Flashback part 3

170 21 2
                                    

Masih flashback yah. Typo bertebaran

Selamat membaca.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jung Jaehyun berjalan memasuki restoran dengan setelah jas hitam dan rambut tertata rapi. Sosoknya yang tinggi dan tampan mampu membuat semua orang terpesona saat melihatnya.

Lee Taeyong tersenyum kecil melihat itu, dia tidak berubah. Bahkan sifatnya pun masih sama.

"Tuan Jung, kita bertemu lagi. Apa kau masih mengingatku?"sapa Taeyong tersenyum lebar ke arah Jaehyun.

Jaehyun mengangguk singkat tanpa membalas sapaan itu. Dia menatap datar ke arah Taeyong dan duduk tanpa di minta. Sikapnya sangat serius karena pembicaraan yang akan mereka lakukan masih menyangkut dengan pekerjaan. Tapi jelas Taeyong tidak suka itu.

"Sebelumnya aku ingin memberitahu tuan Jung sebuah rahasia, apa tuan ingin mendengarnya?"Taeyong menatap Jaehyun dengan pandangan serius.

"Tidak. Mari berbicara tentang kerjasama itu"tolak Jaehyun. Ketika menyebut kerjasama masih ada rasa kesal yang tertinggal dihatinya. Apalagi ketika mengingat pembicaraannya dengan pamannya beberapa waktu lalu.

"Sayang sekali, mungkin jika tuan mau mendengarnya itu akan menyelamatkan hidup tuan"Taeyong terkekeh pelan setelah mengatakan itu.

Meskipun dia sudah bekerja sama dengan Jung Sung-il untuk membantunya melenyapkan pria dihadapannya, tapi jika Jaehyun bisa menghargainya sekali saja dia akan berubah pikiran. Tapi itu hanya angan-angan nya saja, Jung Jaehyun masih tidak menganggapnya.

Dahi Jaehyun mengerut mendengar kata-kata ambigu itu, menyelamatkan hidupnya. Apakah hidupnya dalam bahaya, pikir Jaehyun dalam hati. Tapi dia diingatkan dengan kecurigaannya terhadap Lee Taeyong dan Jung Sung-il, apakah mereka merencanakan sesuatu?

Jaehyun tidak berani bertanya, dia masih harus menyelidikinya lebih lanjut nanti.

"Apakah Tuan Lee sedang bercanda? Rahasia seperti apa yang harus ku ketahui untuk menyelamatkan hidupku"ujar Jaehyun tersenyum kecil yang tidak sampai ke mata.

"Ya, aku bercanda. Tidak perlu diambil hati. Mari kita berbicara bisnis"

Setelahnya percakapan keduanya benar-benar membahas tentang kerjasama itu. Jaehyun membaca proposal yang di bawa Lee Taeyong tentang pembangunan hotel yang bekerjasama dengan pemerintah itu. Dari hal perencanaan menurut Jaehyun itu cukup sempurna kecuali anggaran yang diminta yang cukup fantastis.

Tapi Jaehyun tidak ingin berkomentar, lagipula besar atau kecil dirinya masih harus memenuhi permintaan ini sesuai aturan kerja sama. Tapi sekali lagi Jaehyun ingin mengeluh karena kelakuan pamannya itu.

Setelah pertemuan selesai Jaehyun kembali ke kantor, menolak ajakan makan malam Lee Taeyong.

Pada akhirnya dia bekerja lembur dengan di temani Winwin, dia sudah menyuruh agar sekretaris nya itu pulang lebih dulu. Lagipula pekerjaan pria itu sudah selesai, tapi Winwin menolak dan kekeh ingin menemaninya.

"Tuan Jung.."panggil Winwin melingkarkan kepalanya di pintu ruangan kerja Jaehyun.

"Ya, ada apa?"

"Karena anda menyetujui kerjasama dengan tuan Lee, anda masih harus meninjau lokasi pembangunan. Saya akan memasukan jadwal itu lusa, tapi itu berarti anda harus menunda pertemuan dengan tuan Seo. Apa tidak apa-apa?"

Winwin bisa saja langsung mengubah jadwal atasannya itu, tapi mengingat tuan Seo dan tuan Jung adalah sahabat dia harus bertanya pada tuan Jung.

"Ya, tidak apa-apa, aku akan berbicara dengannya nanti"

Like We Just Met | JAERENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang