Chapter 38 : CHANGE

258 44 1.5K
                                    


Double Update Bagian 2

Jangan lupa vote dan komen

Happy Reading

Waktu adalah bagian penting dalam hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu adalah bagian penting dalam hidup. Dan katanya waktu bukanlah merupakan entitas yang penurut. Logika nya begini, jika kita ingin dia berjalan lambat, maka dia akan berlari. Jika kita ingin dia bergerak cepat, maka dia justru melambat. Jadi apa pun yang kita harapkan dalam kehidupan ini, baik secara lantang maupun diam-diam, waktu akan berlaku sebaliknya. Itu sebab nya terkadang jika kita ingin waktu berlalu dengan cepat, Ia akan berjalan lambat dan sebaliknya.

Dan hari ini Hyunjin berharap waktu bergulir lebih pelan. Ia ingin menikmati genggaman tangan Bo Young lebih lama, ingin merasakan nyamannya momen yang dihabiskan berdua. Tapi si waktu entah bagaimana bisa mendengar dan dia melaju secepat yang dia bisa.

Hyunjin baru saja mengeringkan rambutnya setelah mandi seperti biasa ketika pintu apartemen nya di ketuk dan terkejut menemukan Bo Young berdiri di luar, menatap nya dengan kedua matanya yang sembab. Apakah dia baru saja menangis? Apa yang membuat nya datang kesini pagi-pagi sekali setelah memutuskan hubungan mereka beberapa hari yang lalu?

Betapa menyedihkan melihat Bo Young bertingkah seperti orang asing yang mengetuk pintu padahal sebenarnya dia punya kartu akses yang membuat dia bebas masuk ke apartemen Hyunjin kapan pun dia mau. Tapi Hyunjin mengerti Bo Young tidak akan masuk tanpa ijin nya karena mereka bukanlah sepasang kekasih lagi saat ini.

Keduanya duduk bersebelahan di sofa, dengan bahu yang saling bersinggungan. Suasananya tampak sangat canggung bahkan tidak ada pertukaran kata sejak Bo Young memasuki ruangan hingga sekarang. Hyunjin bisa memahami dari mana rasa canggung ini berasal karena keduanya sudah tidak saling bicara selama beberapa minggu.

Hyunjin memberanikan diri meraih tangan Bo Young dan menggenggamnya. Keduanya saling pandang dengan bibir yang saling mengatup. Hyunjin tidak tahu apa yang ada di pikiran Bo Young, tapi gadis itu sepertinya sedikit banyak merasakan hal yang sama dengan nya, yaitu merindu.

Pada situasi yang canggung seperti ini, Hyunjin terus memikirkan soal bagaimana ia akan memulai pembicaraannya.

“Kau mau minum sesuatu?” Tanya Hyunjin memecah keheningan.

Bo Young menggeleng. “Gak usah.”

"Atau mau makan? Kau sudah makan?"

Bo Young sekali lagi menggeleng karena ia sungguh tak menginginkan apa-apa selain bicara dengan Hyunjin lalu menyelesaikan semuanya. “Tidak. Aku tidak ingin apa-apa."

Keduanya saling pandang lagi setelah jawaban Bo Young, lalu Hyunjin ikut mengangguk. “Ya sudah. Oke.” Jawab nya. "Seingatku kau pernah bilang tidak ingin bertemu dengan ku lagi. Lalu kenapa tiba-tiba kemari?"

Bo Young menghela nafas. Tahu betul bahwa dia sudah keterlaluan. Menghindari Hyunjin tanpa penjelasan dan meninggalkan nya dengan kebohongan. Bo Young terus memikirkan ini selama mereka berpisah dan menyadari betapa Ia telah salah mengambil keputusan.

FATAL AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang