Flashback part 2

141 20 3
                                    

Typo bertebaran.

Selamat membaca.
.
.
.
.
.
.
.
.

"kenapa tidak CEO Jung yang menemuiku, bukankah itu terlihat tidak sopan"ujar Lee Taeyong setengah bercanda. Dia sudah menunggu satu jam lebih untuk menemui Jung Jaehyun untuk membahas kerjasama mereka tapi pada akhirnya pria itu tak kunjung menemuinya. Tapi Taeyong bisa mengerti itu.

Winwin membungkuk dan meminta maaf sekali lagi.

"Maaf tuan Lee, tuan Jung sedang menangani urusan lain. Mengingat kerjasama ini di putuskan oleh orang lain jadi tuan Jung tidak memiliki waktu senggang untuk menemui anda"jelas Winwin mencoba terlihat tenang.

Tapi telapak tangan yang berkeringat tidak bisa membohongi siapapun. Dia baru saja keluar dari ruangan CEO setelah terjebak dalam atmosfer dingin yang di keluarkan oleh bos nya yang sedang berbicara dengan pamannya sendiri. Jung Sung-il.

Tentang masalah internal keluarga Jung dia sendiri mengetahui beberapa hal. Seperti status Jung Sung-il sebagai anak haram keluarga Jung. Tapi sebagai anak haram, Winwin pikir Jung Sung-il ini terlalu serakah.

Dia tau bahwa mendiang tuan Jung telah memberikan kompensasi kepada anak haramnya ini tapi orang ini masih ingin memiliki posisi di perusahaan. Setelah mendapatkan itu, Jung Sung-il masih saja membuat masalah untuk bos mudanya seperti ini.

"Seperti itu? Kenapa aku merasa tidak di hargai disini. Tapi oke, saya akan kembali lain kali"Taeyong beranjak dari duduknya hendak pergi dan kembali lain kali. Tapi sebelum kakinya melangkah dia melihat sesosok pria paruh baya yang berjalan ke arahnya.

"Tuan Jung, kebetulan sekali. Bisa kita bicara?"

"Ya, tuan Lee. Tentu"

Jung Sung-il melirik Winwin dengan ekor matanya lalu kembali menatap ke arah Lee Taeyong.

Keduanya meninggalkan perusahaan milik keluarga Jung dan singgah di sebuah restoran bintang lima. Lee Taeyong memesan sebuah kotak pribadi agar percakapan yang akan di lakukan keduanya tidak di dengar orang lain.

Pelayan menyajikan wine sebelum keluar meninggalkan keduanya. Lee Taeyong mengambil segelas wine sebelum menyesapnya.

"Jadi bagaimana, apakah dia sudah tahu masalah ini. Bagaimana reaksinya?"tanya Taeyong dengan senyum simpulnya.

"Seperti yang diharapkan. Dia sangat marah dan tidak ingin menerimanya. Tapi tuan Lee tidak perlu khawatir, pemutusan sepihak dari kontrak ini memakan denda yang besar sehingga dia tidak akan terlalu inplusif untuk memutuskannya dengan cepat. Tapi itu artinya rencana kita harus berjalan sesegera mungkin"ujar Jung Sung-il menatap wajah pemuda di depannya.

"Tenang saja, aku sudah menyewa orang-orang itu. Aku hanya ingin kau memastikan pembangunan hotel miliku akan berjalan lancar dengan dana dari perusahaanmu"

Lee Taeyong menyeringai memikirkan rencana yang di sepakati keduanya. Perusahaannya mengalami penurunan sehingga banyak investor yang menarik investasi dari setiap proyek yang sudah setengah berjalan. Sisanya bahkan baru perencanaan. Dan yang terakhir adalah pembangunan hotel yang bekerja sama dengan pemerintah. Dia tidak bisa menarik simpul yang sudah di ikat karena itu akan membuat pandangan buruk dari perusahaannya yang artinya proyek ini harus tetap berjalan. Tapi pembangunan hotel memerlukan songkongan dana yang besar dan satu-satunya cara adalah menarik investor atau berkeja sama dengan perusahaan besar. Hanya saja, semua orang dari kalangan pebisnis akan melihat bahwa perusahaannya tidak memiliki potensi yang baik.

Hingga orang di depannya menawarkan kerja sama yang cukup menggiurkan. Siapa yang tidak tahu Jung company, perusahaan besar yang sudah berkembang pesat baik di dalam negeri ataupun luar negeri. Bekerja sama dengan Jung company artinya menyelamatkan perusahaannya hanya dalam kedipan mata. Tapi CEO itu sangat sulit di tangani.

Siapa yang tidak mengenal Jung Jaehyun, pria dingin dan arogan itu. sebulan yang lalu dia menemui pria itu di pertemuan antara pembisnis besar, dia bahkan rela membeli undangan agar bisa datang ke acara itu. Tujuannya adalah mendekati dan berbicara dengan baik untuk meminta kerjasama. Tapi dengan dinginnya pria itu mengacuhkannya.

Tapi untungnya ada seseorang yang mengaku sebagai paman dari pria di gin itu dan menawarkan kerjasama dengannya. Tanpa berfikir dia segera setuju hingga akhirnya dia mendapat kerja sama dengan Jung company.

"Kau benar-benar ingin melakukan itu? Menurutku itu terlalu kejam, bagaimanapun Jung Jaehyun masih keponakan anda tuan" Lee Taeyong hanya menyampaikan apa yang ada di pikirannya. Dia tidak benar-benar bersimpati pada Jung Jaehyun karena memiliki musuh yang adalah pamannya sendiri.

"Tidak, lagipula. Akan lebih mudah jika perusahaan berada ditanganku maka kerjasama ini akan lebih lancar. Itu akan menguntungkamu"

Lee Taeyong tersenyum lebar kemudian tertawa kecil. "Yah, kau benar. Jung Jaehyun benar-benar tidak mudah. Baik saat itu maupun sekarang"ujar Taeyong pelan.

***

Winwin memasuki ruangan dan melihat bos nya tengah duduk dan memijat keningnya.

"Tuan, anda bisa beristirahat sebentar. Saya akan mengosongkan jadwal hari ini dan mengganti di hari lain"ucap Winwin mengusulkan agar Jaehyun mengambil waktu istirahat. Dia sendiri meskipun tidak pernah merasakan bagaimana rasanya memimpin sebuah perusahaan besar tapi dia masih bisa melihat dengan jelas dari diri bosnya bahwa itu tidak lah mudah dan segampang yang orang lain lihat.

"Orang itu sudah pergi?"tanya Jaehyun mengalihkan pembicaraan ke arah lain.

Winwin mengangguk segera ketika pertanyaan itu keluar "ya, tapi tuan Lee pergi dengan tuang Jung Sung-il"

Jaehyun menghempaskan punggung ya kesadaran kursi dan menghela nafas lelah. Dia tahu ini adalah sebuah konspirasi yang dilakukan di belakang punggungnya. Sementara itu motif dari konspirasi ini pasti tidak jauh dari posisi sebagai CEO dan pewaris keluarga Jung yang sekarang sedang dia tempati.

"Lakukan penyelidikan secara rahasia dan ikuti kedua orang itu dan seger laporkan padaku jika menemukan sesuatu yang mencurigakan"titah Jaehyun.

Winwin mengangguk patuh dan keluar dari ruangan Jaehyun. Tapi begitu pintu akan ditutup dia berhenti dan menoleh kebelakang.

"Tuan saya benar-benar ingin mengingatkan anda untuk istirahat"kata Winwin dengan wajah serius lalu menutup pintu dengan jantung berdetak kencang.

Jaehyun mengabaikan perintah itu dan kembali mengerjakan berkas lain yang harus dia tandatangani. Istirahat masih bisa di tunda nanti tapi semua berkas ini tidak bisa di tunda.

****

Dua hari kemudian, hasil penyelidikan yang di lakukan orang-orang suruhan Jaehyun tidak menemukan hal yang aneh antara Jung Sung-il dan juga Lee Taeyong. Untuk beberapa alasan Jaehyun melihatnya sangat aneh, dia yakin ada kesepakatan yang di setujui keduanya tapi dia juga tidak menemukan ide untuk itu.

"Selama dua hari kami mengikuti keduanya. Tapi hasil penyelidikan tidak menemukan aktifitas aneh antara keduanya, semuanya terlihat normal"jelas Orang itu.

Meskipun Jaehyun masih tidak percaya dia tetap menerima laporan ini dan menyuruh keduanya pergi.

Karena hasilnya seperti ini, dia tidak bisa melakukan apapun sekarang. Mungkin lebih baik menyelidikinya secara langsung.

Jaehyun memanggil Winwin dan menyuruhnya masuk.

"Ya tuan, ada yang bisa saya lakukan?"

"Atur pertemuan dengan Lee Taeyong hari ini, aku akan menemuinya"titah Jaehyun.

Winwin mengangguk dan segera keluar dari ruangan itu untuk melakukan tugasnya.

Pertemuan akhirnya diadakan di sore hari. Jaehyun pergi setelah mengurus pekerjaannya di kantor.

****

Semoga kalian ngerti apa yang aku ketik ini. Sumpah yah, ternyata bikin cerita tentang masalah pekerja kantoran tuh susah banget. Tapi aku udah mencoba yang terbaik. Semoga kalian suka.

Maaf juga updated nya lumayan lama.

Jangan lupa vote yah.

Terima kasih.

Like We Just Met | JAERENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang