"Jangan bawa - bawa keluarga gue bajingan!"
— Haikal GevarezSatu bulan yang berat telah berlalu, keluarga Haikal masih dirundung kesedihan mendalam.
Ayah yang jarang pulang semakin jarang karena lebih memilih bekerja.
Bunda yang lebih sering melamun dan menangis dikamar Haidan.
Dan Haikal, yang sudah tidak pernah pulang kerumah, setelah sembuh Haikal lebih memilih tinggal di asrama.
Sifat Haikal yang ceria dan petakilan juga mendadak lenyap digantikan sifat dingin dan tertutup.
Selalu menghindari orang lain dan memilih untuk duduk di rooftop saat istirahat.
Dan setelah sekian lama akhirnya Haikal kembali turun ke arena malam ini.
Duduk bersama teman - temannya sambil menghisap batang nikotin yang sebulan ini sudah menemaninya.
"Kal udahan, lo baru aja sembuh ntar masuk rs lagi mampus dah" ucap Jevan berusaha menahan Haikal.
Tak ada jawaban, Haikal hanya diam sambil terus menghisap rokok itu perlahan.
Tiba - tiba segerombolan lelaki datang mendekat kearah mereka.
"Widih bos, liat dah si anak Bunda udah bisa ngerokok sekarang semenjak selesai di operasi" ujar salah satu dari mereka.
Seseorang yang dipanggil bos mendekat kemudian berjongkok dihadapan Haikal yang hanya diam dengan tatapan kosong.
Sementara teman - temannya yang lain sudah memasang posisi siaga apabila geng ini berulah.
"Lama gak keliatan lo jadi banyak berubah ya" ucapnya dengan seringai.
Haikal masih diam tidak ingin terpancing emosi, karena sesungguhnya itulah tujuan dari lelaki didepannya, agar ia dan temannya diusir dari arena tersebut.
"Enak ya hidup setelah ngebunuh saudara kembar lo sendiri?"
Seketika Haikal menengok kearah Arsenno Gibran - lelaki yang sedari tadi berusaha memancing keributan.
"Kenapa? Kaget gue bisa tau dari mana? Takut gue bilang ke temen - temen lo?" Masih dengan seringaian nya Arsenno Gibran kemudian berdiri hendak melangkah pergi sebelum mendengar seruan Haikal.
"Apa lagi mau lo bajingan?"
Dengan seringai kemenangan ia berbalik, kemudian berdiri tepat di hadapan Haikal dan berbisik.
"Mati nyusul kembaran penyakitan lu itu"
Bugh
Satu pukulan dari Haikal memicu mulainya pertengkaran diantara mereka.
"BRENGSEK!"
Semua manusia disana berusaha menghindar dari perkelahian tersebut.
Satu tendangan terakhir dari Haikal sebagai tanda berhentinya perkelahian diantara mereka.
"Kalo lo berani bawa - bawa keluarga gue lagi, gue pastiin lo tinggal nama anjing!"
Arsenno Gibran yang dipapah oleh salah satu temannya berucap sambil memegang perut bekas tendangan Haikal.
"Kenapa? Lo takut rahasia keluarga busuk lo terbongkar? Dasar pembunuh! Lo egois, kembaran lo diatas sana pasti lagi maki - maki lo sekarang hahaha" ucapnya dengan tawa mengejek.
"Lepas, bajingan sini lo gue bunuh anjing" ronta Haikal dalam pegangan beberapa temannya agar tak kembali menyerang.
Perkelahian mereka kemudian berhenti setelah mendengar sirine polisi.
Semua bergegas pergi termasuk Haikal dan teman - temannya.
• Pesan Untuk Abang •
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan untuk abang | Lee Haechan ✅
Fiksi Penggemar"Kalau kata orang kita bagai pinang dibelah dua Kal" kata Haidan sore itu. "Beneran anjir kita semirip itu!" Haikal sendiri tersenyum kearah Abang kembarnya. Si Abang balas tersenyum. "Tapi kenapa aku gak ngerasa begitu, Kal?". A Lee Haechan local a...