Bagian 3, Last Chapter sebelum Epilog.Be carefull with your heart.
Abaikan Typo
Jangan lupa vote dan komen yang banyak ya.
Happy Reading.
Jungkook membuka mata setelah tersadar dari tidur nya. Ia melihat dirinya sedang bertelanjang dada dengan peralatan medis di sekitar nya. Ia menatap ke sekeliling ruangan, ruangan yang tampak asing dengan bau antiseptik yang kuat sekali. Ada peralatan aneh yang tidak Ia mengerti, bahkan dadanya di tempeli banyak sekali kabel.Ada potongan memori yang yang berseliweran dikepala Jungkook. Seperti film usang yang bergerak-gerak tidak teratur dan potongan adegan yang meloncat-loncat. Membuat nya pening.
Hansel dan V yang bermain bola di lapangan sekolah.
Mobil-mobil yang melintas.
Kim Go Eun yang berlari mengejar V.
Dan kilau cahaya matahari dari langit yang menembus tanah yang dipijak.
Jungkook merasa tubuhnya melayang dalam keadaan sadar dan tidak sadar, terombang-ambing seperti papan selancar di lautan.
Dia mendengar suara sayup-sayup orang berbicara dengan nada gelisah dan khawatir. Mendengung seperti lebah pekerja. Lalu merasakam tangan seseorang menyentuh tangannya dan mengusapnya lembut, sentuhan itu membuatnya tenang seketika itu juga, persis seperti suntikan morfin ke aliran darahnya yang sekarang menderu hingga telinganya berdenging.
"Hei," Terdengar suara merdu dan kelelahan menyapanya. Ia mengenali suara itu. Melekat di otak nya seperti lem.
Itu Go Eun. Kim Go Eun nya.
"Kau sudah bangun?" Tanya suara itu lagi dengan lembut, memijat tangannya yang kebas dengan perlahan dan mengirimkan aliran darah segar ke ujung-ujung jemarinya yang mengerut.
Suara itu menarik Jungkook ke alam sadar, merasakan banyak rasa sakit yang menusuk-nusuk tubuhnya, khususnya bagian sisi kepalanya yang sekarang berdenyut mengerikan. Dia meresponnya dengan ringisan yang langsung membuat Go Eun menjangkau dan menekan alat yang bersuara 'bip' nyaring dalam setiap tekanan. Go Eun menekan dua kali.
"Kunaikkan dosis morfimnya, tenanglah." Katanya kemudian setelah menekan tombol morfim yang ditancapkan ke infus Jungkook. "Sebentar lagi sakitnya akan hilang, aku janji." Tambahnya selembut kelopak mawar, mengusap punggung tangan Jungkook dengan penuh kasih sayang.
Jungkook berbaring dengan kelopak mata tertutup, bisa merasakan sinar menyilaukan merembes dari kelopaknya yang tertutup. Perlahan tapi pasti setelah morfim menenangkan sakitnya, seluruh inderanya bangkit. Dia bisa mendengar suara-suara obrolan, pintu yang ditutup, suara langkah kaki di lorong depan. Keriuhan rumah sakit yang menenangkan, terdengar jauh dari ruang rawat inapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAL AFFAIR
Storie d'amoreKetika Jungkook seorang miliarder muda kaya raya yang selalu bisa mendapatkan apa yang diinginkan nya, namun tidak untuk cinta salah seorang gadis yang Ia temui di sebuah club malam dan menjadi partner one night stand nya.