Bertemu 👻

1.1K 52 2
                                    

Selamat membaca🦊
.
.
.
.
Pelajaran fisika yang menyiksa akhirnya selesai. Beberapa siswa sangat bersuka cita dan tak bisa menunggu mati kepalaran segera berlarian menuju kantin untuk segera mengisi perut yang keroncongan.

Renjun membereskan buku miliknya, tak mengikuti yang lain yang terburu-buru. Renjun berjalan pelan menuju kantin sekolah untuk membeli air kemasan dan sebungkus roti lalu berbalik menuju taman belakang.

Sedikit pemberitahuan Huang Renjun adalah siswa yang bisa dibilang tampan, sangat tampan dan cantik. Dengan bibir merah dan hidung yang kecil dan mancung, matanya mampu memikat banyak gadis di sekolah Bahkan di awal-awal dia sering mendapatkan kotak hadiah yang di berikan oleh orang lain secara diam-diam. Tapi sikapnya tidak pada tempatnya, dia selalu suka menyendiri, jarang berkomunikasi dan terkesan dingin dengan teman sekelasnya. Itu juga yang menjadikan kehadiran Renjun lambat laun mulai di asing kan dan di abaikan. Tapi bukannya merasa sedih, Renjun pikir itu bagus seperti keinginannya, tidak menarik perhatian banyak orang dan fokus pada belajar sehingga dia bisa cepat lulus dengan hasil memuaskan. Keinginan yang sederhana itu hampir terwujud. Ini adalah tahun ketiganya dan tinggal satu tahun dia akan lulus.

Berjalan menuju taman belakang yang bisa dibilang jarang di lalui orang, tempat ini sudah seperti tempat miliknya sendiri. Renjun duduk di sebuah kursi dan mulai menikmati makanannya.

Cuaca sedang panas karena matahari tepat berada pada puncaknya. Tapi di taman belakang ini tempatnya sangat teduh karena pohon rindang di belakangnya melebarkan sayap dedaunan membentuk payung melindungi yang di bawahnya dari sinar matahari. Selain itu pohon ini juga menghasilkan oksigen sehingga udaranya sangat bersih dan sejuk.
Tapi sayangnya dengan segala manfaat yang diberikan pohon rindang yang besar ini juga tidak semua orang menerimanya. Pohon ini di isukan dihuni makhluk halus dan itulah yang menyebabkan sebagian siswa takut berkunjung ke sini. Mungkin karena ukurannya yang besar juga tempatnya yang berada di belakang bangunan sekolah yang besar.

Tapi setelah lama disini dia tahu bahwa itu hanya omong kosong belaka. Dia bisa menjamin bahwa tidak ada makhluk halus seperti yang di sebarkan orang lain di sini, tidak ada yang seperti itu di dunia ini!.

Krak!

Renjun menghentikan gerakan tangannya saat suara seperti patahan ranting terdengar di telinganya. Matanya mengerjap sebelum memalingkan wajahnya ke arah suara. Tidak ada apa-apa, sepertinya itu ulah seekor tupai kecil atau kucing, pikirnya positif.

"Hai"

Renjun hampir terjungkal ke belakang karena begitu dia menoleh apa yang dia lihat adalah seorang pria berwajah tampan tapi memiliki kulit putih pucat tengah tersenyum hingga memunculkan lesung pipinya.

Mata Renjun jelas terlihat kosong karena terkejut, tapi pria didepannya sepertinya tidak menyadarinya.

"Huang Renjun"pria itu mengeja nama lengkap Renjun yang ada di nametag yang tersampir di seragamnya kemudian memandang Renjun dengan senyum lebar.

Jika Renjun sadar, dia pasti melihat bahwa mata pria itu terlihat berbinar bahagia seolah baru saja menemukan harta Karun. Tapi jelas Renjun terkejut hingga semua inderanya tidak berfungsi, bahkan tanpa sadar dia menahan nafas sampai wajahnya memerah.

"Bernafaslah"gumam pria itu menyadarkan Renjun.

Tangan kecilnya terangkat menunjuk wajah pucat itu.
"Ha-hantu?"tanya Renjun terbata. Dia refleks membuat pertanyaan itu.

Pria itu tidak langsung menjawab tapi malah menunjukkan senyum kecil lalu duduk di samping Renjun tanpa diminta ijin.

Apa pria ini tak peka bahwa dia ketakutan! Renjun ingin sekali berteriak tapi bahkan menggeser tubuhnya saja dia tidak mampu apalagi memarahi orang lain.

"Menurutmu?"

Di tanya seperti itu Renjun menggelengkan kepala, tidak tahu.lebih tepatnya tidak yakin tapi dia sudah memiliki jawabannya sendiri di dalam hatinya. Jelas pria ini hantu! Tapi mana ada hantu di siang bolong begini, apalagi baru saja tadi dia bergumam bahwa dia tidak percaya hantu, tidak ada yang namanya hantu di dunia ini.

Tapi sekarang sesosok pria tiba-tiba muncul entah dari mana, apa tuhan menurunkan karma padanya tepat saat dia tidak mengakui adanya hantu?

Pria itu tersenyum kembali "aku juga tidak tahu"ujarnya masih dengan senyum.

Dahi Renjun jelas mengerut bingung, apakah hantu ini krisis identitas? Namun dia tidak berani mengatakan itu secara langsung dan hanya menggumamkan itu dalam hati.

Melihat Renjun tidak membuka suara pria itu mendesah pelan lalu melirik roti di atas meja lalu mengelus perutnya.

"Aku lapar"gumamnya.

Renjun mendengar gumaman itu, melirik roti di atas meja lalu hantu itu. Dia sedikit tidak yakin tapi menyodorkan rotinya.

"Makanlah"kata Renjun dengan baik hati. Lagipula setelah mengalami rasanya bagaimana hampir mati karena terkejut nafsu makannya hilang seketika.

Tapi kebaikan hatinya ini tidak di hiraukan oleh pria didepannya. Pria itu malah tertawa paksa lalu menatap Renjun dengan tatapan dalam.

"Kenapa?"tanya Renjun bingung.

"Kau tahu, aku tidak bisa memegang benda mati"ujarnya memberitahu.

Mata Renjun mengerjap. Jelas dia tak menyangka ada yang seperti ini. Tapi dia juga pernah menonton film hantu dan memang benar hantu tidak bisa memegang apapun di film itu. Jadi Renjun hanya tanpa sadar menjawab "oh" sebagai tanggapan.

Namun sepertinya hantu itu sedikit tak puas dengan jawabannya "Sudah, begitu?"

"Lalu?"

Hantu ini tidak bisa makan adalah salahnya? Jelas bukan. Jadi dia bisa apa?

"Aku lapar, dan ingin makan"ujar hantu itu dengan tangan mengelus perut, adegan ini sedikit membuat rasa kasihan muncul di hati renjun.

Tapi sesaat gerakan Renjun berhenti, sebentar pria ini jelas bukan manusia yang tidak bisa makan roti atau makanan manusia. Lalu hantu, apakah makanan untuk hantu? Apakah hantu makan manusia?

Mata Renjun segera melotot setelah memikirkan sesuatu yang horor, jangan bilang hantu ini ingin memakannya. Renjun bangkit lalu berjalan dalam diam ingin pergi dari sana tapi tangannya ditahan.

Matanya kaget melihat tangan pucat itu bisa memegangnya. "Bu-bukankah kau tidak bisa memegang apapun"ucap Renjun tanpa sadar berbalik.

Bodoh, seharunya aku pergi daritadi bukannya mengobrol dengan hantu ini. Sekarang aku tertangkap apakah ini waktunya mengucapkan selamat tinggal pada dunia, Renjun meratap dalam hati saat hantu ini menjawab.

Jaehyun menatap manusia yang terlihat ketakutan di hadapannya lalu melirik tangannya "yah, benda mati akan menembus tapi tidak dengan benda hidup"gumamnya lalu tersenyum ringan kepada Renjun.

Sementara Renjun sudah ketakutan di buatnya.

"Lepas!"teriak Renjun berusaha menarik tangannya. Tapi entah karena itu hantu atau tenaganya yang kecil dia tidak bisa menarik tangannya.

Jaehyun mengerutkan kening, kenapa reaksinya berubah begitu cepat. Dia ingat Renjun tidak ketakutan tadi tapi sekarang dia ingin segera lari, mengapa?

"Kemana kau ingin pergi?"tanyanya.

Mata Renjun sudah tidak fokus, dia melirik sekitar siapa tahu ada orang yang bisa menolongnya. Tapi nihil, tidak ada satu orang pun.

"Hey Huang Renjun aku bertanya padamu?"katanya lagi memanggil namanya dengan nada akrab?

Renjun jelas tidak ingin berlama-lama disini dan menatap hantu itu sebelum berbicara.

"A-aku ingin pergi ke kelas. Yah ke kelas"jawab Renjun setelah mendapat ide.

Dan dengan mudahnya tangannya terlepas.

"Oh, baiklah"

Melihat kesempatan itu Renjun segera berlari dengan cepat meninggalkan taman belakang dan bersumpah, DIA TIDAK AKAN KE TAMAN BELAKANG LAGI!!

****

Jika sudah membaca dan suka sama ceritanya jangan lupa tap bintangnya. Coment juga boleh apalagi share. Terima kasih

Like We Just Met | JAERENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang