"Lo mana paham rasanya jadi gue"
— Haikal GevarezSiang sepulang sekolah Haidan langsung menuju rumah sakit guna menemani Haikal yang sendirian disana.
Ayah dan Bunda sedang ada urusan dikantor sehingga tidak bisa menemani Haikal.
Tidak apa-apa juga sih malah bagus tidak ada Ayah dan Bunda disini.
"Udah ah enek gue" ini Haikal, menolak suapan bubur kelima yang diberi Haidan.
"Kamu baru makan lima suap Kal, ayo makan lagi" Haidan kembali mengarahkan sendok berisi sup hambar khas rumah sakit itu kepada Haikal.
"Gak" ucap Haikal mengalihkan wajahnya.
Namun Haidan tak pantang menyerah, terus memaksa hingga akhirnya,
prang!
Mangkuk rumah sakit tersebut jatuh dan pecah berkeping - keping.
"Astaga Haikal, please jangan kayak anak kecil, kamu harus banyak makan biar cepat sembuh" ucap Haidan.
Kemudian dia mendekat kearah pecahan mangkuk dilantai, memungut nya satu persatu.
Namun naas tangannya terluka ketika mengambil pecahan kaca kecil tersebut.
Segera ia hisap jarinya untuk menghentikan pendarahan.
"Lo mana tau rasanya jadi gue ya gak? Hidup lo enak ga perlu konsumsi banyak obat, apalagi sampai bolak balik rumah sakit, ya kan?" Itu Haikal.
Merasa muak dengan semuanya membuat ia tanpa sadar mengeluarkan kata - kata seperti itu.
Haidan kemudian berdiri, masih membelakangi Haikal.
"Aku tau rasanya, bahkan mungkin lebih tau daripada kamu, pernah gak ngerasain bolak balik kerumah sakit sendirian? hahaha ga pernah kan? makanya jangan sok tau, dan lagi kamu tuh anak kesayangan Ayah sama Bunda, mau kamu ga naik kelas juga mereka sayang, beda sama aku yang udah juara olimpiade nasional pun tetap aja ga dilirik"
Haidan berbalik badan sambil tersenyum miring dan pandangan kecewa menatap Haikal.
"Jadi siapa yang belum ngerasain jadi siapa?"
Haikal tertegun melihatnya.
Lo keterlaluan Kal.
• Pesan Untuk Abang •
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan untuk abang | Lee Haechan ✅
Fanfiction"Kalau kata orang kita bagai pinang dibelah dua Kal" kata Haidan sore itu. "Beneran anjir kita semirip itu!" Haikal sendiri tersenyum kearah Abang kembarnya. Si Abang balas tersenyum. "Tapi kenapa aku gak ngerasa begitu, Kal?". A Lee Haechan local a...