"Kau harus mau halbojie jodohkan Na Jaemin"
"Halbojie. Ayolah, ini bukan zamannya lagi." Ucap pria bernama Na Jaemin itu dengan sangat marah dan wajah datarnya juga auranya sangat gelap.
"Jaemin, kau terima saja ya. Lagian tak akan buruk juga jaemin." Ucap sang ibu.
"Mommy, aku tak akan menerima hal gila ini. Lagian mommy tahu aku sudah punya kekasih bukan? Daddy ayolah, bantu aku menolak halbojie." Ucap jaemin menatap ayahnya itu.
"Sudahlah Hyung, ikuti saja perkataan halbojie." Ucap yang lebih muda dari yang lainnya.
"Kalau begitu kau saja yang menikah." Ucap jaemin datar pada adiknya itu.
"Kalau aku bisa pasti aku lakukan Hyung, tapi orang ini bukan untukku melainkan untuk Hyung, aku juga masih harus fokus dengan kuliahku dan kau sudah cukup umur untuk menikah Hyung."
"Na Jaemin. Percuma saja kau mengatakan apapun, halbojie tak perduli. Mau kau sudah memiliki kekasih sekali pun, halbojie tetap tak akan menyetujui kau menikah dengannya. Dia bukan pria baik na jaemin. Dan lagi meminta ayahmu membantu percuma saja. Karena ayahmu tak akan bisa berkata apapun." Ucap sang kakek.
"Halbojie, ini hidupku. Apa salahnya aku menentukan kebahagiaanku kali ini, sama seperti yang dilakukan oleh daddy."
"Kau tak berhak. Karena itu perjanjianku dengan ayah dan ibumu. Dan lagi, orang ini lebih baik dari pada kekasihmu itu. Juga, seharusnya dulu ayahmu bersama dengan anak sahabatku itu, tapi karena ayahmu membangkang akhirnya aku yang mengalah. Tapi, sekarang aku tak akan membiarkan kau juga melakukannya. Karena ini kesepakatan dan janjku pada mendiang sahabatku juga pada anak mendiang sahabatku. Kau harus mengerti Na Jaemin. Dia tinggal seorang diri. Kau harus bersamanya."
"Aku tetap tak akan mau halbojie. Biar bagaimanapun dia adalah orang asing. Aku tak mau melakukannya." Ucap jaemin bersikeras.
"Kau mau menurutiku atau kau mau aku menyuruh ayahmu untuk mencopot jabatanmu saat ini?"
"Lakukan jaemin. Atau Daddy terpaksa mencopot jabatanmu." Jaemin benar-benar tak menyangka dengan apa yang dia dengar saat ini. Dia lantas perfi begitu saja.
"Apa kita tidak terlalu keras padanya ayah? Jaehyun?" Ucap ibu dari Na Jaemin pada suaminya Na jaehyun dan mertuanya Na Siwon.
"Tidak masalah taeyong, ayah tak mau dia bersama kekasihnya itu. Lagian kau melihat sendiri betapa buruknya kekasihnya itu. Ini yang terbaik." Ucap Siwon pada menantunya itu, Lee Taeyong atau sekarang Na Taeyong.
"Sudahlah mom, lagian aku yakin Hyung akan menuruti halbojie. Dia sangat mencintai pekerjaannya dia pasti tak mau kehilangannya." Ucap anak bungsu taeyong dan jaehyun, Na Sion.
"Hmm. Semoga saja." Ucap taeyong.
Disebuah rumah sakit, terlihat dokter dengan perawakan mungil, tampan sekaligus cantik dan terlihat menggemaskan baru saja selesai melakukan operasi dan melihat para pasien dengan tersenyum ramah. Banyak pasien menyukai dokter itu.
"Bagaimana operasinya dokter huang?"
"Lancar dokter Lee." Ucap pria mungil itu, atau kita sebut saja Huang Renjun.
"Baguslah. Sahabatku memang yang terbaik." Ucap dokter berkulit Tan yang terlihat manis bernama Lee Haechan.
"Kau dari mana?"
"Biasa, dari bertemu Kim sunbae."
"Aaa."
"Oh iya njun, bagaimana dengan kakakku?"
"Ne? Maksudmu?"
"Kau tahu salah satu kakak kembarku menyukaimu bukan?"
"Maksudmu?"
"Mark Hyung, dia selalu bertanya bagaimana tanggapanmu soal itu."
"Kau kan tahu Chan, aku tak pernah menganggap Mark Hyung lebih, aku menganggap Mark Hyung dan Dery Hyung hanya sebagai kakakku saja."
"Yah, kau memang benar. Tapi, kau tahulah bagaimana kakakku itu. Dia tetap tak akan menyerah, apalagi kau belum memiliki siapapun sebagai kekasih mu."
"Aku yakin Mark Hyung akan mengerti nantinya. Ayo kita ke kantin." Ucap renjun merangkul Haechan lalu diapun pergi menuju kantin dengan Haechan yang menghembuskan nafas beratnya.
Sementara itu, jaemin sampai di apartemen sahabatnya sejak kecil lalu diapun membunyikan bell pintu itu seperti orang kesetanan membuat sang pemilik kesal dan membuka pintu dengan wajah marah.
"Kau kenapa Na Jaemin!" Kesalnya. Tapi, sang empu langsung masuk begitu saja tanpa memperdulikan sahabatnya itu. Sang pemilik apartemen itu hanya menggelengkan kepalanya lalu diapun menutup pintu apartemennya dan segera menghampiri tamu tak sopannya.
"Kau pikir ini apartemenmu."
"Aku bisa membelinya, kau menjualnya?" Membuat sang sahabat mendengus lalu duduk dihadapan pria na itu.
"Kau bertengkar dengan kekasihmu?"
"Bukan tapi dengan halbojie."
"Tumben sekali. Masalah apa?"
"Dia menjodohkan ku, dia mengatakan kalau aku tak mau maka jabatanku akan di copot dan dia juga mengatakan kekasihku tak baik, padahal dia baik, kurangnya apa coba."
"Aku setuju dengan na halbojie."
"Kau!"
"Kau hanya belum membuka matamu Na Jaemin. Dari pada menolak lebih baik lakukan saja."
"Aku tak sepenurut mu Lee jeno."
"Ini bukan masalah nurut na jaemin, mungkin kalau Lee halbojie masih hidup dia juga akan melakukan itu padaku, mengingat Lee halbojie dan Na halbojie adalah sahabat pasti pikirannya sama."
"Dan kau pastinya akan menolak."
"Kau salah, aku akan menerima dengan lapang dada. Jadi, saranku kau terima saja dan kau bisa melihat siapa yang benar dan salah jaemin."
"Aku tidak akan segila itu." Ketusnya dan sang sahabat, Lee jeno hanya mengangkat bahunya karena mau bagaimanapun semuanya tergantung pilihan jaemin bukan dirinya. Tapi, jujur dia sangat penasaran dengan orang yang berjodoh dengan sahabatnya yang keras kepala ini. Semoga saja orang itu tahan dengannya.
🍁🍁🍁

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh dari Kakek (jaemren)
FanfictionVersi PDF akan mulai dijual pada tanggal 31 Desember 2024 pukul 09:00 sampai pada tanggal 30 Januari 2025 ya🤗 Na Jaemin terpaksa mengikuti perjodohan dengan pria cantik nan sederhana Huang Renjun, dia bahkan memberikan batasan pada pria mungil itu...