3

326 25 0
                                    

"Bagaimana bisa kamu sekuat itu, Haidan?"
— Dokter Ratna


Senin kembali menyapa.

Orang - orang kembali beraktivitas sebagaimana semestinya.

Begitupun dengan Haidan dan Haikal yang sudah kembali ke asrama kemarin malam.

Sepulang sekolah, Haidan sendiri pergi kerumah sakit untuk jadwal check up rutinnya.

Seperti biasa setelah selesai check up ia akan mengobrol santai sejenak dengan Dokter Ratna.

"Ada keluhan akhir- akhir ini Dan?" Tanya dokter Ratna.

"Cuma sakit kalo telat minum obat aja sih Dok" ucap Haidan tak lupa senyum kekanakan nya seperti biasa setiap bertemu Dokter Ratna.

Dokter Ratna adalah dokter spesialis penyakit dalam yang sudah menangani Haidan sejak 3 tahun yang lalu.

Dokter itu sudah dia anggap sebagai orangtuanya sendiri.

Dokter Ratna sendiri merasa iba dengan Haidan.

Anak itu begitu kuat menurutnya, memendam penyakitnya sendirian bahkan mendapat perlakuan tak adil dari keluarganya sendiri.

"Idan habis dipukul lagi ya sama Ayah?" Tanya dokter itu lagi.

Senyum Idan agak memudar. Namun cepat - cepat pemuda itu merekahkan senyumnya lagi.

"Gapapa kok Dok, Idan nakal soalnya hehe" masih dengan senyum itu Idan menjawab.

Dokter Ratna hanya memandang Idan iba tak bisa berbuat banyak.

Idan lantas beranjak berdiri, sebentar lagi gerbang asrama akan ditutup jadi dia harus segera pulang sebelum penjaga asrama menutup gerbang.

"Idan pulang ya dokter" pamitnya tanpa menunggu jawaban.

Dokter Ratna masih diam bahkan sampai pemuda itu keluar dari ruangannya.

"Semoga mereka menyesal sudah menelantarkanmu anak hebat" gumamnya lirih.

• Pesan Untuk Abang •

TBC

Pesan untuk abang | Lee Haechan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang