"Hina aku tapi jangan adikku bajingan!"
— Haidan GevarezHaidan pulang dari rumah sakit dengan berjalan kaki.
Memang sekolahnya tidak jauh dari rumah sakit. Hanya 15 menit menggunakan kendaraan.
Makanya sekarang Haidan memilih untuk lewat ke gang kecil di samping rumah sakit agar lebih cepat sampai.
Suasana disekitarnya begitu sepi, mungkin karena jam sudah menunjukan pukul 21.45.
Diujung jalan segerombolan anak laki - laki terlihat duduk sambil sesekali tertawa.
Haidan acuh karena dia hanya lewat tidak berniat mengganggu.
Namun baru saja lewat dia dihadang oleh seseorang yang sangat dia kenali.
Itu Arsenno Gibran — musuh adiknya.
Lelaki itu sama sekali tidak tau kalau yang saat ini ia hadang bukanlah Haikal, melainkan Haidan.
"Waduh ada si jagoan nih" ucap lelaki itu disahuti oleh temannya yang lain.
"Minggir"ucap Haidan dengan dingin.
"Wets santai dulu lah bro, ngerokok bareng kita - kita" ucapnya. Kali ini temannya tertawa sementara Haidan hanya diam.
"Oh iya lupa, lo kan penyakitan ga bisa hirup asap rokok, nanti mati hahaha" ucapnya lalu tertawa, disusul tawa lainnya.
Haidan yang sudah kepalang emosi mendengar kembarannya dicaci maki langsung saja meninju wajah sosok dihadapannya.
Seno — lelaki dihadapan Haidan terhuyung akibat pukulan dari Haidan.
Hingga kemudian laki - laki itu balas memukul disusul oleh teman - temannya yang lain yang berjumlah sekitar lima orang.
Malam itu terjadilah pengeroyokan di gang samping rumah sakit dengan Haidan sebagai korbannya.
• Pesan Untuk Abang •
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan untuk abang | Lee Haechan ✅
Fanfiction"Kalau kata orang kita bagai pinang dibelah dua Kal" kata Haidan sore itu. "Beneran anjir kita semirip itu!" Haikal sendiri tersenyum kearah Abang kembarnya. Si Abang balas tersenyum. "Tapi kenapa aku gak ngerasa begitu, Kal?". A Lee Haechan local a...