"Terima kasih untuk segalanya Dok"
— Haidan GevarezSelesai dari ruangan Dokter Ratna, Haidan segera pulang kerumah karena hari itu adalah hari sabtu.
Hasil pemeriksaan akan keluar sekitar 2 minggu lagi, dan sampai saat itu tiba Haidan harus bersiap.
Sampai dirumah ia lihat Haikal, Ayah dan Bunda tengah makan siang diruang makan sambil bercanda tawa.
Dengan menu kesukaan Haikal tersaji diatas meja.
Udang asam manis.Haidan tersenyum kecut. Bahkan mereka tidak repot - repot menyambut ia ataupun mengajaknya makan siang bersama ketika ia masuk kerumah.
Bunda, apa Bunda tau anak Bunda yang satu ini alergi udang? tapi kenapa semua menu nya udang? Bunda emang sengaja gamau ajak Idan ya?
Haidan kemudian beralih masuk dalam kamarnya.
•••
Hari ini hasil tes milik Haidan dan Haikal akan keluar.
Haidan sejujurnya agak takut dengan hasil bahwa ia cocok untuk jadi pendonor, namun juga lega disaat yang bersamaan karena akhirnya peluang untuk Haikal sembuh makin besar.
Disinilah Haidan duduk, didalam ruangan Dokter Ratna.
"Dan, penyakitmu masih bisa disembuhin kalo cari pendonor, yakin masih mau donor?" Tanya Dokter Ratna memastikan sekali lagi keputusan Haidan.
"Idan yakin Dok, keputusan Idan sudah bulat, Haikal harus sembuh" ucap Haidan mantap.
Dokter Ratna menghela nafas, pasrah karena sudah tidak bisa lagi membujuk Haidan.
"Baiklah, hasil tes menujukkan jantungmu dan Haikal cocok, kalian bisa mulai operasi paling cepat lusa, bagaimana?" Tanya Dokter Ratna meskipun dengan berat hati.
"Atur aja Dok, lebih cepat lebih baik" ucap Haidan.
Lega rasanya ketika tau jantungnya dan Haikal cocok, setelah ini Haikal tidak akan kesakitan lagi.
Dokter Ratna yang mendengar itu kemudian pasrah.
"Haidan, saya gak bisa maksa keputusan kamu yang sudah bulat itu, tapi terima kasih kamu sudah bertahan selama ini, kamu anak yang hebat saya bangga denganmu" ucap Dokter Ratna.
Air matanya perlahan turun, hingga ia memilih mendekat kearah Haidan dan mengusap rambutnya lembut.
Haidan yang mendapat perlakuan lembut tersebut tak kuasa menahan tangis.
"Dokter, boleh Idan peluk Dokter?" Tanya Haidan dengan mata berkaca - kaca.
Tanpa menjawab Dokter Ratna segera membawa Haidan kedalam pelukannya.
"Terima kasih untuk segalanya Dok, Idan sayang Dokter" ucap Haidan sambil terisak dalam pelukan Dokter kesayangannya tersebut.
"Sama - sama anak hebat" ucap Dokter Ratna.
• Pesan Untuk Abang •
TBC
Aku sempat patah semangat dan kehabisan ide untuk ngelanjutin cerita ini dan berencana untuk hapus, tapi keinget perjuanganku udah sejauh ini untuk nulis rasanya sia sia juga hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan untuk abang | Lee Haechan ✅
Fanfiction"Kalau kata orang kita bagai pinang dibelah dua Kal" kata Haidan sore itu. "Beneran anjir kita semirip itu!" Haikal sendiri tersenyum kearah Abang kembarnya. Si Abang balas tersenyum. "Tapi kenapa aku gak ngerasa begitu, Kal?". A Lee Haechan local a...