"Bahagia terus ya Dan?"
— Haikal GevarezPagi hari, mereka sudah berkumpul di rumah Jevano, karena rumahnya yang paling dekat dengan tempat tujuan mereka.
Sehabis sarapan bersama keluarga Jevano, mereka langsung berangkat menggunakan mobil Van milik keluarga Jevano, sementara mobil mereka di simpan dirumah pemuda itu.
Sepanjang perjalanan mereka semua terlihat seru, bercanda, bermain games dan banyak lagi.
Kecuali Haikal, pemuda itu dari pagi tadi sebenarnya tidak cukup sehat.
Sebab tengah malam tadi sesaknya kambuh sehingga harus memakai nebulizer hingga pagi.
Ia juga sebenarnya tidak diizinkan ikut, tapi Haikal memaksa hingga akhirnya diizinkan.
Sayup - sayup dalam rasa kantuknya, ia lihat senyum milik Haidan yang begitu tulus dan sudah lama tidak ia lihat.
Haikal tersenyum tipis kemudian memejamkan matanya menjemput mimpi.
"Terus bahagia seperti itu ya Dan" batinnya.
•••
3 jam perjalanan, mereka akhirnya sampai disebuah pantai berpasir putih, semua langsung berlarian mendekati pantai, kecuali Haikal tentunya.
Anak itu duduk di karpet yang di kembangkan oleh sopir milik Jevano.
Sementara sang sopir sendiri sedang membuat tenda yang terhubung dengan mobil.
Memandang teman - temannya dari jauh seperti ini membuatnya jadi emosional.
Apalagi melihat Haidan yang memasang ekspresi bahagia itu, sangat menghangatkan hatinya.
Kalau dirumah dia hanya bisa melihat raut tertekan dan takut milik abangnya itu.
Perlahan matanya menutup ketika tiba - tiba rasanya sesak seperti udara disekitarnya tiba - tiba menghilang.
Hingga akhirnya Haikal pingsan tanpa teman - temannya tau.
• Pesan Untuk Abang •
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan untuk abang | Lee Haechan ✅
Fanfiction"Kalau kata orang kita bagai pinang dibelah dua Kal" kata Haidan sore itu. "Beneran anjir kita semirip itu!" Haikal sendiri tersenyum kearah Abang kembarnya. Si Abang balas tersenyum. "Tapi kenapa aku gak ngerasa begitu, Kal?". A Lee Haechan local a...