukannya "Wah, sudah mandi"

"Bangun, Mommy" Kata Lili dalam pelukan Lyora karena Ibunya itu kembali memejamkan mata.

Blame The Cupid [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang