permintaan

180 32 0
                                    

Selamat membaca🍑
.
.
.
.
.

Pagi berikutnya Renjun terbangun hanya seorang diri di kamarnya. Bukan dia mengharapkan ditemani hantu itu, dari awal dia sudah menolak kehadiran hantu itu tapi karena hantu itu tidak tahu malu dan bertingkah seenaknya Renjun jadi malas untuk terus menegurnya.

Hanya saja Renjun merasa bahwa rumah ini agak terasa berbeda tanpa kehadiran Jaehyun. Biasanya ketika dia membuka mata yang pertama dia lihat adalah senyum bodoh Jaehyun.

Setelah membereskan tempat tidur, Renjun pergi mandi. Itu selesai dengan kecepatan sedang, tanpa sadar di dalam kamar mandi Renjun berharap mendengar suara yang akrab tapi sampai dia selesai tidak ada seorangpun di rumahnya.

Jadi kemana perginya hantu itu?

Renjun mengambil segelas air dan meminumnya. Matanya melirik sekitar dengan tajam. Meskipun ruangan itu kosong tapi kenapa Renjun merasa sedang di perhatikan.

"Jung Jaehyun, kau sebenarnya ada disini bukan?"

Dia dengan sengaja bertanya berharap hantu itu keceplosan dan menjawabnya tapi beberapa saat menunggu dia belum mendapatkan respon.

"Apakah benar-benar pergi"gumam Renjun setelahnya dia mengedikan bahu.

Baiklah, mungkin hantu itu hanya pergi sebentar dan dia menebak bahwa tidak lama lagi hantu itu akan muncul, seperti biasa menjadi anak itik mengikutinya berangkat sekolah. tapi hari ini tebakannya salah karena dari saat dia berangkat dan sampai di sekolah, hantu itu benar-benar tidak terlihat di manapun.

Tak lama bel berbunyi.

Duduk di bangkunya Renjun menepuk-nepuk pipinya berusaha membuatnya untuk sadar dan tidak memikirkan hantu itu, ayolah apa peduliku pada hantu itu. Mari kita belajar!

Pelajaran pagi ini adalah matematika.

"Baiklah anak-anak, kumpulkan tugas yang ibu berikan Minggu lalu. Bagi yang tidak mengerjakan silahkan kerjakan terlebih dahulu di luar dan jangan harap mengikuti kelas sebelum menyelesaikan nya"guru matematika berkata dengan tegas. Melihatnya siapa yang ingin membantah.

Satu persatu siswa berjalan ke depan dengan dua tujuan. Satu barisan mengumpulkan tugas dan yang lain adalah berbaris keluar kelas.

Dari sudut matanya dia melihat seseorang yang kini sudah sedikit dia kenal karena orang itu beberapa kali menunjukkan wajah padanya. Haechan, pemuda itu ada di barisan yang menuju keluar.

Renjun tidak suka mencampuri urusan orang lain jadi dia tidak melihat terlalu lama dan kembali duduk.

"Baik mari kita lanjutkan materi selanjutnya, jadi...."

Kelas berlangsung tenang tanpa hambatan dan Renjun mendengarkan dengan serius dari awal sampai akhir.
Waktu istirahat datang tanpa terasa dan guru keluar setelah siswa yang di luar masuk dan memberikan tugasnya.

Suasana kelas langsung berubah ketika guru tidak ada, hanya Renjun yang tetap diam di tempatnya seperti makanan yang tidak dapat di sentuh. Tidak ada yang mencoba untuk menyapanya ataupun mengajaknya mengobrol. Mungkin mereka lelah melakukan itu setelah berkali-kali penolakan darinya.

Renjun berjalan dengan langkah pelan menuju taman belakang. Sumpahnya yang mengatakan tidak akan menginjak kakinya di tempat ini lagi langsung terhapus begitu saja.

Lagipula apa yang ingin dia lakukan adalah untuk tidak pernah melihat hantu ini, tapi siapa sangka hantu itu justru berpindah kerumahnya.

Kembali ke tempat favoritnya, Renjun merasa santai. Di keluarkan ya sebungkus roti dan tanpa menunggu dia mulai memakannya sambil berfikir kemana sebenarnya perginya hantu itu.

Like We Just Met | JAERENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang