33

771 198 1
                                    

Jaemin akhirnya membawa renjun ke apartemen pribadinya, saat sampai jaemin meletakkan renjun secara perlahan diatas tempat tidur. Dan disaat bersamaan Renjun membuka matanya lalu kembali duduk dan melihat jaemin.

"Kau butuh sesuatu?"

"Jaemin~ kita ada dimana? Aku mau minum lagi." Ucap renjun dalam keadaan setengah sadar.

"Kau sudah berada di apartemenku. Kau sangat mabuk sekali. Jadi tidak ada minum lagi." Ucap jaemin tegas. Tapi renjun masih merengek hingga akhirnya dia pun menangis.

"Hikss... Hikss...Jaemin bagaimana ini hiksss.... Mark Hyung tidak mau melepaskan perasaan nya padaku hiksss... Bagaimana mungkin aku menyakitinya dan membuatnya bersedih karena pernikahan kita hiksss..." Jaemin mendengar nya hanya terdiam lalu diapun duduk disebelah renjun dan diapun membawa renjun untuk kembali berbaring sembari menyelimutinya dan menghapus airmata yang hinggap di pipi chubby nya itu.

"Sudah, jangan dipikirkan lagi. Tenanglah dan tidur mengerti?"

"Hmm." Angguk renjun lalu diapun memegang tangan jaemin yang masih berada di pipinya dan menutup matanya seketika. Jaemin hanya membiarkan saja dan diapun menatap dengan tatapan yang tak bisa di jelaskan sama sekali.





At. Mansion utama keluarga Na.

Sion pulang sembari memapah sungchan yang sangat mabuk, saat masuk sion sedikit kaget karena ibunya menunggu di ruang tengah seorang diri dengan tatapan tajam dan aura datarnya.

"Mommy?"

"Kalian minum-minum? Apa tidak bekerja besok?" Datar taeyong.

"Aku tidak minum mom, hanya sungchan yang minum " Ucap sion, taeyong lantas mendekat dan mencium aroma tubuh anaknya juga keponakannya. Dan diapun menutup hidungnya karena mencium aroma alkohol yang sangat banyak dari sungchan.

"Apa ada acara sampai minum-minum begini?"

"Acara penyambutan dokter magang mom."

"Imo? Apa jaemin Hyung sudah pulang? Tadi jaemin Hyung membawa renjun ge yang sangat mabuk. Aku takut nanti imo punya cucu karena Renjun ge mabuk." Ucap sungchan yang mabuk. Taeyong menatap tajam pada Sion.

"Jaemin Hyung memang datang untuk menjemput renjun ge mom, tapi aku yakin jaemin Hyung tak akan melakukan apapun pada renjun ge." Ucap sion.

"Bawalah dia kekamarnya, aku pusing mencium aromanya."

"Ne." Ucap sion bersusah payah membawa sungchan.

"Imo akan punya cucu dan sion akan menjadi Paman."racaunya. Sedangkan sion hanya diam saja sembari membawa sang sepupu lebih cepat. Taeyong hanya menggelengkan kepalanya lalu diapun memutuskan untuk beristirahat sesegera mungkin.







Keesokan paginya, terlihat jaemin tengah membuatkan sup pengar untuk renjun sedangkan sang empu masih tidur dengan nyenyak, jaemin juga mengatakan pada yeonjun kalau Renjun akan libur hari ini.

Ceklek.

Renjun berjalan dengan wajah yang masih sangat mengantuk, diapun berjalan kearah dapur yang ntah kenapa sangat mudah dia temukan padahal dia belum pernah ke apartemen jaemin sebelumnya.

Jaemin melihat renjun yang bangun dan berjalan kearah kulkas membuatnya seketika menghalangi renjun yang akan membuka kulkas, membuat sih mungil membulatkan matanya kaget melihat jaemin.

"Jaemin?! Kenapa kau ada disini?" Bingung renjun.

"Ini apartemenku, aku terpaksa membawamu kemari." Ucap jaemin datar sembari menatap renjun.

"Ne? Tapi jaemin, apa aku tidak melakukan hal aneh-aneh padamu tadi malam?"

"Tidak. Wae?"

"Aku tidak ingat apapun, aku takut kalau aku melakukan hal memalukan padamu." Ucap renjun menunduk membuat jaemin tersenyum kecil.

"Berapa banyak kau minum tadi malam?" Ucap jaemin dan renjunpun mengangkat kepalanya untuk bertatapan dengan jaemin.

"Satu gelas?" Ucapnya tak yakin sama sekali.

"Kalau begitu jangan minum tanpa adanya aku, mengerti?" Ucap jaemin sembari merapikan anakan rambut renjun yang mencuat.

"Hmm." Angguk renjun begitu saja. Jaemin lantas mengambilkan air biasa untuk renjun lalu menyodorkan padanya.

"Ini, minum air biasa saja dan duduk di meja makan, sebentar lagi sarapan akan siap." Ucap jaemin dan renjun hanya menerima segelas air itu lalu diapun menuruti perkataan jaemin padanya.

Beberapa menit kemudian, jaemin pun mendekat ke meja makan dan membawa sup pengar yang dia masak lalu meletakkan dihadapan renjun dan diapun duduk dihadapan renjun setelah mengambil segelas kopi paginya.

"Apa kau hanya akan minum segelas kopi saja jaemin?"

"Hmm, kau harus cepat memakan supnya sebelum dingin." Ucap jaemin dan renjunpun mengangguk lalu mulai memakan sup pengar itu.







Sementara itu di kediaman utama keluarga Na, terlihat taeyong, jaehyun dan Siwon menunggu sion juga sungchan, bahkan pembantu juga membuatkan sup pengar atas perintah dari Taeyong.

"Siapa yang pulang dalam keadaan mabuk sayang?" Ucap jaehyun.

"Sungchan, dia mabuk parah tadi malam."

"Wae?" Bingung jaehyun.

"Karena acara penyambutan dokter magang, Untung saja sion tak ikut mabuk dan mereka kembali dengan selamat." Ucap taeyong.

"Lalu dimana jaemin? Tumben dia belum turun juga." Ucap Siwon mengingat cucunya itu benar-benar sangat ontime sekali.

"Jaemin tak pulang dari tadi malam, kata sion, jaemin menemani renjun yang sedang mabuk tadi malam." Ucap taeyong.

"Sepertinya aku akan cepat dapat cicit dari mereka berdua." Ucap Siwon senang.

"Aku rasa jaemin tak akan melakukan hal seperti itu abojie."

"Tak ada yang tahu taeyong, karena Jaemin adalah dominan, jadi normal jika dia memiliki nafsu." Ucap Siwon dan taeyong hanya diam saja karena perkataan mertuanya itu ada benarnya. Tapi, dia berharap jaemin tidak melakukan hal itu walaupun tak ada salahnya mengingat mereka berdua akan segera menikah.







































🍁🍁🍁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jodoh dari Kakek (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang