Flashback on
Dua anak kecil berusia sepuluh tahun itu tengah bermain ditaman komplek perumahan mereka.
Bersama teman - teman mereka yang seusia mereka. Mereka bermain bola bersama - sama.
Salah satu anak tak sengaja menendang bola cukup kencang hingga menggelinding jauh sampai kearah jalanan.
Haikal yang kala itu posisinya paling dekat langsung saja berlari mengambil bola itu.
Bola tersebut berhenti menggelinding ditengah jalan.
Haikal, saking fokusnya ingin menangkap bola tersebut ia tidak sadar sudah berada ditengah - tengah jalan.
Ketika bola sudah ditangannya, naas sebuah mobil melaju cukup kencang hingga menghantam tubuh mungil Haikal.
Tubuhnya terlempar beberapa meter kedepan, kemudian berguling sebentar lalu tergeletak ditengah genangan darah miliknya sendiri.
Haidan menyaksikan itu semua, menyaksikan bagaimana adiknya tertabrak sebuah mobil, ia juga lihat mobil tersebut pergi begitu saja setelah menabrak tubuh adiknya.
Langsung saja ia berlari menuju tubuh adiknya yang terlihat masih sadar namun tampak hanya menatap kosong kearah langit.
Tubuh mungil nya menerobos orang - orang dewasa yang mengelilingi adiknya.
Ia pangku kepala milik adiknya sambil ia tepuk pelan pipi itu agar bisa fokus pada dirinya.
"Haikal?, adek ini abang, adek denger kan?" Panggil Haidan.
Haikal melihat kearahnya dengan tatapan kosong kemudian menutup matanya.
Haidan tidak bodoh mengetahui bahwa nyawa adiknya dalam bahaya.
"OM TANTE TOLONG TELFONIN AMBULAN HIKS ADIK IDAN KESAKITAN TOLONG" teriaknya ke orang - orang yang ada disana.
"Sabar ya dek ambulan nya dalam perjalanan".
Haidan masih terus berusaha membuat adiknya bangun hingga tak lama ambulan pun datang dan ia pun ikut naik bersama beberapa bapak - bapak yang mendampingi mereka.
Flashback off.
• Pesan Untuk Abang •
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan untuk abang | Lee Haechan ✅
Fanfiction"Kalau kata orang kita bagai pinang dibelah dua Kal" kata Haidan sore itu. "Beneran anjir kita semirip itu!" Haikal sendiri tersenyum kearah Abang kembarnya. Si Abang balas tersenyum. "Tapi kenapa aku gak ngerasa begitu, Kal?". A Lee Haechan local a...